Senin, 04 Mei 2015

BTS JUNGKOOK & D.O EXO FANFICTION " I WANT TO BE YOUR DONGSAENG"



·     

            Tittle                                                  : I Want To Be Your Dongsaeng
·       Art & Storyline by               : Yeon Veggy
·       Actor                                                 :  -     Hideyashu Sofa
                                                                  -                Jeon Jungkook        
-  Do Kyungsoo
·       Genre                                                : Friendly & Romance
·       Category                                       : One Shoot

Happy Reading~



Aku tidak tahu mengapa akhir-akhir ini pikiranku selalu tertuju pada Korea Selatan. Mungkin itu adalah dampak dari aku menyukai K-pop sejak sekolah menengah pertama. Aku juga sudah banyak mengkoleksi berbagai foto, video, lagu, barang-barang dari Korea yang sudah di jual di negaraku sendiri, dan bahkan aku sudah faseh berbahasa Korea karna aku mengikuti kursus setiap hari. Aku benar-benar antusias dengan yang namanya Korea Negeri ginseng tersebut. Sempat terpikirkan olehku untuk pergi ke sana, tapi itu benar-benar tidak mungkin dan sangat berlebihan. Bibi dan paman pun selalu meledek ku ketika aku sudah membahas Korea di depan mereka, sungguh menyebalkan. Aku adalah Hideyashu Sofa, negara kelahiran ku adalah Jepang. Aku pun sudah memberikan nama Korea untuk diri ku sendiri, Jung Sofa. 

Hari-hari ku selalu di sibukkan dengan kegiatan di depan computer. Dan pastinya, karna sekarang adalah zaman yang sedang di rambah oleh Twitter, E-mail, Facebook, Weibo, Instagram, Cacaotalk, dan masih banyak lagi, kesempatan emas ku untuk mencari teman yang berasal dari Negara yang sedang aku gilai itu. Tetapi dari semua jaringan social tersebut, yang selalu on adalah Cacaotalk. 

Nama akun ku pun “Jung Sofa” dan di sana hampir semua teman yang ku cari adalah Korean. Jadi sangat banyak pengetahuan yang ku pelajari dari mereka, karna mereka sangatlah baik dan perhatian. Tetapi rata-rata mereka semua akan membalas pesanku ketika tengah malam, tentu saja itu sangat menyusahkanku yang bukan warga Korea. 

Salah seorang dari mereka ada yang benar-benar baik menurutku, ia juga sangat manis. Nama akunnya adalah Kookie. Itulah alasan mengapa aku selalu On. Biasanya Korean chattingan dengan teman luar pakai bahasa Inggris, karna kalau membalas menggunakan tulisan Hangeul tidak mungkin, apa lagi seperti menuliskan “Annyeonghaseo”, kecuali jika menuliskan sebuah nama. 

(Enlish) #ceritanya pakai English, tapi gak mungkin pakai English semua.

“Hey…” sapa ku di pesannya.
“Hey too ^_^” balas Kookie yang semakin membuatku gemas.
“What’re u doing?” Sofa.
“Me? Sedang membantu adik ku mengerjakan tugasnya. How about you(bagaimana dengan mu?)?” Kookie.
“Berkutik depan tablet. Hehe.. ah, kedengarannya menyenangkan..” Sofa.
“Menyenangkan? Kau salah, sekarang aku sangat lelah.. bagaimana dengan keluargamu? Kau tidak berkumpul bersama mereka?” Kookie.
“Who? My aunt and uncle? What for??(Siapa? Bibi dan pamanku? Untuk apa?)” Sofa.
“Aunt and unlce? Kau tidak bersama kedua orangtua mu?” Kookie.
“Hais.. mereka sudah berpisah sejak lama. Sebelum mereka berpisah, aku sudah melarikan diri karna aku akan gila jika tetap diam. Sekarang bibi dan paman ku lah yang masih perduli dengan ku, mereka akan datang berkunjung jika sedang libur bekerja” Sofa.
“What? Really?? I’m sorry.. I don’t know.. I’m really sorry..” Kookie.
“It’s okay.. ^_^” Sofa.
“So, you’re alone?” Kookie.
“Yes.. why?” Sofa.
“Nothing... ^_^”  Kookie.
“Hais.. I’m fine..  ” Sofa.
“Hm..so.. I want to be your oppa” Kookie.
“What? Are you kidding me? Haha” Sofa.
“No..” Kookie.
“Haha.. I don’t believe..” Sofa.
“Hey, bukankah kau tadi bilang “I’m fine”?? tapi jika kau tidak ingin, tidak apa..” Kookie.
“Jika itu sungguhan tentu saja aku mau.. hehe” Sofa.
“Good ^_^” Tae Tae.
“So.. I call you oppa now?” Sofa.
“Of Course.. ^__^” Kookie.
“Tapi, kau adalah oppa yang sangat jauh. Tentu saja aku masih sendiri.. Tetapi.. jika aku sangat membutuhkanmu, aku akan pergi mencarimu” Sofa.
“Kau akan mencariku? Kau akan ke korea? Haha..” Kookie.
“Kenapa? Kau meledekku? Akan ku buktikan kalau aku bisa melakukannya..” Sofa.
“Ah Really?? Akan ku pegang omonganmu..” Kookie.
“Yah.. tentu saja.. Hah.. sudahlah. Aku bukanlah orang ahli seperti kalian yang dapat bertahan hingga subuh untuk tidak tidak tidur. I will go to sleep, Good night  ” Sofa.
“Ah, kau menyebalkan. Baiklah.. good night..^_^” Kookie.
             
   Sebelum tidur aku mengingat lagi kata-kata Jungkook oppa. “Aku ingin menjadi oppa mu”. Aigo, I’m going crazy. Aku pun tersenyum-senyum sendiri.

~~
             
     Hingga tiga bulan kemudian saat liburan kenaikan kelas. Aku benar-benar ingin menepati keinginan ku, tentu saja untuk pergi ke Korea Selatan. Uang yang sudah aku kumpulkan selama bertahun-tahun di bank tidak terasa sudah sangat banyak karna aku sangat jarang menggunakannya. Tidak lupa aku juga mengajak teman-teman ku untuk liburan ke sana. Tetapi ternyata mereka semua berhalangan. Jadi aku memutuskan untuk pergi sendiri bertemankan dengan semua keberanian ku.

~~
            
    Akhirnya.. kedua kaki ku pun dapat merasakan tanah Korea. Hawanya sedikit berbeda dengan di Jepang, di sini terasa lebih dingin.
           
     Setelah mendapatkan apartemen untuk ku tinggali sementara. Ke esokkan harinya ketika matahari masih belum meninggi, tepatnya pukul 08.00 am. Aku harus menyempatkan untuk jalan-jalan dan mencari makanan untuk sarapan pagi. Aku benar-benar tidak ingat sekali dengan Jungkook, padahal selain tujuanku jalan-jalan aku juga sangat berniat untuk bertemu dengannya.
             
   Aku pun menemukan rumah makan di gang kecil di sana. Segera aku masuk dengan sangat sopan. Melihat ku yang masuk dengan penuh kehati-hatian, seorang pelayan perempuan menyambut dengan sangat baik.
“Annyeonghaseo..” sapanya ramah tamah.
“Ne annyeonghaseo..” balas ku sambil membungkukkan badan.
            
    Ia pun mempersilahkan aku masuk dengan duduk di meja yang berada tidak jauh dari pintu keluar. Ternyata di sana Jungkook bersama teman dekatnya yang bernama Taehyung juga sedang berada di rumah makan tersebut. Dari pertama sejak aku masuk Jungkook tampak melihat-lihat dengan curiga ke arah ku, sementara aku tidak sadar sama sekali.

“Ada apa?” tanya Taehyung.
“Aniy.. mengapa wajah yeoja itu seperti tidak asing..” tutur Jungkook sambil menunjuk ke arah ku.
“Jeongmal? Aku rasa ia bukan warga sini..” balas Taehyung sambil melahap Ramyeon hangatnya.

                Merasa ragu, Jungkook merogoh tablet merahnya dan segera mengetik pesan di Cacao.

“Sofa-ssi, where are you now?” tulis Jungkook lalu segera ia kirim ke kontak ku.

5 menit kemudian~

“Tidak biasanya ia tidak membalas” tutur Jungkook heran.
“Hm.. nugu? Yeojachingumu ne..?” tanya Taehyung sambil melirik ke layar tablet Jungkook.
“Aniy.. hanya teman” jawab Jungkook tetap memperhatikan aku yang sedang menunggu pesanan datang.

                Takjub dengan keadaan sekitar, aku tidak berhenti untuk melihat-lihat di sekelilingku. Aku pun melihat ke luar rumah makan ini, ada seekor kucing yang sedang berada di pinggir jalan tepatnya di depan rumah makan itu. Aku benar-benar tidak tahan melihatnya, bagaimana tidak, sepertinya itu kucing angora. Aku pun pergi menemuinya lalu mengelus lembut bulunya.

“Ah.. manis sekali.. omo…” ujarku sambil menggendong kucing tersebut.
“Yak lihat yeoja itu, sekarang ia akan menculik kucing tersebut. Ia belum tahu kalau pemiliknya sangat mengerikan” ujar Taehyung ikut memperhatikan.
“Dia pernah bilang kalau dia suka kucing..” gumam Jungkook pelan.
“Mwo??” tanya Taehyung tidak mendengar.
“Aniya..”

                Setelah pesanan datang aku pun kembali masuk. Selesai makan aku segera keluar dari rumah makan tersebut. Jungkook memperhatikanku dengan teliti, sayangnya tertutup oleh rambut ku.  Aku kembali menyusuri kota Seoul lagi.
~~
                Karna kelelahan, ku baringkan tubuhku di atas kasur yang lembut di apartemen tersebut. Aku pun segera mengambil tablet dan tampak kaget setelah melihat pesan Jungkook, dan pesan itu masuk sudah sejak tadi pagi.

“Me? I’m now being in Seoul..^_^(Aku? Sekarang aku sedang berada di Seoul)” Sofa.
“Haha.. It’s a lie(bohong).. :p” Kookie.
“Hey! I’m not kidding..(Yak, aku tidak bercanda)” Sofa.
“Really?? Really? So.. some time ago it’s you..! I see you in restaurant!!(benarkah? Jadi tadi itu adalah kau! Aku melihat mu di restoran)” Kookie.
“Whaat?? So you get there?? I really don’t know..(apa? Jadi kau ada di sana? Aku benar2 tidak tahu)” Sofa.
“Oh my.. aren’t you approaches a cat?? Raight??(omo, bukankah kau yang menghampiri seekor kucing? Benarkan?)” Kookie.
“Yes..” Hye Kyo.

                Aku dan Jungkook sama-sama terkejut ketika mengetahuinya. Aku benar-benar tidak tahu kalau di rumah makan tersebut ada ia di sana. 

Setelah lama membahas kejadian yang tidak terduga tersebut, kami pun memutuskan untuk bertemu. Kami juga segera bertukar nomor kami masing-masing agar lebih mudah berkomunikasi.
~~
                Hari ini kami berniat untuk bertemu. Jadi aku menunggunya di taman, aku sungguh tidak sabar ingin melihat wujud aslinya, bukan foto selcanya yang sering ku lihat di jaringan sosial.

“Oppa.. kau di mana..” gumam ku yang duduk manis di kursi taman kota.
                Tidak lama kemudian, sebuah pesan dari Jungkook.

Sofa-ssi.. I’m sorry.. I’m so busy now... 

                Aku tampak kecewa dengan pesannya. Sungguh kecewa, aah..

Really.?. ah.. It’s okay ^_^

                Karna kata Jungkook ia benar-benar sibuk sekarang, aku pun segera pulang, karna matahari hampir tenggelam ke arah barat.
~~
                Hari kedua aku menunggunya. Aku yakin pasti dia akan datang. Semoga..

Baby baby geudaeneun, Caramel macchiato,
  yeojeonhi nae ipgaen, geudae hyang-gi dalkomhae,
  Baby, baby tonight..” 

                Untuk menghilangkan rasa bosan aku mencoba bernyanyi. Tiba-tiba munculah pesan dari Jungkook.

Sofa-ssi, today I’m transcription in studio sudden.. sorry(Hari ini aku rekaman di studio mendadak, maaf)

                Lag-lagi aku harus menerima inti pesan yang sama darinya. Sabar, aku hanya bisa bersabar meskipun sebenarnya di benakku sudah cukup kecewa. Meskipun begitu, aku tetap membalas pesannya. 

Hm.. okay.. I’m fine oppa. .^_^(Oke, aku tidak apa-apa oppa)

                Katanya sekarang ia juga tidak bisa karna ia sedang rekaman mendadak di studio. Karna perut yang lapar aku pun pergi ke sebuah cafee untuk mengisi perut yang sedang kosong saat ini.
~~
Sofa-ssi, let us meet..(Sofa, ayo kita bertemu)

                Pesan Jungkook di message ku.

Sorry, I’m weary now..(Maaf, aku lelah sekarang)

                Balas ku singkat.

Why? Are you angry with me? I’m sorry..(Kenapa? Kau marah pada ku? Maafkan aku)

Akhirnya Jungkook pun sadar.

No.. ^_^

                Balas ku lagi mencoba damai.
Lie!(bohong)

                Ujarnya tahu akan isi hatiku sebenarnya.


                Terakhir aku malas ingin membala. Hari pertama sudah sekitar satu jam aku menunggunya, dan hari kedua bertambah satu jam setengah. Sekarang biar ia yang merasakannya.
~~
                Sudah seminggu aku berada di Seoul, tetapi aku belum juga bertemu dengan Jungkook. Hari ini adalah hari terakhirku. Aku juga ingin berbelanja untuk ku bawa pulang ke Jepang sebagai oleh-oleh. 

“Hah.. seperti dinosaurus..” gumam ku melihat namja-namja yang lalu lalang.

                Ketika sampai di toko yang menjual barang pernak-pernik. Mataku tambah berbinar-binar, ingin semuanya aku beli. Di sana pun tampak ramai, mungkin bukan hanya aku pendatang dari luar yang ingin berbelanja untuk oleh-oleh. 

Di sana juga menjual alat elektronik yang unik. Seperti mouse computer yang berbentuk Lady Bug dan loadspeaker yang beragam bentuk dan warna. Aku semakin tertarik saja ketika melihatnya. 

Ketika aku sedang asik memilih sesuatu yang ingin ku beli, dua orang yang lewat di belakang ku membuat aku tidak tahan untuk melihatnya. Ku lihat dua sepasang tersebut, dan yang paling aku perhatikan adalah namja-nya.    

Ia memang sedang membelakangiku, tetapi rasanya aku sangat tahu itu siapa. Perasaanku sudah tidak enak dan aku pun sedikit menjauh dari mereka. Aku masih memantau namja tersebut dan ketika ia menyamping…. 

“Jungkook??” ujar ku tanpa sadar mengucapkan namanya.

                Ia langsung menatap ke arahku dengan sangat terkejut. Benar-benar membuat sakit hati. Siapa yeoja yang bersamanya itu eoh?!. Aku langsung pergi dari toko tersebut.

“Sofa-ssi..!” panggilnya tanpa ku dengarkan.
“Yak oppa! Siapa itu..?” tanya yeoja di sampingnya yang kemungkinan adalah kekasihnya sendiri.

“Jamsiman ne..” suruh Jungkook lalu ia pergi meninggalkan yeoja itu.

                Ia segera mencariku. Karna daerah tersebut banyak gang kecil, aku lewati saja ke mana arah gang itu tertuju tanpa tahu akankah aku tersesat. Tujuanku adalah mencari jalan besar lalu menunggu taksi untuk pergi ke bandara, buat apa aku berlama-lama di sini. 

                Akhirnya taksi yang ku tunggu-tunggu pun datang. Baru saja tanganku ingin menarik ganggang pintu taksi tersebut. Tiba-tiba saja Jungkook menemukanku dan kini ia sedang berdiri di hadapanku, membuat taksi tersebut melaju pergi.

“Sofa-ssi..” ucapnya senang.
“Who are you?(nuguya?)” tanyaku kesal.
“Hey.. don’t feign..(yak, jangan pura2 tidak tahu)” ujarnya terkekeh.
“I don’t know you..(Nugu? Aku tidak mengenal mu)” aku pun kembali memanggil taksi yang ingin mendekat dan tidak memperdulikan ocehannya.
“Sofa-ssi, what happens..?(Hye Kyo, apa yang terjadi?)” tanya Jungkook tanpa menyadari perbuatannya.

                Aku pun langsung masuk ke dalam taksi itu lalu pergi meninggalkannya yang masih terdiam melihat ku yang mulai menjauh dari pandangannya.
 ~~
                Lima tahun kemudian. Aku benar-benar tidak menyangka dengan diriku yang sekarang. Aku menjadi penyanyi solo terkenal di negaraku sendiri. Itu karna aku sering menunggah rekaman bernyanyi ku ke Youtube, dan seseorang mengajakku untuk berkreasi di bidang musik, itulah awalnya. 

Komunikasi ku dengan Jungkook pun sudah terputus sejak ke pulangan ku dari Korea semalam. Aku sengaja menghapusnya dari pertemanan ku dan tidak menerima permintaannya lagi. 

                Aku sangat lelah sehabis tampil di acara Awards di sebuah gelora Shikari yang sangat luas. Setelah turun belakang panggung aku menyuruh mereka (staff) semua untuk tidak mengganggu ku malam ini, aku sangat bosan mendengarkan ocehan mereka yang tidak pernah berhenti lewat dan lalu lalang di telinga ku. 

Sengaja aku berjalan menuju halte bus yang sudah sunyi, mencari angin malam. Mencari ketenangan dan berusaha mengingat masa laluku yang sering seperti ini.

“Sofa-ssi..” teriak seorang laki-laki dari kejauhan.
“(Sofa-ssi? Bukankah.. itu.???)” 

Aku sadar kalau nama panggilan seperti itu adalah ciri khas warga korea. Dengan hati yang ragu dan sangat tidak percaya, aku menebak kalau saja itu adalah Jungkook. Ia memang tidak tahu nama asliku karna aku terus-terusan menggunakan nama Jung Sofa padanya. Aku pun berbalik dan….

“(Jeon Jungkook?)” gumamku pelan dengan mata sedikit terbelalak. Seseorang itu benar-benar Jungkook. Ia berlari ke arah ku dengan tergopoh-gopoh.
“Sofa-ssi..” ucapnya seperti pertama kali bertemu.
“Ne..? wae geurae?” tanya ku menggunakan bahasanya sambil tersenyum.
“Neo.. kau sudah tidak marah lagi denganku?” tanya-nya dengan penuh harapan.
“Tentu saja, aku sudah sangat bahagia sekarang..” ucapku tanpa di sadarinya apa arti dari kata-kata tersebut.

                Sebaliknya ia malah mengajak ku duduk di halte tersebut. Wajahnya tampak sangat senang.

“Sofa-ssi.. nan neomu joha.. kau tahu?” ia memulai pembicaraan saat di antara kami berdiam sejenak.
“Waeyo?” sahut ku tidak kalah senangnya.
“Akhirnya aku bisa melihatmu dengan sempurna..” ujarnya masih menyisakan senyum bahagianya.
“Nado.. oppa..^_^”
“Kau masih ingat kata-kata itu? Haha..” ujarnya terkekeh.
“Ne, bukankah kau sendiri yang berkata kau akan jadi oppa untuk ku” aku mengingatkan kembali.
“Ah, Sofa-ssi, jeongmal mianhae.. saat itu aku sudah mengkhianati mu. Aku tahu kau saat itu sangat marah. Aku sangat meminta maaf.. aku ke sini hanya untuk mencari mu..  beogo shipeo..” tuturnya lalu menyandarkan kepalanya di pundak ku.
“Nado beogo shipeo oppa..” balas ku tulus.
“Jeongmal?” Jungkook bangun dari pundak ku.
“Ye.. oppa, aku ingin memberi tahu sesuatu pada mu”
“Mwo?” tanya-nya sambil tersenyum.
“Aku sudah di miliki orang lain.. ia juga sama seperti seperti mu, warga Korea. Aku sangat mencintainya.. begitu pula dengannya. Jeongmal jeongmal mianhae.. kau adalah oppa ku, dan akan tetap jadi oppa ku selamanya..” 

Chup~

Aku pun mencium pipi kanannya. Dan ia hanya terdiam. Entah ia terdiam karna kelakuanku yang tidak wajar ini, atau ia tidak terima dengan perkataanku.

“Arraseo?” tanya ku berusaha membuatnya tegar.
“Nde.. gomawoyo..” ia menyunggingkan senyumannya meskipun wajahnya menyembunyikan sebuah kesedihan.

                Tidak lama kemudian, sebuah mobil berhenti tepat di seberang halte ini. Kyungsoo datang menjemputku. Laki-laki yang telah ku ceritakan pada Jungkook tadi.

“Oppa.. aku harus pulang sekarang.. annyeong..” lambai ku padanya sembari berjalan menjauh.
“Ne annyeong..” balasnya manis.

                Aku sangat tidak tega meninggalkannya sendiri di sana.
~~

“Penggemar mu?” tanya Kyungsoo lembut.
“Ne oppa.. dia sangat baik..” jawab ku berbohong.
“Aah.. beruntung sekali kau mempunyai penggemar yang tampan..” puji Kyungsoo.
“Hehe.. aniy..” tolak ku.

                Meskipun Jungkook harus menahan rasa sakitnya, ia tetap mencoba bahagia. Padahal ia sudah bersusah payah pergi ke Jepang untuk menjemput ku. Tetapi semua itu tidak terjadi dengan baik. Bagaimana mungkin aku harus melepaskan Kyungsoo, itu sangat tidak mungkin. Aku pergi ke Korea untuk menemui    Jungkook, tetapi apa yang terjadi? Ia sudah memiliki kekasih.

Jadi ia harus menerimanya juga, karna itu sangat setimpal. Tetapi Jungkook tetap akan menjadi kakak laki-laki ku yang sesungguhnya, karna itulah yang aku harapkan sejak dulu. Mempunyai kakak laki-laki yang tampan terlebih lagi warga Korea dan juga baik hati.
The End
   




Tidak ada komentar:

Posting Komentar