Art & Storyline by: Yeon Veggy
Jeon
Jung Kook
Genre: Yadong
NC19
Plot : One Shoot
Happy Reading^^
Tidak
terasa beberapa hari lagi tahun baru sudah dekat. Hakyo berniat mengajak Jungkook
untuk membawanya ke sebuah pameran yang sudah di buka sejak beberapa hari yang
lalu.
Hakyo
berjalan santai sambil menggandeng lengan Jungkook seperti eomma yang takut
anaknya tersesat.
“Aish.. Kyo-ssi..” rengek Jungkook
sambil menarik lengannya dari genggaman Hakyo.
“Yak Kookie.. kau masih saja tidak
memanggilku noona heoh. Jelas-jelas aku lebih tua darimu!” Hakyo kembali menggandeng lengan Jungkook
kuat.
“(Jinja.. padahal hanya jarak beberapa
bulan. Ia tidak pernah berubah -_-)” batin Jungkook karna melihat tingkah laku
Hakyo yang terlalu memanjakannya seperti dongsaeng kandungnya, padahal mereka
adalah sepasang kekasih.
Tanpa
di duga-duga, mereka ternyata berhenti tepat di depan sebuah Duck Shoot game.
Hakyo pun tertarik untuk mencobanya.
“Haa… aku akan memenangkan ini” ujar
Hakyo sudah berharap banyak.
“Iish.. pali pali! Ini permainan jadul”
remeh Jungkook yang sedang menunggu di samping Hakyo.
Hakyo
sudah bersiap dengan pistol palsunya dan mengarahkannya tepat di antara
bebek-bebek yang sedang berputar.
“Kookie.. aku akan mendapatkan boneka
beruang besar itu untuk mu!” kata Hakyo bersemangat.
“Aigo..”
Door!!
Belum
sempat Jungkook ingin menggerutu lagi, tembakan Hakyo tepat mengenai salah satu
bebek tersebut.
“Wuaa.. daebak! Kookie…..” teriak Hakyo
gemas lalu mencubit pipi kiri Jungkook.
“Yak, appayo..” Jungkook mengelus
pipinya kesakitan.
Boneka
beruang yang Hakyo inginkan pun akhirnya dapat. Ia mengambil alih boneka
tersebut dari ahjusshi pemilik game itu.
“Kookie… ini untukmu.. haah.. ini
sangat mirip denganmu..” puji Hakyo tidak habis-habisnya dan memberikan boneka
tersebut ke pelukan Jungkook secara paksa.
“K kyo-ssi.. ini memalukan..” ujar
Jungkook pelan dan wajahnya terlihat sangat tersiksa.
“Gwaenchanna gwaenchanna...” elus Hakyo
di kepala Jungkook meskipun harus ber-jinjit karna Jungkook memang lebih
tinggi.
“Kajja..” tarik Hakyo.
“Eodiga?” Jungkook sedikit kesusahan
melihat Hakyo karna terhalang boneka yang sedang ia peluk itu.
“Pulang.. apa lagi? anak kecil tidak
boleh berlama-lama di luar. Arrachi..” Hakyo kembali menarik lengan Jungkook
kuat, Jungkook pun pada akhirnya selalu menurut dan menurut. CKCKCKC…
Saat
istirahat jam ke empat, Hakyo dan Jungkook bersantai di ruang perpustakaan.
Bukannya meluangkan waktu untuk membaca buku atau berkutik di depan tablet
seperti kebanyakan haksaeng lainnya, melainkan mereka hanya mengambil selca
sebagus mungkin untuk koleksi.
“Hana, dul, sset!”
Track!
“Yak!! Jelek..” kata Hakyo gusar lalu
menghapus photo mereka berdua tersebut.
“Haaah.. Kyo-ssi, aku lelah..” Jungkook
benar-benar lelah di buat Hakyo.
“More time more time.. okay ^_^” Hakyo
memberikan wink ke Jungkook.
“Aigo baiklah..” keluh Jungkook
terpaksa dan segera bergaya.
“Hana, ddul, sset!”
Track!
“Yei.. kyeopta kyeopta.. lihat, kau benar-benar
imuut..” ujar Hakyo gemas dan lagi-lagi mencubit pipi Jungkook untuk yang
kesekian kalinya.
“Kyo-ssi.. hentikan itu.. jebal..” tanpa
sepengetahuannya, ia semakin membuat Hakyo gemas.
“Omo omo.. kau benar-benar seperti
aegi.. omo…” puji Hakyo sambil memegang kedua pipi Jungkook.
“Naega aegi aniya..” gerutu Jungkook
pelan.
Di
dalam hatinya, Jungkook benar-benar tidak tahan dengan kelakuan kekasihnya itu.
Bagaimana mungkin, karna yeojachingu-nya sendiri ia jadi pusat perhatian banyak
orang. Dan membuat haksaeng lainnya juga berpikiran kalau Jungkook memang
pantas di juluki aegi.
Bel
pertanda pulang yang di tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Semua haksaeng
menghambur keluar. Sama dengan anak-anak lainnya, Hakyo dan Jungkook hanya
menggunakan kedua kaki mereka untuk berjalan pulang ke rumah. Karna Hakyo pikir
dengan berjalan kaki itu lebih menyenangkan ketimbang harus menggunakan mobil
apalagi naik bus sekolah. Berbeda dengan Jungkook yang sebenarnya lebih suka
membawa mobilnya, tetapi tidak lagi sekarang hanya karna menuruti perintah
yeojachingu-nya itu.
Setelah
mengganti seragam sekolahnya dengan dress tidur berlengan panjang, Hakyo pamit
dengan kedua orang tuanya untuk kerumah Jungkook yang hanya 5 meter berada di
samping kanan rumahnya. Orang tua Hakyo sudah membolehkannya berpacaran sejak
kelas 9 SMP dan ia sangat percaya dengan Hakyo bahwa mungkin anakknya itu sudah
bisa menjaga dirinya sendiri, tanpa kekhawatiran. Jadi, tidak ada kemungkinan
kalau orang tua Hakyo tidak memperbolehkannya hanya pergi ke tempat tetangganya
sendiri.
Hakyo
memencet tombol bel rumah Jungkook, dan hanya membutuhkan waktu 10 detik
Jungkook sudah membukakannya, seperti malam-malam biasanya. Karna orang tua
Jungkook yang sedang berada di luar negeri, jadi Jungkook hanya tinggal sendiri
di rumah. Hakyo pun lebih leluasa untuk menyentuh dan menggunakan barang-barang
milik mereka.
“Pali pali.. kau harus lebih banyak
belajar Kookie…” atur Hakyo sambil membuka-buka buku dan kamus bahasa inggrisnya.
“Ne ne arraseo.. bahasa inggris ku
memang buruk..” ucap Jungkook terlihat lesu atau lebih tepatnya mengantuk.
“Yaak.. perhatikan ini aegi..” Hakyo
menunjuk sebuah tulisan dengan bolpoinnya di buku paket yang sedang di hadapi
Jungkook sembari mencubit pipi Jungkook.
“Yak! Hentikan itu..” Jungkook mulai
kesal dengan Hakyo yang berulang-ulang mencubit pipinya yang putih itu, dan itu
benar-benar sakit.
“Omoo… kau benar-benar menggemaskan
saat marah. Aigoo..” Hakyo mengacak-ngacak rambut Jungkook.
“Yak!!” tarik Jungkook ke lengan Hakyo kuat
dan tatapannya benar-benar dingin, tidak seperti biasanya.
“M mwo? Aegi.. kau ingin permen? Ne..?”
rayu Hakyo meskipun ia mulai terlihat takut karna Jungkook benar-benar terlihat
kesal.
“Pabo! Kau pikir aku senang dengan
pujianmu itu heoh?” ia benar-benar marah meskipun nadanya tidak terdengar
nyaring.
“M memangnya kenapa? Kau memang imut,
dan aku selalu gemas ketika melihatmu?” ceplos Hakyo dengan tampang polosnya.
“Jinjayo? Heoh?” tiba-tiba saja
Jungkook mendorongya kuat sampai Hakyo terbaring di lantai kamarya itu sambil
menindihnya, tangannya mencekram kedua lengan Hakyo agar tidak bisa bergerak.
“Yak! Lepaskan..” tentu saja Hakyo
kaget dengan sikap yang tidak biasanya itu.
“Kau salah Kyo-ssi” ucapnya pelan saat
wajahnya berhadapan sangat dekat dengan wajah Hakyo.
Jungkook mulai menciumi lehernya pelan.
“Yak, andwaeyo..” Hakyo bersikeras
untuk menarik lengannya dari cengkraman Jungkook, tetapi percuma. Namja
bertubuh besar itu tidak akan menyerah, karna harga dirinya sebagai namja
hilang begitu saja.
“Mworago?” wajahnya terlihat begitu
arrogant saat menatap mata Hakyo, dan seakan-akan ia ingin menumpahkan rasa kesalnya itu malam itu juga.
Hakyo sudah tidak bisa berkata-kata,
tatapannya begitu tajam. Ia mulai mendekatkan wajahnya lagi perlahan sampai ia
menyentuh bibir Hakyo. Melumatnya lembut dan terkadang ia merubah posisi
kepalanya untuk mecari celah agar lidahnya dapat menelusup masuk. Karna Hakyo
tidak membalasnya sama sekali, ia menarik ke bawah dagu Hakyo dan bingo! Ia
berhasil melakukannya. Lagi-lagi Hakyo berusaha menarik lengannya saat lidah
Jungkook bermain di rongga mulutnya, dan sesekali menggigit bibir bawahnya
pelan. Kembali ia menciumi leher kiri Hakyo, memainkan lidahnya di sana dengan
leluasa, dan menghisapnya kuat sehingga meninggalkan bekas ke-unguan. Hakyo
mulai tidak tahan dengan tingkah lagu Jungkook yang semakin nakal.
“Ah.. andwae.. jebal..” desah Hakyo
geli.
Dengan
sigap Jungkook menarik rok Hakyo ke atas hingga tampaklah paha putih nan
mulusnya. Dan ia mulai mengusapnya dari bawah hingga ke atas. Lalu tangan
kirinya mulai meraba bagian dada Hakyo yang masih utuh terbungkus degan bajunya
dan meremasnya pelan. Tangannya mulai menelusup ke belakang mencari sletting
baju Hakyo, tanpa membutuhkan waktu lama ia sudah mendapatkannya, dan
menurunkannya dengan paksa.
Untuk
mengalihkan perhatian, Jungkook kembali melumat bibirnya pelan dan ia mulai
membuka baju dress Hakyo. Hingga nampaklah bra berwarna merah Hakyo tersebut.
Dan kembali menururnkannya hingga ke bawah, lalu ia duduk dan melepaskannya.
Hakyo pun dengan cepat langsung merubah posisinya dengan berdiri dan berusaha
menjauhi Jungkook.
“Jebal andwae..” ucapnya seperti
terdengar ingin menangis meskipun wajahnya seperti menyimpan sesuatu.
“Mwo? Aku tidak mendengarnya?” Jungkook
terus mendekati Hakyo yang sedang berjalan mundur.
“Jebal..” Hakyo menutupi dadanya dengan
kedua lengannya.
Buk!.
Hakyo pun tidak dapat kemana-mana lagi, karna ia terhenti di dinding kamar
Jungkook. Jungkook pun mendapatkannya, dan mengunci Hakyo dengan tangannya.
Kini Hakyo tidak bisa kemana-mana lagi, dan Jungkook kembali menghujaninya
ciuman. Tangan nakalnya mulai menurunkan tali bra-nya satu persatu lalu
melepasnya dan melemparkannya sembarang. Ia mulai menurunkan kepalanya tepat di
depan dada Hakyo dan menciuminya pelan, sementara Hakyo hanya memejamkan
matanya dan mulai mengeluarkan desahan-desahan kecil.
Merasa tidak
leluasa dengan apa yang di lakukannya, Jungkook menggendongnya ke atas bed
miliknya dan menindihnya kembali. Meremas dan mengusap pelan rambut Hakyo yang
terurai sambil melumat bibirnya dan sesekali mengigit lidahnya.
Ciumannya
berjalan turun lagi menuju dadanya, dan memainkan nipple Hakyo dengan lidahnya
lalu kembali menggulumnya secara bergantian. Tangannya tidak pernah berhenti
untuk meraba seluruh tubuh Hakyo yang mulus itu.
“Jungkookie.. apa.. yang kau lakukan..
aaah…” desahnya tidak kuat.
Puas dengan
breast Hakyo, ia kembali menjelajahi bagian tubuh yang lainnya. Mendaratkan
bibirnya ke perut Hakyo, menciuminya, menjilatnya, dan mengisapnya gemas.
Belum
merasa puas dengan apa yang dilakukannya, ia terus menciumi tubuh Hakyo dan
sekarang ia merasakan kenyalnya paha Hakyo secara bergantian, mengigitnya
sampai meninggalkan kissmark di sana.
“Ah.. jebal…. Kookie hentikan..” Hakyo
berusaha menyingkirkan Jungkook yang selalu mencekramnya dengan kuat hingga
berbekas merah di kulitnya.
Jungkook
tidak akan menyerah dan tidak akan mendengarkan ocehan yeoja itu. Sebaliknya,
ia malah memandang Hakyo nakal dari bawah. Dan tangannya mulai meraba pants
Hakyo, lalu menurunkannya perlahan. Ia merenggangkan paha Hakyo dan menyantap
vulgnya begitu saja.
“Ooooh…sshhhhht.. hentikan itu.. ahh..”
tentu saja Hakyo ingin mencegahnya tetapi percuma.
“Kookie.. andwaeyo…. Aaah….. jebal..”
tangan Hakyo mendorong Jungkook karna ia semakin gila dengan aksinya, tetapi
segera Jungkook mencekramnya kembali.
Lidahnya
tidak berhenti menjilati area vulgnya, lalu menghisapnya kuat dan kembali
memainkan cltrsnya nakal. Hakyo pun hampir menangis di buatnya, tetapi ia malah
menambah kenakalanya. Hakyo pun mengeluarkan cairan beningnnya.
Sudah
sekitar 6 menit ia melakukannya dan Hakyo pun benar-benar menangis karna merasa
malu, geli, jijik, dan perasaan lainnya yang bercampur aduk menjadi satu. Jungkook
berhenti dari kegiatannya, ia menanggalkan pakaiannya lalu menurunkan celana
dan pantsnya. Jungkook kembali merenggangkan paha Hakyo dengan paksa, lalu
mulai memasukan juniornya ke hole vulg hakyo perlahan.
“Aaaaaah… neomu appaso..!” jerit Hakyo.
Lalu
kembali Jungkook melumat bibirnya dengan ganas sembari memaju-mundurkan
juniornya yang semakin cepat. Dan tangan kanannya yang menempel di breast kanan
Hakyo, sementara tangan kirinya membelai rambut Hakyo. Hakyo semakin gila di
buatnya, entah apa yang sedang ada di pikirannya, melainkan menikmati or
tersakiti. Ia semakin mendesah kencang saat Jungkook semakin mempercepat
genjotannya.
“Emmpph…. Aaah….aaaaaah” desahnya
panjang.
Semakin cepat dan semakin cepat.. dan…******!!.
Jungkook terlanjur menumpahkan cairannya di dalam keperawanan Hakyo.
“Aaah.. ige
mwoya…” tangis Hakyo dan merasa kelelahan.
Jungkook pun segera menariknya keluar.
Dan cairan mereka pun tumpah bersama-sama keluar. Ia pun tersenyum evil ke Hakyo
yang masih berada di bawahnya
“Yak..!! kau
gila heoh?” teriak Hakyo gusar.
“Sudah ku
bilang, `Naega aegi aniya`… arraseo” bisik Jungkook nakal.
“Hiks..
hiks.. tapi kau keterlaluan...” Hakyo semakin menangis lalu Jungkook
memeluknya.
“Tenang
saja..besok, aku akan menikahimu..”
Hakyo pun bungkam dan tidak tahu
apa yang akan terjadi selanjutnya. Dan
mereka tertidur dengan keadaan bugil.
Malam selanjutnya. Jungkook menangkap
Hakyo dan menggotongnya ke dalam kamar. Ia mengunci rapat pintu kamarnya.
“Kajja
lakukan lagi..” ujar Jungkook ketagihan.
“Nde..”
angguk Hakyo setuju.
Ia
melepaskan semua pakaiannya dan berjalan ke pelukan Jungkook. Dan terjadilah
malam yang begitu indah. Lalu akhirnya mereka baru tertidur saat jam 03.48 am,
setelah melakukan 9 ronde.
The End

blognya kawai
BalasHapus