Tittle : You'r In Danger Part I
Storyline by : Yeon Veggy
Actor : Han Soo Sup
Lee
Je In
Jung
Yeon Young
Lee
Dong Yoo
Lee
Ha Kyo
Lee
Eunhwa
Park
Richan
BTS
Members
Genre : War, Naughtiness, Yadong, NC21+, etc
Plot : Part I
Sekelompok mahasiswa namja sedang melakukan
aktivitas mereka pada waktu luang seperti sekarang ini. Seoul
National University, menyediakan akomodasi tempat tinggal di kampus,
terdiri dari enam kompleks. Jumlah mahasiwa yang tinggal di sana pun sekitar
4.500 mahasiswa. Karena
fasilitas kampus yang benar-benar canggih hingga layaknya seperti kehidupan biasa,
jadi mereka tinggal di sana karena kota dari masing-masing namja tersebut
berbeda, ya.. bisa di bilang mereka sedang kuliah di perkotaan.
Dan kembali mengarah pada aktivitas para namja
tadi. Kebiasaan yang tidak pernah mereka tinggalkan dan sudah menjadi candu
untuk mereka sendiri. Mereka tidak pernah menyerah untuk saling menjatuhkan
lawan dan selalu memaksa lawan yang kalah melakukan hukuman, itu sudah menjadi
perjanjian mereka.
“Aku menyerah..”
Pasrah salah satu namja di grup tersebut, wajahnya
benar-benar tersiksa. Ia memang sering kali kalah dalam permainan tersebut dan
tentunya ia paling sering mendapat hukuman. Ia namja tertua di grup tersebut,
Kim Seok Jin.
“Yak hyung... kau tidak bisa seperti itu arra!” intruksi dari namja
berkulit putih layaknya vampire, ia Min Yoon Gi, namja tertua kedua setelah
Seok Jin dan merupakan hyung yang paling di takuti.
“Geurae! Itu namanya sama saja kau kalah..” tambah namja yang selalu
semangat dan hyperaktif dalam permainan tersebut, Kim Tae Hyung.
“Hahaha.. dasar hyung ini. Bilang saja kalau kau takut di hukum
kan..??” goda salah satu namja yang wajahnya terlihat baby face tetapi
sebenarnya ia bukanlah yang paling muda, Park Jimin.
“Palli palli palli palliwaaa…” ujar namja yang memiliki wajah pretty
boy, Jung Ho Seok.
“Aah.. mwoya ige..?” keluh Seok Jin kembali ke posisi semulanya dan ia
sudah hampir memulai.
“Hentikan, ini tidak seru tanpa dongsaeng kita yang paling tampan itu.
Kita lanjutkan jika ia pulang sekolah, arra?” perintah sang ketua di kelompok
tersebut, Kim Nam Joon.
“Haish..” Yoongi mendengus kesal.
“Yeeeee… kajja kita main Playstation saja…” ternyata Taehyung juga
senang karna permainan tersebut di hentikan.
“Kajja kajja” Jimin menanggapi ajakan Taehyung yang menurutnya bisa
membuatnya senang itu.
Sementara Yoongi dan
Hoseok keluar dari ruangan dan memilih menuju lapangan basket yang sudah
tersedia di halaman komplek tersebut. Bermain basket juga sudah kebiasaan
mereka selain bermain permainan yang tadi mereka lakukan. Dan permainan yang
sering mereka lakukan itu adalah permainan.. Alkaggi. Sebuah permainan yang
bisa di bilang permainan untuk anak kecil. Tetapi di sini mereka berbeda dalam
memainkannya, sehingga menjadi persaingan yang panas untuk mereka.
Namjoon berjalan menuju sofa dan duduk di sana
sambil bermain dengan laptop-nya. Dan Seok Jin berjalan menuju ke dapur,
mungkin ia ingin makan atau semacamnya.
Pukul 17.12 KST. Namjoon, Seokjin, Yoongi, Hoseok, Jimin,
dan Taehyung. Mereka duduk di depan kedai yang sudah tidak pernah di pakai lagi
dan lebih tepatnya bisa di bilang sebagai tempat bersantai untuk mereka.
“Yak yak.. lihat di sana!” tunjuk Hoseok pada seseorang yang tengah
berjalan di jalan tersebut.
“Aaa.. yak Jimin-ah! Kau belum membayar hukuman mu kan??” Yoongi
melirik nakal pada Jimin.
“Jinja??” Jimin menampakkan akting tidak tahu-nya.
“Eeeish.. apa-apaan kau pura-pura tidak tahu” seloroh Seokjin.
“Me memangnya apa???” tanya Jimin gugup.
“Merayu yeoja..” jawab Taehyung begitu semangat.
Seseorang tersebut adalah
yeoja dari sekolah Hannyoung yang tengah berjalan seorang diri. Sekarang tentu
saja belum waktunya untuk pulang bagi pelajar SMA, entah apa yang menyebabkan
yeoja itu berjalan sendirian di jalan kecil yang lumayan sepi tersebut.
“Ah ia juga bersekolah di Hannyoung..” kata Jimin pelan sambil
mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Yak yak.. palli.. ia hampir mendekat” suruh Yoongi sambil mendorong
pelan punggung Jimin.
Jimin malah terlihat
seperti sedang berpikir sambil menatap yeoja yang sudah hampir mendekat ke arah
mereka itu.
“Palliwaa….” Kata Namjoon terdengar marah dengan nada yang sedikit
meninggi itu.
Mendengar itu Jimin
beranjak berdiri dan mulai berjalan maju meninggalkan kedai tersebut. Meskipun
di benaknya ia begitu ragu tetapi ia berusaha untuk terlihat Sangnamja di depan
hyung-hyung-nya dan juga target.
Yeoja tersebut menyadari
bahwa di depan kedai kosong itu terdapat sekelompok namja tampan, tetapi ia
bersikeras untuk tidak menatap mereka.
Jimin mulai mendekati
yeoja itu dan tetap saja yeoja itu berjalan dengan tampang tenangnya. Ia
menghalangi yeoja itu, lalu yeoja tersebut berjalan ke arah kanan, dan
lagi-lagi Jimin menghadangnya.
“Kajja rayu diaa…hahaha” teriak Taehyung yang di ikuti gelak tawa yang
lainnya.
Yeoja Pov:
Neomu
michi!!. Apa yang di inginkan namja gila ini?. Apa mereka preman??? Aaaaa…
eomma… eottokhae?????
Meskipun di benaknya
yeoja itu benar-benar ketakutan tetapi ia berusaha terlihat tenang di depan
Jimin dan yang lainnya. Karna Jimin yang terus menghalanginya, yeoja itu pun
diam. Di tatapnya datar wajah Jimin yang terlihat seperti namja yang haus cinta
itu.
“Annyeonghaseo..” Jimin sedikit menundukkan kepalanya untuk lebih jelas
menatap yeoja yang ada di hadapannya sekarang.
“Apa kau membolos?” tanya Jimin dengan tatapan sexy-nya, yeoja itu
hanya diam dan menatap balik Jimin.
“Jiminie.. ppoppo.. ppoppo!!” ujar Hoseok semakin gila.
“Yaak…” karna melihat yeoja itu
tanpa reaksi Jimin mengibaskan tangannya di depan wajah yeoja itu.
“Mengapa yeoja itu hanya diam? Pabo!” kata Yoongi ketus.
“Mungkin ia benci dengan wajah Jimin..” sahut Seokjin masih menatap
Jimin dan yeoja tersebut.
“Aish..” melihat itu Taehyung pun menemui Jimin lalu merangkul teman
sebayanya itu dan ia ikut menatapi yeoja tersebut.
“Yak, kenapa kau juga ikut heoh? Ini hanya untuk Jimin pabo” kata Hoseok
tidak terima.
“Shhtttt….” Taehyung berbalik menatap Hoseok dengan menaruh telunjuknya
di bibir dan ia kembali menatap yeoja tadi yang ada di depannya.
“Hm, Jung.. Yeon.. Young..?” Taehyung membaca name tage yeoja tersebut dengan
senyuman sinisnya.
Siapa sangka yeoja
bernama Jung Yeon Young itu tidak tertarik sama sekali pada para namja tampan
yang sedang menggodanya tersebut. Ia memang tidak mudah menyukai seseorang
sebelum ia mengenalnya lebih dekat. Dan setampan apapun seorang namja untuknya,
jika ia tidak menyukai salah satu dari sifatnya, maka ia tidak akan pernah
menyukainya.
“Berapa umurmu..?” goda Jimin lagi.
Yeon Young tidak
menjawab dan ia malah melangkahkan kakinya segera.
“Yak, kau belum menjawab pertanyaan ku” Jimin menahan lengannya.
“Apa aku perduli?” jawab yeoja itu dingin.
“Aa.. neomu kyo..” Taehyung mencolek dagu yeoja itu.
“Jawab seperti itu lagi dan kau tidak akan selamat hari ini” tambah
Taehyung, kini tatapannya begitu tajam.
Yeoja itu tidak merespon
kata-kata Taehyung, ia malah berusaha menarik lengannya dari genggaman Jimin. Dan
saat itu pula, sebuah mobil datang lalu berhenti dengan jarak yang agak jauh
dari jarak mereka. Seorang namja keluar dari dalam mobil itu, namja tersebut tetap
berdiri di sana dan memantau mereka sinis.
“Yak, apa itu namjachingu-nya?” tanya Hoseok sedikit tidak percaya.
“Molla” Yoongi juga memperhatikan namja itu dengan sinis.
“Yak, lepaskan saja dia” perintah Namjoon.
Secepatnya Jimin
melepaskan lengan yeoja itu dan membiarkannya berjalan kearah namja tersebut.
“Sial..” gerutu Jimin marah karna ia belum menyelesaikan hukumannya.
“Angkuh sekali mereka berdua” tambah Taehyung yang masih mengaitkan
lengannya pada bahu Jimin.
Jimin dan Taehyung
kembali ke kedai tersebut.
“Gwaenchana.. mungkin ini hukuman yang berat untukmu” Seokjin menepuk
pundak Jimin.
“Ini memang berat hyung..” wajah Jimin masih terlihat kesal.
“Hahaha.. kau memang tidak ahli merayu yeoja” olok Hoseok.
“Tapi.. aku sudah selesaikan??” Jimin sudah berharap banyak dengan
wajah yang berseri-seri.
“Nae.. meskipun sebenarnya kau belum melakukannya dengan maksimal”
Namjoon melipat kedua lengannya di depan dada.
“Ehehe.. peace..” Jimin menunjukkan aegyeo-nya.
“Apa yang mereka lakukan?” wajah kakak laki-lakinya itu terlihat begitu
santai.
“Ini semua gara-gara kau, apa susahnya mengantarkan ke kelasku heoh?” jawab
Yeon Young ketus.
“Bukankah aku bilang aku sedang di kampus heoh? Menunggu saja tidak
mau, neomu paboya” ejek namja itu.
“Yak! Masalahnya aku sedang membutuhkannya sekarang, dan bisakah kau lebih
cepat? Dasar siput”
Karna mendengar ocehan
dongsaeng-nya itu, ia langsung melajukan kecepatan mobilnya.
“Yak Yoon Dong-ah, pelan-pelan bodoh!” Yeon Young malah terkejut.
“Yang bodoh itu siapa?” Yoon Dong tersenyum simpul melihat tingkah
yeoja itu.
Yoon Dong segera
menghantarkan kembali Yeon Young ke sekolahnya.
Yeon Young berjalan
dengan wajah kesal menuju kelasnya. Baru kali ini ia di suruh pulang oleh
seorang seonsaengnim, itu karna keteledorannya sendiri. Tugas yang harusnya di
kumpul hari ini malah ia tinggalkan. Ia menghubungi Yoon Dong yang sedang
berada di kampus untuk mengambil tugasnya yang tertinggal di rumah tersebut. Tetapi
seonsaengnim menyuruhnya agar secepatnya mengumpulkan tugas tersebut, dan dari
itulah ia terpaksa harus pulang sendiri. Menunggu Yoon Dong sama saja
membuatnya di jatuhi hukuman, tetapi ternyata ia bertemu dengan oppa-nya itu di
jalan dan sudah menyelamatkannya dari sekelompok namja nakal tadi.
Ia masuk setelah memberi
salam lalu langsung mengumpulkan tugas yang baru ia dapat dari Yoon Dong. Ia
segera kembali ke bangkunya dan di sana teman-teman dekatnya sudah menampakkan
reaksi dari masing-masing ketika menatap Yeon Young.
“Hah.. ini gila” kata teman sebangku Yeon Young, Lee Je In. Mungkin ia
juga merasa kesal pada seonsaengnim yang sudah menyuruh sahabatnya itu pulang.
Yeon Young hanya membalasnya dengan cukup tersenyum, sebuah senyuman pasrah.
“Yak! Eottae? Apa Yoon Dong oppa menemuimu?” yeoja yang duduk di
belakang Yeon Young mencolek bahunya, Lee Eunhwa. Yeon Young cukup mengangguk
tanpa berpaling.
“Yak yak lihat.. ia mengupload foto selca-nya” kata salah satu yeoja di
samping Eunhwa yang berpaling ke belakang dan menunjukkan layar tabletnya pada
temannya, ia Lee Dongyoo , dan temannya yang berada di belakang itu adalah Lee
Hakyo.
“Aaa…” Hakyo membelalakkan matanya dan terpesona melihat foto tersebut.
Sementara dua yeoja yang
duduk paling depan, tepat di depan bangku Je In dan Yeon Young. Mereka sibuk
membicarakan barang yang sedang diskon di Mall Hyuji.
“Aaa jinjayo? Itu murah sekali. Haah.. kalau begitu sepatuku semakin
banyak jika aku terus membeli yang baru. Lumayan, untuk koleksi” kata salah
satu yeoja tersebut dengan sumringah, Han Soo Sup.
“Aku baru saja memberitahu dan kau sudah berniat ingin membelinya??”
yeoja di sampingya sedikit heran melihat tingkah Soo-ah, Park Richan.
PLETAK!!!
Sebuah penggaris besi
mendarat keras di papan tulis. Spontan semua mata tertuju pada seonsaengnim yang
sedang menerangkan di depan. Seonsaengnim yeoja sudah berumur 30 tahun itu
memang lumayan ganas, ganas layaknya eomma-eomma rumah tangga yang suka bermain
UFO bersama nampyeon-nya. Nama seonsaengnim tersebut adalah, Seo Hwa In.
“Yak kalian satu barisan! Berdiri di depan..” bentak Hwa In
seonsaengnim sembari menunjuk kearah Richan dan Soo-ah yang berarti sampai
bangku paling belakang.
Mungkin
ia sudah mendengar kerap perbincangan para yeoja tersebut, hanya saja ia
memilih diam, tapi kesabaraanya sekarang sudah habis. Dan mereka satu baris
yang berjumlah 10 orang pun di jatuhi hukuman. Tentunya dengan 7 sekelompok
yeoja yang terdiri dari, Je-in, Soo-ah, Yeon Young, Dongyoo, Hakyo, Eunhwa, dan
Richan.
(Struktur tempat duduk K-Land)
Tidak sesuai dengan perintah dari Hwa
In seonsaengnim, bukannya diam dan hormat pada tiang bendera. Eunhwa, Dongyoo,
Richan, Soo-ah, Je-in, Hakyo, dan Yeon Young malah bercerita satu sama lain.
Dan untung saja cuaca hari ini sedang bersahabat.
Richan~Soo-ah
“Aah, sampai
kapan aku harus seperti ini??” ujar Soo-ah lalu menghentakkan kakinya kesal.
“Wae? bukankah
kau dengan Junhong dekat? Lalu.. kenapa tidak jadian saja?” usul Richan.
“Mworago?? Yak!
Aku tidak menyukainya arraseo!” jawab Soo-ah dengan nada agak tinggi.
“Hehehe..
geuraeyo??” Richan mendekatkan wajahnya dan mulai menggoda Soo-ah.
“Aniyo.. apa kau
masih tidak percaya heoh? Sudah berapa kali aku mengatakannya..” Soo-ah
menghela nafas panjang, nae, sekarang ia sedang bingung karna sudah beberapa
bulan ini ia menyendiri.
Eunhwa~Dongyoo~Hakyo
“Jadi.. lagu apa
yang akan kita pakai??” wajah Eunhwa sudah tidak sabar mendengar jawaban dari
dua temannya tersebut.
“Daengbul dari
Kangjin sunbaenim!” kata Hakyo tiba-tiba dan reaksinya tetap polos saat
mengatakannya.
“MWOOOO???!!!”
kata Eunhwa dan Dongyoo bersamaan sampai membuat semua haksaeng yang sedang di
hukum sekarang menatap ke arah mereka.
“Yak, tidak
adakah lagu yang lebih bermutu dari itu-_-?” Eunhwa tidak habis pikir dengan
tingkah Hakyo.
“Ehehehe…” Hakyo.
“Bagaimana kalau
Andante dari Suju sunbaenim?” usul yang bagus dari Dongyoo.
“Aaa… nae nae
nae! Joha..” Hakyo mengacungkan jari jempolnya tanda ia setuju.
“Haha.. akan ku
print liriknya setelah hukuman ini berakhir dan kita bagi bagiannya” tambah
Dongyoo lagi, mereka bertujuh juga suka membuat rekaman atau lebih tepatnya
mengcover sebuah lagu.
Je-in~Yeon Young
“Kau tahu?” kata
Je-in setengah berbisik dan terdengar sangat serius.
“Mwo?” Yeon Young
juga menanggapinya dengan wajah serius.
“Kemarin malam
aku bermimpi, warung ahjusshi pemilik bakpao di pasar Wanju terbakar habis. Aku
hanya menyaksikannya dari jarak 5 meter dari warung itu, dan setelah itu.. aku
terbang entah kemana. Itu sungguh aneh..” tampak dari reaski Je-in, ia juga
tidak mengerti dengan mimpinya sendiri.
“Ehehe..” Yeon
Young hanya menanggapinya dengan tertawa simpul.
“Tapi ini belum berakhir, aku terbang ke sebuah..”
“Yak!! Tidak
bisakah kalian diam meskipun hanya dalam 1 menit??”
Pembicaraan Je-in terpotong saat Jae Sup membentak mereka dengan keras.
Dan sontak membuat yang lainnya ikut terdiam dan menatap yeoja tersebut dengan
sinis.
“Yak! Mwo? Apa
ada masalah?” Soo-ah meladani yeoja tersebut dengan wajah angkuhnya.
“Tentu saja! Sejak
di kelas sampai sekarang kalian tidak bisa diam sama sekali. Apa kalian tidak
bisa menghargai orang lain?” Bambam juga angkat bicara.
“Sudahlah.. kita
sekarang sedang di hukum..” Hye Wook, yeoja lembut dan pendiam berusaha
menenangkan keadaan.
“Aniy! Mereka
memang harus di beri pelajaran. Aku tidak mau jika nanti di hukum lagi hanya
karna keributan mereka, dasar para yeoja penggosip!” tidak segan-segan Maru
mengejek mereka.
“Yak, jika kalian
tidak terima, kalian bisa membuat barisan baru tanpa harus satu barisan lagi
bersama kami. Bukankah di gudang masih tersimpan banyak bangku bagus? Naah..
kalian bisa membawanya ke kelas dan silahkan menjauh dari kami!” sebuah
kata-kata yang lumayan pedas dari keluar dari mulut Je-in.
“Aish.. apa
kalian bisa diam heoh?” Eunhwa akhirnya membuat mereka bungkam satu sama lain
dengan kekuatan suaranya yang tidak bisa di tandingi oleh suara raungan king
kong sekalipun.
Jae Sup, Hye Wook, Bambam, dan Maru
yang mendapat kesialan hanya karna satu baris bersama mereka, kini mereka
berempat hanya menghela nafas sambil menahan amarah mereka masing-masing,
begitu pula dengan ketujuh yeoja tersebut yang baru saja menimbulkan masalah.
Suara bel pertanda pulang yang beralunan seperti bel di kartun-kartun
jepang akhirnya berdering. Sejak istirahat siang, dan hasil dari perundingan
Dongyoo, Eunhwa, dan Hakyo karna keinginan mereka untuk mengajak yang lainnya
meng-cover lagu. Dan setelah mereka menghubungi keluarga masing-masing agar di
perbolehkan menginap di rumah Dongyoo yang kerap di jadikan tempat berkumpul
bagi mereka, akhirnya mereka sampai juga di rumah kediaman Dongyoo. Ia hanya
anak tunggal, jadi tidak masalah untuknya mengajak para sahabatnya agar
menginap di rumahnya, lagi pula Appa-nya jarang pulang karna suatu pekerjaan
tentunya.
Masing-masing dari mereka sudah
mengganti baju seragam menjadi pakaian piyama yang lebih nyaman di gunakan
untuk tidur. Seperti kebiasaan, lagi-lagi mereka bertujuh saling bertukar
cerita. Tetapi untuk saat ini, Yeon Young yang awalnya sangat jarang ikut
berdebat dalam bercerita akhirnya ia yang memulai. Dongyoo, Hakyo, Richan,
Je-in, Soo-ah, dan Eunhwa mulai merapat sehingga membentuk sebuah lingkaran.
“Ini memalukan..”
Yeon Young hampir saja membatalkan niatnya untuk bercerita.
“Yak!! Mau kemana
kau?” Eunhwa sudah mengancamnya.
“Haish..-_-.
Baiklah, begini.. tadi saat aku pulang ada namja yang mengahadangku...”
“Nugu? Nugu??
Nugu??? Apa dia tampan???” dengan sigap Soo-ah menyambar pembicaraannya.
“YAAAK!!!”
serempak semua membentaknya, padahal Soo-ah adalah yang paling tua di sana.
“Bisakah kau
dewasa sedikit?” kata Hakyo kesal.
“Hei, kau sendiri
juga mudah menyukai namja. Hahaha..” Dongyoo malah tertawa lepas.
Yeon Young menatap teman-temannya itu
dengan tatapan sayu-dinginnya.
“Kalau begini
lebih baik aku tidur-_-” Yeon Young.
“Andwae andwae,
baiklah.. yeoreobundeul.. dengarkan baik-baik dan jangan ada yang bersuara,
arra?? Ayo lanjutkan Yeon Young-ah..” Eunhwa sedikit berkedip pada yang
lainnya.
“Aigo-_-, ah..
tadi sampai mana..??” ia sampai lupa apa yang terakhir ia katakan.
“Ada namja yang
menghadangmu..” jawab Je-in berusaha membantu ingatan Yeon.
“Nae, seorang
namja yang menghadangku dan setelah itu menggodaku. Tetapi di pinggiran jalan
tersebut, tepatnya di kedai kosong teman-temannya sedang duduk-duduk di sana.
Aku rasa mereka preman” jelas Yeon Young singkat.
“Memangnya apa
yang ia lakukan padamu?” wajah Dongyoo tampak terlihat begitu ingin tahu.
“Dia.. hm.. yang
paling aku ingat, ia menanyakan berapa umurku. Masa perduli aku untuk
menjawabnya. Aah.. dan satu lagi, salah satu temannya juga menemuiku, ia
lumayan mirip dengan Baekhyun Exo..” Yeon Young menganggukkan kepalanya.
“Yak, intinya..
apa yang mereka inginkan? Kau tahu..? kau itu bercerita setengah-setengah..”
protes Eunhwa.
“Wae? apa aku
harus menceritakan semuanya??” wajah Yeon Young terlihat seperti mengejek.
“Tentu saja!”
jawab mereka serempak, terkecuali Je-in, ia tidak terlalu perduli dengan
keadaan yang seperti ini.
“Dasar aneh,
bukankah kau sendiri awalnya yang ingin bercerita?” Richan.
“Aish.. mwoya
ige?? namja yang mirip dengan Baekhyung Exo bersifat kurang ajar, ia mencolek
wajahku lalu ia berkata `Jawab
seperti itu lagi dan kau tidak akan selamat hari ini`, mungkin ia marah karna
aku sudah menjawab pertanyaannya dengan dingin. Dan saat aku
ingin melarikan diri, namja yang pertama menghalangi jalanku malah menahan
lenganku dengan keras. Tentu saja aku sangat takut, ia memaksaku untuk menjawab
pertanyaannya tentang umur ku itu. Tetapi sebelum aku memberitahunya, untung
saja Yoon Dong datang. Salah satu temannya yang duduk di kedai berkata agar
segera melepaskanku, dan dari situ aku selamat. Huuh.. aku tidak bisa
membayangkan jika saja Yoon Dong tidak datang.. omo jinja.. Aaaah geurae!!!
Asal kalian tahu.. sekelompok namja preman itu berjumlah 6 orang, di tambah
lagi mereka tampan-tampan. So! are you give mind to they?? Hmm..??” di akhiri
dengan kata-kata yang sebenarnya berupa ejekan untuk mereka dan entah mereka
sadar atau tidak, Yeon Young berjalan menuju kasur lipatnya dan segera tidur
sambil memutar lagu di tabletnya.
“Jinja..?” Eunhwa
sedikit tidak percaya pada cerita yeoja yang sekarang sudah tidak bergabung dengannya
tersebut.
“Wuuaaa…
seandainya saja tadi aku menemaninya pulang. Mungkin aku akan mendapatkan salah
satu dari mereka” Soo-ah menempelkan kedua telapak tangan di wajahnya dengan
wajah yang terlihat sangat berharap.
“Yak, apa kau
tidak takut? Bagaimana jika mereka memang sekelompok preman seperti kata Yeon
Young” Je In.
“Aku akan
membuatnya luluh^_^” Soo-ah tetap pada pendiriannya.
“Yak, bukankah
kita ingin meng-cover lagu?” Richan menatap bingung ke arah teman-temannya itu.
“Aaaaa benar!
Kajjaaa….” Teriak Dongyoo semangat dan ia sudah beranjak dari duduknya.
“Yak yak, apa kau
tidak melihat Yeon Young sudah tertidur? Dan lihat.. sekarang sudah pukul 23.38
pm. Aigoo… Lagi pula mataku juga sudah tidak mampu bertahan lagi, aku mau
tidur!” Eunhwa juga beranjak bangun lalu ia berjalan menuju kasurnya, sementara
Dongyoo tampak terlihat cemberut.
“Sudahlah, ayo
semua tidur.. besok kita masih harus sekolah. Aku benci ini, kapan liburan
musim panas tiba heoh?? Haish..” Je In merasa frustasi ketika ia kembali
teringat dengan waktu sekolah mereka yang sungguh menyita waktu untuk
bersenang-senang.
“Kau benar..”
sambung Richan setuju, ia menatap Soo-ah yang tampak berpikir sembari
tersenyum-senyum sendiri. Ia mengerutkan jidatnya heran.
Richan Pov:
Omo..
sebegitukah ia memikirkan seorang namja? Dasar kau Han Soo Sup, tidak pernah
berubah dari dulu. Yang kau pikirkan hanyalah namja namja dan namja.. sudah
berapa banyak mantan mu itu heoh? Ckck..
Richan segera merangkak menuju kasurnya dan ia
segera membaringkan tubuhnya yang terasa remuk karna kegiatan sekolah mereka
yang tidak ada henti-hentinya. Ia kembali menatap Soo-ah, dan ternyata anak itu
masih dalam keadaan seperti tadi.
“Yak Soo-ah..” panggil Richan pelan, karna yang
lain sudah hampir terbawa ke dalam mimpi mereka masing-masing, Soo-ah masih
melamun dengan mata menerawang ke atas dan bibirnya menyisakan sebuah senyuman.
Kesal
melihat tingkah Soo-ah yang seperti patung, Richan pun mengambil bantal yang
terletak di sampingnya.
BUG!!
“Yaaak… siapa yang melempar heoh???” spontan
Soo-ah terkejut, tetapi ia melihat teman-temannya sudah di kasur masing-masing
dengan mata tertutup.
“Aa mwoya ige? aku berusaha membayangkan siapa
pangeran selanjutnya yang akan ku dapatkan.. uuh.. kalian memang sirik!” sambil
berjalan menuju kasurnya, Soo-ah menggerutu kecil.
Dan
ternyata Richan mati-matian menahan tawanya. Ia hanya pura-pura tidur setelah
berhasil melayangkan bantal ke wajah Soo-ah.
Di
tempat lain, seorang namja yang masih mengenakan seragam sekolahnya berjalan
sendirian dengan dinginnya menuju kompleks di mana para hyungnya sudah menunggu
kehadirannya di sana. Ia Jeon Jeong Kook, yang juga merupakan haksaeng dari
Hannyoung High School.
Kleck~
Suara
ganggang pintu di kompleks tersebut dapat di dengar oleh orang yang berada di
dalam sana. Lalu menampakkan sosok Jeongkook, namja yang paling termuda di
kelompok tersebut dan juga terkenal karna seribu bakatnya.
“Jeon Jeongkook….”
Jimin
langsung menyambut kedatangan dongsaeng tersayangnya itu. Di rangkulnya pundak
Jeongkook.
“Hyeong, aku lapar..” Jeongkook menatap Jimin
dengan reaksi memelas, berharap hyung-nya itu akan membuatkannya makanan
untuknya.
“Pergi sana..” Jimin menarik kembali lengannya dan
meninggalkan Jeongkook. Jeongkook hanya mencibir kecil melihat perubahan Jimin
yang sangat cepat itu.
Di lemparkannya tas yang
sedari tadi ia pikul ke sembarang tempat. Ia berjalan menuju ruangan di mana
para hyungnya berkumpul. Namjoon menatap ke arahnya dengan diselingi senyuman
simpul, begitu pula dengan Jeongkook. Dari masing-masing pihak sudah tahu apa
maksud dari tatapan tersebut.
Namjoon Pov:
Jeon
Jeongkook..!! suatu hari kau akan kalah. Dan aku tidak akan segan-segan
memberikan hukuman untukmu. Hahaha
Jeongkook Pov:
Ah hyeong.. apa
maksudmu menatapku seperti itu heoh? Tenang saja.. aku tidak akan pernah kalah.
Ahaha
Dan permainan Alkkagi pun di mulai. Tidak seperti
biasanya mereka pertama melakukan Gai Phai Buk sebagai pembagian tim. Sekarang
hanya tergantung dengan umur, yaitu older tim dan younger tim. Pembagiannya
adalah, Older tim: Namjoon, Seokjin, Yoongi, dan Hoseok. Sementara untuk Younger
tim: Jimin, Taehyung, dan Jeongkook. Masing-masing dari tim sudah memiliki
kapten, di Older tim mereka memiliki kapten Yoongi yang sangat jarang kalah
dalam permainan ini. Sedangkan di Younger tim mereka mempunyai Jeongkook,
dongsaeng serbaguna yang selalu saja menang dalam setiap pertandingan apapun,
meski permainan yang belum pernah ia mainkan sebelumnya, tetapi ketika ia mulai
bermain ia akan cepat tanggap bagaimana cara ampuh untuk menjatuhkan lawan.
1
Round: Hoseok~Jimin
“Ready…” teriak Taehyung pertanda permainan di
mulai.
Alhasil,
Hoseok di kalahkan oleh Jimin. Semua stone milik Hoseok habis di geser oleh
stone milik Jimin.
“Aaaa… michigo!” Hoseok menepuk jidatnya keras.
“Haha.. hyeong, kau tidak akan bisa mengalahkan
yang muda” Jimin memeletkan lidahnya pada Hoseok.
“Kajja kajja, memasuki ronde 2” kini Taehyung
begitu semangat, karna tim-nya menang.
2
Round: Seokjin~Taehyung
Di
mulai dari Taehyung. Ia meleset melemparkan stone miliknya karna tidak kena
sama sekali ke arah stone Seokjin. Seokjin tersenyum licik melihatnya, dan ia
pun segera membalas, dan daebak! Ia mengeluarkan dua stone sekaligus milik
Taehyung dari papan Alkkagi tersebut. Sekarang hanya tinggal 3 stone milik
Taehyung, dan 5 stone milik Seokjin. Seiring berjalannya permainan, Seokjin
dari Older tim menang. Dan posisi mereka sekarang adalah 1:1.
“Yeeee….” Teriak Seokjin senang tatkala timnya
menang.
“Yaak..!! dasar tidak berguna” Jimin memarahi
Taehyung, sementara Taehyung hanya tersenyum menahan malu.
3
Round: Namjoon~Jeongkook
“Yak Namjoon-ah, kalahkan dia..!” dukung Yoongi
menggebu-gebu.
Ternyata Jengkook yang menang.
“Ahahaha, beruntung kita sekarang mempunyai golden
Jeongkook” Jimin tertawa bangga sembari menepuk-nepuk punggung Jeongkook.
“Nae.. hahaha” Taehyung.
Posisi
mereka sekarang yaitu, Older tim 1 dan Younger tim 2.
4
Round: Seokjin~Jimin
Di
menangkan oleh Jimin. Lagi-lagi Younger tim yang menang. Older tim hanya
mendecak kesal.
“Kali ini kau lemah..ckck” gumam Yoongi pelan.
5
Round: Yoongi~Jeongkook
“Menyerah saja hyeong.. haha” tutur Jeongkook
sambil tertawa.
“Mworago? Sombong sekali kau, huh!” Yoongi tidak
ingin harga dirinya di rendahkan.
Di
ronde ini mereka sedang panas, karna kapten dari masing-masing tim sedang
berperang hebat. Dan ternyata Yoongi-lah yang menang di ronde 5. Ia memasang
smirk-nya ketika menatap Jeongkook, sementara Jeongkook terlihat cemberut.
6
Round: Namjoon~Taehyung
Namjoon mengalahkan
Taehyung, di mana berarti Older tim menang lagi. Mereka tidak ingin menyerah
begitu saja. Dan lagi-lagi Taehyung kalah. Posisi mereka sekarang adalah, 3:3.
“Kapan ini berakhir heoh??” Hoseok mulai tampak
kesal.
“Nae, aku benar-benar mengantuk..” kedua mata
Jimin hampir tertutup.
“Yak Jeongkookie, kau tidak apa-apa? Sekarang
hampir pukul 2 pagi” Seokjin khawatir dengan Jeongkook, karna ia terlihat tidak
ingin pulang ke rumahnya.
“Aku ingin tidur di sini hyeong” jawab Jeongkook.
“Jinja? Aa.. kajja main lagi!” Taehyung sungguh
bersemangat.
“Aku penasaran siapa yang akan kalah” kata Yoongi
pelan, di wajahnya terlintas senyuman licik kalau ia yakin tim-nya tidak akan
kalah.
“Kita lanjutkan besok saja, ini belum berakhir
arraseo?” Namjoon pergi ke kamar tidurnya.
Satu komplek memilik 3
kamar tidur. Jadi pembagian kamar mereka adalah: Namjoon~Hoseok,
Seokjin~Yoongi, Jimin~Taehyung. Sementara Jeongkook, ketika ia bermalam di
komplek tersebut bersama para hyeong-nya, ia akan tidur di sofa ruang tengah.
Namja itu tidak meminta ijin terlebih dahulu pada orang tuanya kalau ia akan
bermalam di kediaman teman-temannya. Karna setiap pulang sekolah ia tidak
langsung ke rumah, melainkan pergi ke komplek itu terlebih dahulu. Jadi tanpa
di hubungi, Eomma dan Appa-nya sudah tahu betul dengan kerjaan anak tunggalnya
tersebut.
Hening~
Dongyoo membalikkan tubuhnya ke kanan. Setelah itu
ke kiri. Dan matanya terbuka. Di tatapnya yang lain, tidak ada gerak-gerik sama
sekali.
Dongyoo Pov:
Pukul 2 pagi?.
Aaah… kenapa mataku tidak mau tidur juga??. Menyebalkan, apa karna aku lapar?
Tapi.. aku tidak merasa lapar sama sekali. Apa.. karna ada mereka aku jadi
tidak konsentrasi tidur?. Hm.. soal komik hentai itu. Kenapa rasanya aku ingin
membacanya lagi?. Apa, aku sekarang sedang mengalami pertumbuhan hormon?. Yaak,
ingin sekali aku membacanya. Tapi.. jika mereka ada yang memperhatikanku
bagaimana??
“Yeoreobundeul…”
Panggil Dongyoo lirih
pada teman-temannya yang kini tengah tidur tersebut. Entah mereka sungguhan
tidur atau tidak, tetapi satu persatu dari mereka mengangkat wajahnya dan
menoleh ke arah Dongyoo. Mata mereka benar-benar tidak terlihat seperti orang
yang habis bemimpi atau lebih tepatnya tidur.
“Apa kalian tidak tidur?” tanya Dongyoo sangat
polos, dan teman-temannya hanya menggelengkan kepala.
“Jadi.. kalian juga tidak tidur sejak tadi??”
ulang Dongyoo lagi takut teman-temannya sekarang sedang mengigau.
“Aku hanya mendengarkan lagu” Yeon Young.
“Aku tidak bisa tidur karna memikirkan para namja
tersebut..” Soo-ah.
“Pikiran ku selalu tertuju pada hal yang berbau
yadong” Hakyo.
“Aku.. hanya memejamkan mata saja. Tapi tidak
dapat tertidur pulas” Richan.
“Kamarmu panas.. aku gerah” Eunhwa.
“Aku lapar.. apa kau ada makanan di kulkas?” Je-in.
“Nae.. iseoyo” jawab Donyoo.
Je
In berdiri dengan malas-malasan lalu keluar dari kamar dan menutup pintu
kembali dengan pelan. Sementara yang lain saling bertatap-tatapan tanpa berkata
sepatah kata, tampak dari wajah mereka masing-masing seperti bertanya “apa yang
harus kita lakukan?”.
“Yak, aku ingin bertanya sesuatu” kata Dongyoo di
tengah keheningan.
“Mwo?” jawab Richan, Soo-ah, Hakyo, dan Eunhwa.
Yeon Young hanya diam.
“Apa.. kalian ingin menonton film yadong?” tutur
Dongyoo sedikit ragu.
“M mworago? Apa aku tidak salah dengar??” tanya
Soo-ah sembari menyingkaikan rambutnya yang terurai panjang.
“Boleh saja..” kata Hakyo terlihat santai.
“C chakaman, hm.. tidak salah kalau kita mencoba”
jawab Richan sambil mengangguk.
“Nae.. aku ingin melihatnya sekarang” tambah
Eunhwa mantap.
“Yeon Young-ah?” Dongyoo menatap ke arah Yeon.
“Terserah saja..” sahut Yeon Young.
“Aah.. untunglah. Aku kira kalian akan menyambarku
dengan kata-kata `Mwo?? Dasar yadong!!!` hehehe..” Dongyoo terkekeh sendiri.
“Gwaenchana, kita sudah dewasa..” Richan.
“Benar juga, hm..” akhirnya Soo-ah mulai setuju.
Dongyoo
segera mengambil laptop miliknya. Di taruhnya laptop tersebut di tengah-tengah
jejeran kasur lipat mereka. Soo-ah, Richan, Eunhwa, Dongyoo, Hakyo, dan Yeon
Young juga sudah menelungkupkan tubuh mereka di atas kasur tersebut dan masing-masing
menatap layar laptop milik Dongyoo. Dongyoo mulai menghidupkan power-nya dan
LCD laptop tersebut hidup begitu saja sehingga membuat mereka sedikit
menyipitkan mata karna terlalu terang sinarnya. Mata mereka mengikuti arah
mouse yang mengarah pada Mozilla Firefox dan tombol Enter pun di tekan. Sebuah
tulisan `Search` sudah terpampang di layar tersebut, tetapi Dongyoo terlihat
seperti sedang berpikir sekarang.
“Wae?” tanya Eunhwa heran.
“Aku bingung, apa kita benar-benar akan menonton
blue film??” wajah Dongyoo terlihat jijik ketika mengatakannya.
“Nae, bukankah kau sendiri tadi yang menyarankan?”
kata Hakyo.
“Yak palliwa..” Eunhwa malah terlihat tidak
sabaran.
“Hey yadong! Pikirkan yang lain juga, arra? Dasar
mesum..” Richan membentak Eunhwa dan mengejeknya dengan kata-kata kotor.
“Eish, lagi pula.. nanti kau juga akan
merasakannya sendiri” balas Eunhwa terdengar sinis.
“Yak hentikan, dasar keras kepala” lerai Hakyo.
Sementara
Dongyoo masih saja berpikir. Begitu lama ia menatap layar LCD-nya itu.
Dongyoo Pov:
Aku bingung,
apa aku benar-benar akan melihat blue film? Sementara aku terlalu jijik untuk
menyaksikannya dan mungkin kepalaku akan langsung pusing. Adakah adegan yang
sangat romantic dan tidak membuat penonton merasa jijik terlebih lagi mual? Kata
Je-in ia akan muntah jika melihat sperma-nya keluar. Aigooo… eottokhae??
Saat
menunggu Dongyoo yang terlalu lama berpikir. Yeon Young beranjak berdiri dan
berjalan menuju tas sekolahnya. Ia mengambil sesuatu dari dalam sana dan
kembali ke tempat semula. Yeon Young menyerahkan sebuah Flashdisk tepat di
depan wajah Dongyoo dan dengan cepat Dongyoo menatap Yeon Young.
“Apa?” tanya Dongyoo bingung sambil mengerutkan
jidatnya.
“Buka saja, di sana ada beberapa anime hentai”
jawab Yeon Young santai.
“MWOO????” mata mereka terbelalak mendengar
pernyataan dari Yeon Young.
“J jadi selama ini.. kau punya koleksinya?” ujar
Soo-ah lalu meneguk liur.
“Wuaa.. daebak! Kau ternyata diam-diam
mengerikan..” Hakyo menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum.
“Diam itu bukan berarti sempurna, tetapi ia
tertutup. Menjalani semua kehidupannya dengan santai tanpa ingin berbagi kepada
yang lain. Kau tahu sendiri Yeon Young tidak banyak bicara” jelas Richan.
“Ah geurae.. ternyata Yeon Young juga yadong.
Yeeeee.. yak Hakyo-ssi, sekarang yang yadong bertambah satu” kata Eunhwa
kegirangan.
“Bukankah kita semua sekarang sedang yadong move
on??-_-” jawab Hakyo.
“Ehehe..” Eunhwa terkekeh.
“Yak palli palli.. aku penasaran. Sebenarnya
hentai itu apa?, nama itu familiar tapi aku tidak tahu apa artinya” kata Soo-ah
polos.
Sontak
semua menjadi hening mendengar perkataan Soo-ah yang sungguh mengiris hati itu.
Ia paling sering berganti pasangan, tetapi ia tidak tahu sama sekali tentang
hentai. Kalah dengan dongsaeng-dongsaengnya yang kurang lebih 1 atau 2 kali
saja berganti pasangan. Dan yang anehnya, Hakyo yang belum pernah berpacaran
sama seklali, ia merupakan yeoja yang paling yadong di grup tersebut.
“Baiklah, sekarang aku akan memasukkan Flashdisk
ini” kata D0ngyoo semangat.
“Aku harap ini tidak menjijikan, nae.. ini hanya
anime”
Gumam Dongyoo ketika ia
sudah mengarahkan mouse-nya pada Folder `XX` milik Yeon Young. Mereka sedikit
merapat dan mulai menajamkan mata ketika salah satu dari video tersebut yang
berjudul `To Love Ru Darkness` sudah ingin di putar dan..
ENTER~
“Ketika aku memikirkanmu, aku pikir aku juga
menyukaimu.. aku.. aku juga..” Asuka
“A apa?” Ryou
“Hey, ayo menjilat kelamin satu sama lain”
Asuka
“Uh..??” Ryou
“Aku sudah basah..” Asuka
__
“Mnn….” Asuka
“Milikmu berkedut, Asuka!” Ryou
“Aku ingin tetap menjilat ini..” Asuka
“Dulu, aku hanya melihat junior di monitor”
Asuka
“Amazing..” Asuka
“Junior mu benar-benar keras” Asuka
“Aku akan…” Asuka
“Hei t tunggu..” Ryou
“Ini panas dan berkedut..” Asuka
|
“Wuaa…” Hakyo sungguh menikmati video itu.
Dongyoo
melihat ke wajah Eunhwa untuk memastikan bagaimana reaksi yeoja yang suka
berbicara apa adanya tentang yadong tersebut.
“Kyaa… wajahnya memerah.. wuahahaha….” Dongyoo
menunjuk wajah Eunhwa.
Tetapi
Eunhwa tidak menggubrisnya sama sekali dan tidak ingin mengalihkan pandangannya
dari layar laptop.
Richan dan Yeon Young menyaksikan video tersebut dengan
wajah santai. Sementara Soo-ah membelalakkan matanya dan kadang sesekali
meneguk air liur.
“Yeah.. di sana..” Asuka
“Ah.. lidahmu.. tidak!.. jangan.. aah..” Asuka
“Damn it! Aku menginginkannya” Ryou
“Ryou, jilat miss v ku.. ahh..” Asuka
“Bukan di monitor lagi, tapi sekarang di
mulutku.. aku ingin sperma-nya..” Asuka
“Aku.. ingin keluar..” Asuka
“Ti tidak Asuka..” Ryou
|
Je-in sudah selesai dengan makan malamnya dan ia pun segera
kembali ke kamar.
“Aaah… aahh…..”
Tiba-tiba saja Je-in menghentikan langkahnya di depan pintu
kamar tersebut.
“Suara apa itu?” gumam
Je-in pelan dan ia menempelkan telinga-nya ke pintu kamar tersebut.
“Emmnnh… ahh..”
Mata Je-in terbelalak ketika mendengar suara desahan itu
dengan jelas di telinganya. Segera ia buka dengan paksa pintu tersebut. Sontak
semua mata tertuju padanya.
“J Je-in-ssi..??
ehehe..” Dongyoo tersenyum dengan aegyeo-nya.
“Mwoga ige-_-?” tanya
Je-n datar.
Eunhwa pun berdiri dari kasurnya. Ia berjalan ke arah Je-n
yang masih terdiam di pintu tersebut. Lalu di tariknya lengan Je-in dan ia
mendudukkannya dengan paksa di samping Richan.
“Kajja.. lanjuuut..!”
perintah Eunhwa semangat.
Mau tidak mau akhirnya Je-in pun ikut menyaksikan anime
hentai tersebut dengan wajah yang di tutup dengan tangannya, tetapi ia tetap
berusaha melihat video itu sedikit demi sedikit. Tidak lama kemudian, Yeon
Young berjalan menuju keluar kamar.
“Eodi?” tanya Soo-ah.
“Toilet” jawab Yeon.
“Heoh???” teriak Hakyo
dan Eunhwa kaget.
“J jangan-jangan kau..”
“Wae? kau mau melarang ku
buang air kecil begitu?” perkataan Eunhwa terpotong oleh Yeon Young yang
langsung menyambarnya.
“Aniy..” Eunhwa.
“Pabo-_-”
Setelah Yeon Young keluar dari kamar tersebut. Eunhwa
langsung mendekatkan tubuhnya ke samping Hakyo. Ia mendekatkan bibirnya ke
telinga Hakyo dan mulai berbisik kecil.
“Yak, apa dia
benar-benar terangsang, sampai-sampai ia ke toilet secepat itu??”
PLAK!!
Sebuah boneka Barbie telanjang dan rambutnya yang sudah
botak karna pernah di bakar oleh pemiliknya Dongyoo, melayang keras dan tepat
mengenai pelipis Eunhwa. Ia respect dan langsung menatap ke arah sumber yang
melemparnya dengan Barbie MSHTM (Mati segan hidup tak mau) itu.
“Sekecil apapun kau
berbisik, semua orang tetap akan mendengarnya” kata Yeon Young di ambang pintu
gusar dan ia kembali berjalan menuju toilet.
“Ish.. appo..” Eunhwa
menggosok-gosok pelipisnya yang sedikit memar karna goresan kaki runcing Barbie
misterius itu.
Yang lain tidak ada yang memperdulikkannya karna sekarang
mereka sedang focus dengan apa yang mereka hadapi.
Beberapa menit kemudian. Semuanya tertidur di depan laptop
yang masih menayangkan anime hentai tersebut. Hanya manusia-manusia yang ada di
video itu saja sekarang yang sedang beraktivitas.
Continuation. . .
Cerita selanjutnya yaitu per orang. Jadi hanya menurut cast. Jika di
antara cerita ada kesamaan tempat, itu di karenakan pemain berhubungan dekat.
Dan jika salah satu cerita tidak sama sekali mencangkup seperti cerita yang
lain, itu karna pemain berbeda pendapat dan aktifitas. Gak mungkin kan kalo
setiap cerita jalannya sama semua.

Aigo Eonni... Baru pertama kali saeng baca ff seperti ini... keren eon... kapan mau di lanjut. Meski ff eonni udh lama di share tpi saeng baru sempat baca tadi hehehe.. Daebakk eon.. next...
BalasHapusHahaha gwaechana saeng :D. Oke nanti eon lanjut deh :D
BalasHapusNext.............. please unnie!!!
BalasHapus