Sabtu, 02 Mei 2015

BTS Fanfiction "You'r In Danger Series Part 1"



         

Tittle                :           You'r In Danger Part I
Storyline by    :           Yeon Veggy
Actor               :           Han Soo Sup
                                    Lee Je In
                                    Jung Yeon Young
                                    Lee Dong Yoo
                                    Lee Ha Kyo
                                    Lee Eunhwa
                                    Park Richan
                                    BTS Members
Genre              :           War, Naughtiness, Yadong, NC21+, etc
Plot                  :          Part I 

 
         
Sekelompok mahasiswa namja sedang melakukan aktivitas mereka pada waktu luang seperti sekarang ini. Seoul National University, menyediakan akomodasi tempat tinggal di kampus, terdiri dari enam kompleks. Jumlah mahasiwa yang tinggal di sana pun sekitar 4.500 mahasiswa. Karena fasilitas kampus yang benar-benar canggih hingga layaknya seperti kehidupan biasa, jadi mereka tinggal di sana karena kota dari masing-masing namja tersebut berbeda, ya.. bisa di bilang mereka sedang kuliah di perkotaan.
Dan kembali mengarah pada aktivitas para namja tadi. Kebiasaan yang tidak pernah mereka tinggalkan dan sudah menjadi candu untuk mereka sendiri. Mereka tidak pernah menyerah untuk saling menjatuhkan lawan dan selalu memaksa lawan yang kalah melakukan hukuman, itu sudah menjadi perjanjian mereka.
“Aku  menyerah..”
Pasrah salah satu namja di grup tersebut, wajahnya benar-benar tersiksa. Ia memang sering kali kalah dalam permainan tersebut dan tentunya ia paling sering mendapat hukuman. Ia namja tertua di grup tersebut, Kim Seok Jin.
“Yak hyung... kau tidak bisa seperti itu arra!” intruksi dari namja berkulit putih layaknya vampire, ia Min Yoon Gi, namja tertua kedua setelah Seok Jin dan merupakan hyung yang paling di takuti.
“Geurae! Itu namanya sama saja kau kalah..” tambah namja yang selalu semangat dan hyperaktif dalam permainan tersebut, Kim Tae Hyung.
“Hahaha.. dasar hyung ini. Bilang saja kalau kau takut di hukum kan..??” goda salah satu namja yang wajahnya terlihat baby face tetapi sebenarnya ia bukanlah yang paling muda, Park Jimin.
“Palli palli palli palliwaaa…” ujar namja yang memiliki wajah pretty boy, Jung Ho Seok.
“Aah.. mwoya ige..?” keluh Seok Jin kembali ke posisi semulanya dan ia sudah hampir memulai.
“Hentikan, ini tidak seru tanpa dongsaeng kita yang paling tampan itu. Kita lanjutkan jika ia pulang sekolah, arra?” perintah sang ketua di kelompok tersebut, Kim Nam Joon.
“Haish..” Yoongi mendengus kesal.
“Yeeeee… kajja kita main Playstation saja…” ternyata Taehyung juga senang karna permainan tersebut di hentikan.
“Kajja kajja” Jimin menanggapi ajakan Taehyung yang menurutnya bisa membuatnya senang itu.
          Sementara Yoongi dan Hoseok keluar dari ruangan dan memilih menuju lapangan basket yang sudah tersedia di halaman komplek tersebut. Bermain basket juga sudah kebiasaan mereka selain bermain permainan yang tadi mereka lakukan. Dan permainan yang sering mereka lakukan itu adalah permainan.. Alkaggi. Sebuah permainan yang bisa di bilang permainan untuk anak kecil. Tetapi di sini mereka berbeda dalam memainkannya, sehingga menjadi persaingan yang panas untuk mereka.      
Namjoon berjalan menuju sofa dan duduk di sana sambil bermain dengan laptop-nya. Dan Seok Jin berjalan menuju ke dapur, mungkin ia ingin makan atau semacamnya.
                    Pukul 17.12 KST. Namjoon, Seokjin, Yoongi, Hoseok, Jimin, dan Taehyung. Mereka duduk di depan kedai yang sudah tidak pernah di pakai lagi dan lebih tepatnya bisa di bilang sebagai tempat bersantai untuk mereka.
“Yak yak.. lihat di sana!” tunjuk Hoseok pada seseorang yang tengah berjalan di jalan tersebut.
“Aaa.. yak Jimin-ah! Kau belum membayar hukuman mu kan??” Yoongi melirik nakal pada Jimin.
“Jinja??” Jimin menampakkan akting tidak tahu-nya.
“Eeeish.. apa-apaan kau pura-pura tidak tahu” seloroh Seokjin.
“Me memangnya apa???” tanya Jimin gugup.
“Merayu yeoja..” jawab Taehyung begitu semangat.
          Seseorang tersebut adalah yeoja dari sekolah Hannyoung yang tengah berjalan seorang diri. Sekarang tentu saja belum waktunya untuk pulang bagi pelajar SMA, entah apa yang menyebabkan yeoja itu berjalan sendirian di jalan kecil yang lumayan sepi tersebut.
“Ah ia juga bersekolah di Hannyoung..” kata Jimin pelan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Yak yak.. palli.. ia hampir mendekat” suruh Yoongi sambil mendorong pelan punggung Jimin.
          Jimin malah terlihat seperti sedang berpikir sambil menatap yeoja yang sudah hampir mendekat ke arah mereka itu.
“Palliwaa….” Kata Namjoon terdengar marah dengan nada yang sedikit meninggi itu.
          Mendengar itu Jimin beranjak berdiri dan mulai berjalan maju meninggalkan kedai tersebut. Meskipun di benaknya ia begitu ragu tetapi ia berusaha untuk terlihat Sangnamja di depan hyung-hyung-nya dan juga target.
          Yeoja tersebut menyadari bahwa di depan kedai kosong itu terdapat sekelompok namja tampan, tetapi ia bersikeras untuk tidak menatap mereka.
          Jimin mulai mendekati yeoja itu dan tetap saja yeoja itu berjalan dengan tampang tenangnya. Ia menghalangi yeoja itu, lalu yeoja tersebut berjalan ke arah kanan, dan lagi-lagi Jimin menghadangnya.
“Kajja rayu diaa…hahaha” teriak Taehyung yang di ikuti gelak tawa yang lainnya.
Yeoja Pov:
          Neomu michi!!. Apa yang di inginkan namja gila ini?. Apa mereka preman??? Aaaaa… eomma… eottokhae?????
          Meskipun di benaknya yeoja itu benar-benar ketakutan tetapi ia berusaha terlihat tenang di depan Jimin dan yang lainnya. Karna Jimin yang terus menghalanginya, yeoja itu pun diam. Di tatapnya datar wajah Jimin yang terlihat seperti namja yang haus cinta itu.
“Annyeonghaseo..” Jimin sedikit menundukkan kepalanya untuk lebih jelas menatap yeoja yang ada di hadapannya sekarang.
“Apa kau membolos?” tanya Jimin dengan tatapan sexy-nya, yeoja itu hanya diam dan menatap balik Jimin.
“Jiminie.. ppoppo.. ppoppo!!” ujar Hoseok semakin gila.
 “Yaak…” karna melihat yeoja itu tanpa reaksi Jimin mengibaskan tangannya di depan wajah yeoja itu.
“Mengapa yeoja itu hanya diam? Pabo!” kata Yoongi ketus.
“Mungkin ia benci dengan wajah Jimin..” sahut Seokjin masih menatap Jimin dan yeoja tersebut.
“Aish..” melihat itu Taehyung pun menemui Jimin lalu merangkul teman sebayanya itu dan ia ikut menatapi yeoja tersebut.
“Yak, kenapa kau juga ikut heoh? Ini hanya untuk Jimin pabo” kata Hoseok tidak terima.
“Shhtttt….” Taehyung berbalik menatap Hoseok dengan menaruh telunjuknya di bibir dan ia kembali menatap yeoja tadi yang ada di depannya.
“Hm, Jung.. Yeon.. Young..?” Taehyung membaca name tage yeoja tersebut dengan senyuman sinisnya.
          Siapa sangka yeoja bernama Jung Yeon Young itu tidak tertarik sama sekali pada para namja tampan yang sedang menggodanya tersebut. Ia memang tidak mudah menyukai seseorang sebelum ia mengenalnya lebih dekat. Dan setampan apapun seorang namja untuknya, jika ia tidak menyukai salah satu dari sifatnya, maka ia tidak akan pernah menyukainya.
“Berapa umurmu..?” goda Jimin lagi.
          Yeon Young tidak menjawab dan ia malah melangkahkan kakinya segera.
“Yak, kau belum menjawab pertanyaan ku” Jimin menahan lengannya.
“Apa aku perduli?” jawab yeoja itu dingin.
“Aa.. neomu kyo..” Taehyung mencolek dagu yeoja itu.
“Jawab seperti itu lagi dan kau tidak akan selamat hari ini” tambah Taehyung, kini tatapannya begitu tajam.
          Yeoja itu tidak merespon kata-kata Taehyung, ia malah berusaha menarik lengannya dari genggaman Jimin. Dan saat itu pula, sebuah mobil datang lalu berhenti dengan jarak yang agak jauh dari jarak mereka. Seorang namja keluar dari dalam mobil itu, namja tersebut tetap berdiri di sana dan memantau mereka sinis.
“Yak, apa itu namjachingu-nya?” tanya Hoseok sedikit tidak percaya.
“Molla” Yoongi juga memperhatikan namja itu dengan sinis.
“Yak, lepaskan saja dia” perintah Namjoon.
          Secepatnya Jimin melepaskan lengan yeoja itu dan membiarkannya berjalan kearah namja tersebut.
“Sial..” gerutu Jimin marah karna ia belum menyelesaikan hukumannya.
“Angkuh sekali mereka berdua” tambah Taehyung yang masih mengaitkan lengannya pada bahu Jimin.
          Jimin dan Taehyung kembali ke kedai tersebut.
“Gwaenchana.. mungkin ini hukuman yang berat untukmu” Seokjin menepuk pundak Jimin.
“Ini memang berat hyung..” wajah Jimin masih terlihat kesal.
“Hahaha.. kau memang tidak ahli merayu yeoja” olok Hoseok.
“Tapi.. aku sudah selesaikan??” Jimin sudah berharap banyak dengan wajah yang berseri-seri.
“Nae.. meskipun sebenarnya kau belum melakukannya dengan maksimal” Namjoon melipat kedua lengannya di depan dada.
“Ehehe.. peace..” Jimin menunjukkan aegyeo-nya.
“Apa yang mereka lakukan?” wajah kakak laki-lakinya itu terlihat begitu santai.
“Ini semua gara-gara kau, apa susahnya mengantarkan ke kelasku heoh?” jawab Yeon Young ketus.
“Bukankah aku bilang aku sedang di kampus heoh? Menunggu saja tidak mau, neomu paboya” ejek namja itu.
“Yak! Masalahnya aku sedang membutuhkannya sekarang, dan bisakah kau lebih cepat? Dasar siput”
          Karna mendengar ocehan dongsaeng-nya itu, ia langsung melajukan kecepatan mobilnya.
“Yak Yoon Dong-ah, pelan-pelan bodoh!” Yeon Young malah terkejut.
“Yang bodoh itu siapa?” Yoon Dong tersenyum simpul melihat tingkah yeoja itu.
          Yoon Dong segera menghantarkan kembali Yeon Young ke sekolahnya.
          Yeon Young berjalan dengan wajah kesal menuju kelasnya. Baru kali ini ia di suruh pulang oleh seorang seonsaengnim, itu karna keteledorannya sendiri. Tugas yang harusnya di kumpul hari ini malah ia tinggalkan. Ia menghubungi Yoon Dong yang sedang berada di kampus untuk mengambil tugasnya yang tertinggal di rumah tersebut. Tetapi seonsaengnim menyuruhnya agar secepatnya mengumpulkan tugas tersebut, dan dari itulah ia terpaksa harus pulang sendiri. Menunggu Yoon Dong sama saja membuatnya di jatuhi hukuman, tetapi ternyata ia bertemu dengan oppa-nya itu di jalan dan sudah menyelamatkannya dari sekelompok namja nakal tadi.
          Ia masuk setelah memberi salam lalu langsung mengumpulkan tugas yang baru ia dapat dari Yoon Dong. Ia segera kembali ke bangkunya dan di sana teman-teman dekatnya sudah menampakkan reaksi dari masing-masing ketika menatap Yeon Young.
“Hah.. ini gila” kata teman sebangku Yeon Young, Lee Je In. Mungkin ia juga merasa kesal pada seonsaengnim yang sudah menyuruh sahabatnya itu pulang. Yeon Young hanya membalasnya dengan cukup tersenyum, sebuah senyuman pasrah.
“Yak! Eottae? Apa Yoon Dong oppa menemuimu?” yeoja yang duduk di belakang Yeon Young mencolek bahunya, Lee Eunhwa. Yeon Young cukup mengangguk tanpa berpaling.
“Yak yak lihat.. ia mengupload foto selca-nya” kata salah satu yeoja di samping Eunhwa yang berpaling ke belakang dan menunjukkan layar tabletnya pada temannya, ia Lee Dongyoo , dan temannya yang berada di belakang itu adalah Lee Hakyo.
“Aaa…” Hakyo membelalakkan matanya dan terpesona melihat foto tersebut.
          Sementara dua yeoja yang duduk paling depan, tepat di depan bangku Je In dan Yeon Young. Mereka sibuk membicarakan barang yang sedang diskon di Mall Hyuji.
“Aaa jinjayo? Itu murah sekali. Haah.. kalau begitu sepatuku semakin banyak jika aku terus membeli yang baru. Lumayan, untuk koleksi” kata salah satu yeoja tersebut dengan sumringah, Han Soo Sup.
“Aku baru saja memberitahu dan kau sudah berniat ingin membelinya??” yeoja di sampingya sedikit heran melihat tingkah Soo-ah, Park Richan.
PLETAK!!!
          Sebuah penggaris besi mendarat keras di papan tulis. Spontan semua mata tertuju pada seonsaengnim yang sedang menerangkan di depan. Seonsaengnim yeoja sudah berumur 30 tahun itu memang lumayan ganas, ganas layaknya eomma-eomma rumah tangga yang suka bermain UFO bersama nampyeon-nya. Nama seonsaengnim tersebut adalah, Seo Hwa In.
“Yak kalian satu barisan! Berdiri di depan..” bentak Hwa In seonsaengnim sembari menunjuk kearah Richan dan Soo-ah yang berarti sampai bangku paling belakang.
          Mungkin ia sudah mendengar kerap perbincangan para yeoja tersebut, hanya saja ia memilih diam, tapi kesabaraanya sekarang sudah habis. Dan mereka satu baris yang berjumlah 10 orang pun di jatuhi hukuman. Tentunya dengan 7 sekelompok yeoja yang terdiri dari, Je-in, Soo-ah, Yeon Young, Dongyoo, Hakyo, Eunhwa, dan Richan.     

 (Struktur tempat duduk K-Land)
          Tidak sesuai dengan perintah dari Hwa In seonsaengnim, bukannya diam dan hormat pada tiang bendera. Eunhwa, Dongyoo, Richan, Soo-ah, Je-in, Hakyo, dan Yeon Young malah bercerita satu sama lain. Dan untung saja cuaca hari ini sedang bersahabat.
Richan~Soo-ah
“Aah, sampai kapan aku harus seperti ini??” ujar Soo-ah lalu menghentakkan kakinya kesal.
“Wae? bukankah kau dengan Junhong dekat? Lalu.. kenapa tidak jadian saja?” usul Richan.
“Mworago?? Yak! Aku tidak menyukainya arraseo!” jawab Soo-ah dengan nada agak tinggi.
“Hehehe.. geuraeyo??” Richan mendekatkan wajahnya dan mulai menggoda Soo-ah.
“Aniyo.. apa kau masih tidak percaya heoh? Sudah berapa kali aku mengatakannya..” Soo-ah menghela nafas panjang, nae, sekarang ia sedang bingung karna sudah beberapa bulan ini ia menyendiri.
Eunhwa~Dongyoo~Hakyo
“Jadi.. lagu apa yang akan kita pakai??” wajah Eunhwa sudah tidak sabar mendengar jawaban dari dua temannya tersebut.
“Daengbul dari Kangjin sunbaenim!” kata Hakyo tiba-tiba dan reaksinya tetap polos saat mengatakannya.
“MWOOOO???!!!” kata Eunhwa dan Dongyoo bersamaan sampai membuat semua haksaeng yang sedang di hukum sekarang menatap ke arah mereka.
“Yak, tidak adakah lagu yang lebih bermutu dari itu-_-?” Eunhwa tidak habis pikir dengan tingkah Hakyo.
“Ehehehe…” Hakyo.
“Bagaimana kalau Andante dari Suju sunbaenim?” usul yang bagus dari Dongyoo.
“Aaa… nae nae nae! Joha..” Hakyo mengacungkan jari jempolnya tanda ia setuju.
“Haha.. akan ku print liriknya setelah hukuman ini berakhir dan kita bagi bagiannya” tambah Dongyoo lagi, mereka bertujuh juga suka membuat rekaman atau lebih tepatnya mengcover sebuah lagu.
Je-in~Yeon Young
“Kau tahu?” kata Je-in setengah berbisik dan terdengar sangat serius.
“Mwo?” Yeon Young juga menanggapinya dengan wajah serius.
“Kemarin malam aku bermimpi, warung ahjusshi pemilik bakpao di pasar Wanju terbakar habis. Aku hanya menyaksikannya dari jarak 5 meter dari warung itu, dan setelah itu.. aku terbang entah kemana. Itu sungguh aneh..” tampak dari reaski Je-in, ia juga tidak mengerti dengan mimpinya sendiri.
“Ehehe..” Yeon Young hanya menanggapinya dengan tertawa simpul.
“Tapi ini belum berakhir, aku terbang ke sebuah..”                                          
“Yak!! Tidak bisakah kalian diam meskipun hanya dalam 1 menit??”
Pembicaraan Je-in terpotong saat Jae Sup membentak mereka dengan keras. Dan sontak membuat yang lainnya ikut terdiam dan menatap yeoja tersebut dengan sinis.
“Yak! Mwo? Apa ada masalah?” Soo-ah meladani yeoja tersebut dengan wajah angkuhnya.
“Tentu saja! Sejak di kelas sampai sekarang kalian tidak bisa diam sama sekali. Apa kalian tidak bisa menghargai orang lain?” Bambam juga angkat bicara.
“Sudahlah.. kita sekarang sedang di hukum..” Hye Wook, yeoja lembut dan pendiam berusaha menenangkan keadaan.
“Aniy! Mereka memang harus di beri pelajaran. Aku tidak mau jika nanti di hukum lagi hanya karna keributan mereka, dasar para yeoja penggosip!” tidak segan-segan Maru mengejek mereka.
“Yak, jika kalian tidak terima, kalian bisa membuat barisan baru tanpa harus satu barisan lagi bersama kami. Bukankah di gudang masih tersimpan banyak bangku bagus? Naah.. kalian bisa membawanya ke kelas dan silahkan menjauh dari kami!” sebuah kata-kata yang lumayan pedas dari keluar dari mulut Je-in.
“Aish.. apa kalian bisa diam heoh?” Eunhwa akhirnya membuat mereka bungkam satu sama lain dengan kekuatan suaranya yang tidak bisa di tandingi oleh suara raungan king kong sekalipun.
          Jae Sup, Hye Wook, Bambam, dan Maru yang mendapat kesialan hanya karna satu baris bersama mereka, kini mereka berempat hanya menghela nafas sambil menahan amarah mereka masing-masing, begitu pula dengan ketujuh yeoja tersebut yang baru saja menimbulkan masalah.
    
          Suara bel pertanda pulang yang beralunan seperti bel di kartun-kartun jepang akhirnya berdering. Sejak istirahat siang, dan hasil dari perundingan Dongyoo, Eunhwa, dan Hakyo karna keinginan mereka untuk mengajak yang lainnya meng-cover lagu. Dan setelah mereka menghubungi keluarga masing-masing agar di perbolehkan menginap di rumah Dongyoo yang kerap di jadikan tempat berkumpul bagi mereka, akhirnya mereka sampai juga di rumah kediaman Dongyoo. Ia hanya anak tunggal, jadi tidak masalah untuknya mengajak para sahabatnya agar menginap di rumahnya, lagi pula Appa-nya jarang pulang karna suatu pekerjaan tentunya.
          Masing-masing dari mereka sudah mengganti baju seragam menjadi pakaian piyama yang lebih nyaman di gunakan untuk tidur. Seperti kebiasaan, lagi-lagi mereka bertujuh saling bertukar cerita. Tetapi untuk saat ini, Yeon Young yang awalnya sangat jarang ikut berdebat dalam bercerita akhirnya ia yang memulai. Dongyoo, Hakyo, Richan, Je-in, Soo-ah, dan Eunhwa mulai merapat sehingga membentuk sebuah lingkaran.
“Ini memalukan..” Yeon Young hampir saja membatalkan niatnya untuk bercerita.
“Yak!! Mau kemana kau?” Eunhwa sudah mengancamnya.
“Haish..-_-. Baiklah, begini.. tadi saat aku pulang ada namja yang mengahadangku...”
“Nugu? Nugu?? Nugu??? Apa dia tampan???” dengan sigap Soo-ah menyambar pembicaraannya.
“YAAAK!!!” serempak semua membentaknya, padahal Soo-ah adalah  yang paling tua di sana.
“Bisakah kau dewasa sedikit?” kata Hakyo kesal.
“Hei, kau sendiri juga mudah menyukai namja. Hahaha..” Dongyoo malah tertawa lepas.
          Yeon Young menatap teman-temannya itu dengan tatapan sayu-dinginnya.
“Kalau begini lebih baik aku tidur-_-” Yeon Young.
“Andwae andwae, baiklah.. yeoreobundeul.. dengarkan baik-baik dan jangan ada yang bersuara, arra?? Ayo lanjutkan Yeon Young-ah..” Eunhwa sedikit berkedip pada yang lainnya.
“Aigo-_-, ah.. tadi sampai mana..??” ia sampai lupa apa yang terakhir ia katakan.
“Ada namja yang menghadangmu..” jawab Je-in berusaha membantu ingatan Yeon.
“Nae, seorang namja yang menghadangku dan setelah itu menggodaku. Tetapi di pinggiran jalan tersebut, tepatnya di kedai kosong teman-temannya sedang duduk-duduk di sana. Aku rasa mereka preman” jelas Yeon Young singkat.
“Memangnya apa yang ia lakukan padamu?” wajah Dongyoo tampak terlihat begitu ingin tahu.
“Dia.. hm.. yang paling aku ingat, ia menanyakan berapa umurku. Masa perduli aku untuk menjawabnya. Aah.. dan satu lagi, salah satu temannya juga menemuiku, ia lumayan mirip dengan Baekhyun Exo..” Yeon Young menganggukkan kepalanya.
“Yak, intinya.. apa yang mereka inginkan? Kau tahu..? kau itu bercerita setengah-setengah..” protes Eunhwa.
“Wae? apa aku harus menceritakan semuanya??” wajah Yeon Young terlihat seperti mengejek.
“Tentu saja!” jawab mereka serempak, terkecuali Je-in, ia tidak terlalu perduli dengan keadaan yang seperti ini.
“Dasar aneh, bukankah kau sendiri awalnya yang ingin bercerita?” Richan.
“Aish.. mwoya ige?? namja yang mirip dengan Baekhyung Exo bersifat kurang ajar, ia mencolek wajahku lalu ia berkata `Jawab seperti itu lagi dan kau tidak akan selamat hari ini`, mungkin ia marah karna aku sudah menjawab pertanyaannya dengan dingin. Dan saat aku ingin melarikan diri, namja yang pertama menghalangi jalanku malah menahan lenganku dengan keras. Tentu saja aku sangat takut, ia memaksaku untuk menjawab pertanyaannya tentang umur ku itu. Tetapi sebelum aku memberitahunya, untung saja Yoon Dong datang. Salah satu temannya yang duduk di kedai berkata agar segera melepaskanku, dan dari situ aku selamat. Huuh.. aku tidak bisa membayangkan jika saja Yoon Dong tidak datang.. omo jinja.. Aaaah geurae!!! Asal kalian tahu.. sekelompok namja preman itu berjumlah 6 orang, di tambah lagi mereka tampan-tampan. So! are you give mind to they?? Hmm..??” di akhiri dengan kata-kata yang sebenarnya berupa ejekan untuk mereka dan entah mereka sadar atau tidak, Yeon Young berjalan menuju kasur lipatnya dan segera tidur sambil memutar lagu di tabletnya.
“Jinja..?” Eunhwa sedikit tidak percaya pada cerita yeoja yang sekarang sudah tidak bergabung dengannya tersebut.
“Wuuaaa… seandainya saja tadi aku menemaninya pulang. Mungkin aku akan mendapatkan salah satu dari mereka” Soo-ah menempelkan kedua telapak tangan di wajahnya dengan wajah yang terlihat sangat berharap.
“Yak, apa kau tidak takut? Bagaimana jika mereka memang sekelompok preman seperti kata Yeon Young” Je In.
“Aku akan membuatnya luluh^_^” Soo-ah tetap pada pendiriannya.
“Yak, bukankah kita ingin meng-cover lagu?” Richan menatap bingung ke arah teman-temannya itu.
“Aaaaa benar! Kajjaaa….” Teriak Dongyoo semangat dan ia sudah beranjak dari duduknya.
“Yak yak, apa kau tidak melihat Yeon Young sudah tertidur? Dan lihat.. sekarang sudah pukul 23.38 pm. Aigoo… Lagi pula mataku juga sudah tidak mampu bertahan lagi, aku mau tidur!” Eunhwa juga beranjak bangun lalu ia berjalan menuju kasurnya, sementara Dongyoo tampak terlihat cemberut.
“Sudahlah, ayo semua tidur.. besok kita masih harus sekolah. Aku benci ini, kapan liburan musim panas tiba heoh?? Haish..” Je In merasa frustasi ketika ia kembali teringat dengan waktu sekolah mereka yang sungguh menyita waktu untuk bersenang-senang.
“Kau benar..” sambung Richan setuju, ia menatap Soo-ah yang tampak berpikir sembari tersenyum-senyum sendiri. Ia mengerutkan jidatnya heran.
Richan Pov:
Omo.. sebegitukah ia memikirkan seorang namja? Dasar kau Han Soo Sup, tidak pernah berubah dari dulu. Yang kau pikirkan hanyalah namja namja dan namja.. sudah berapa banyak mantan mu itu heoh? Ckck..
          Richan segera merangkak menuju kasurnya dan ia segera membaringkan tubuhnya yang terasa remuk karna kegiatan sekolah mereka yang tidak ada henti-hentinya. Ia kembali menatap Soo-ah, dan ternyata anak itu masih dalam keadaan seperti tadi.
“Yak Soo-ah..” panggil Richan pelan, karna yang lain sudah hampir terbawa ke dalam mimpi mereka masing-masing, Soo-ah masih melamun dengan mata menerawang ke atas dan bibirnya menyisakan sebuah senyuman.
          Kesal melihat tingkah Soo-ah yang seperti patung, Richan pun mengambil bantal yang terletak di sampingnya.
BUG!!
“Yaaak… siapa yang melempar heoh???” spontan Soo-ah terkejut, tetapi ia melihat teman-temannya sudah di kasur masing-masing dengan mata tertutup.
“Aa mwoya ige? aku berusaha membayangkan siapa pangeran selanjutnya yang akan ku dapatkan.. uuh.. kalian memang sirik!” sambil berjalan menuju kasurnya, Soo-ah menggerutu kecil.
          Dan ternyata Richan mati-matian menahan tawanya. Ia hanya pura-pura tidur setelah berhasil melayangkan bantal ke wajah Soo-ah.
          Di tempat lain, seorang namja yang masih mengenakan seragam sekolahnya berjalan sendirian dengan dinginnya menuju kompleks di mana para hyungnya sudah menunggu kehadirannya di sana. Ia Jeon Jeong Kook, yang juga merupakan haksaeng dari Hannyoung High School.
Kleck~
          Suara ganggang pintu di kompleks tersebut dapat di dengar oleh orang yang berada di dalam sana. Lalu menampakkan sosok Jeongkook, namja yang paling termuda di kelompok tersebut dan juga terkenal karna seribu bakatnya.
“Jeon Jeongkook….”
          Jimin langsung menyambut kedatangan dongsaeng tersayangnya itu. Di rangkulnya pundak Jeongkook.
“Hyeong, aku lapar..” Jeongkook menatap Jimin dengan reaksi memelas, berharap hyung-nya itu akan membuatkannya makanan untuknya.
“Pergi sana..” Jimin menarik kembali lengannya dan meninggalkan Jeongkook. Jeongkook hanya mencibir kecil melihat perubahan Jimin yang sangat cepat itu.
Di lemparkannya tas yang sedari tadi ia pikul ke sembarang tempat. Ia berjalan menuju ruangan di mana para hyungnya berkumpul. Namjoon menatap ke arahnya dengan diselingi senyuman simpul, begitu pula dengan Jeongkook. Dari masing-masing pihak sudah tahu apa maksud dari tatapan tersebut.
Namjoon Pov:
Jeon Jeongkook..!! suatu hari kau akan kalah. Dan aku tidak akan segan-segan memberikan hukuman untukmu. Hahaha
Jeongkook Pov:
Ah hyeong.. apa maksudmu menatapku seperti itu heoh? Tenang saja.. aku tidak akan pernah kalah. Ahaha
          Dan permainan Alkkagi pun di mulai. Tidak seperti biasanya mereka pertama melakukan Gai Phai Buk sebagai pembagian tim. Sekarang hanya tergantung dengan umur, yaitu older tim dan younger tim. Pembagiannya adalah, Older tim: Namjoon, Seokjin, Yoongi, dan Hoseok. Sementara untuk Younger tim: Jimin, Taehyung, dan Jeongkook. Masing-masing dari tim sudah memiliki kapten, di Older tim mereka memiliki kapten Yoongi yang sangat jarang kalah dalam permainan ini. Sedangkan di Younger tim mereka mempunyai Jeongkook, dongsaeng serbaguna yang selalu saja menang dalam setiap pertandingan apapun, meski permainan yang belum pernah ia mainkan sebelumnya, tetapi ketika ia mulai bermain ia akan cepat tanggap bagaimana cara ampuh untuk menjatuhkan lawan.
1 Round: Hoseok~Jimin
“Ready…” teriak Taehyung pertanda permainan di mulai.
          Alhasil, Hoseok di kalahkan oleh Jimin. Semua stone milik Hoseok habis di geser oleh stone milik Jimin.
“Aaaa… michigo!” Hoseok menepuk jidatnya keras.
“Haha.. hyeong, kau tidak akan bisa mengalahkan yang muda” Jimin memeletkan lidahnya pada Hoseok.
“Kajja kajja, memasuki ronde 2” kini Taehyung begitu semangat, karna tim-nya menang.
2 Round: Seokjin~Taehyung
          Di mulai dari Taehyung. Ia meleset melemparkan stone miliknya karna tidak kena sama sekali ke arah stone Seokjin. Seokjin tersenyum licik melihatnya, dan ia pun segera membalas, dan daebak! Ia mengeluarkan dua stone sekaligus milik Taehyung dari papan Alkkagi tersebut. Sekarang hanya tinggal 3 stone milik Taehyung, dan 5 stone milik Seokjin. Seiring berjalannya permainan, Seokjin dari Older tim menang. Dan posisi mereka sekarang adalah 1:1.
“Yeeee….” Teriak Seokjin senang tatkala timnya menang.
“Yaak..!! dasar tidak berguna” Jimin memarahi Taehyung, sementara Taehyung hanya tersenyum menahan malu.
3 Round: Namjoon~Jeongkook
“Yak Namjoon-ah, kalahkan dia..!” dukung Yoongi menggebu-gebu.
          Ternyata Jengkook yang menang.
“Ahahaha, beruntung kita sekarang mempunyai golden Jeongkook” Jimin tertawa bangga sembari menepuk-nepuk punggung Jeongkook.
“Nae.. hahaha” Taehyung.
          Posisi mereka sekarang yaitu, Older tim 1 dan Younger tim 2.
4 Round: Seokjin~Jimin
          Di menangkan oleh Jimin. Lagi-lagi Younger tim yang menang. Older tim hanya mendecak kesal.
“Kali ini kau lemah..ckck” gumam Yoongi pelan.
5 Round: Yoongi~Jeongkook
“Menyerah saja hyeong.. haha” tutur Jeongkook sambil tertawa.
“Mworago? Sombong sekali kau, huh!” Yoongi tidak ingin harga dirinya di rendahkan.
          Di ronde ini mereka sedang panas, karna kapten dari masing-masing tim sedang berperang hebat. Dan ternyata Yoongi-lah yang menang di ronde 5. Ia memasang smirk-nya ketika menatap Jeongkook, sementara Jeongkook terlihat cemberut.
6 Round: Namjoon~Taehyung            
          Namjoon mengalahkan Taehyung, di mana berarti Older tim menang lagi. Mereka tidak ingin menyerah begitu saja. Dan lagi-lagi Taehyung kalah. Posisi mereka sekarang adalah, 3:3.
“Kapan ini berakhir heoh??” Hoseok mulai tampak kesal.
“Nae, aku benar-benar mengantuk..” kedua mata Jimin hampir tertutup.
“Yak Jeongkookie, kau tidak apa-apa? Sekarang hampir pukul 2 pagi” Seokjin khawatir dengan Jeongkook, karna ia terlihat tidak ingin pulang ke rumahnya.
“Aku ingin tidur di sini hyeong” jawab Jeongkook.
“Jinja? Aa.. kajja main lagi!” Taehyung sungguh bersemangat.
“Aku penasaran siapa yang akan kalah” kata Yoongi pelan, di wajahnya terlintas senyuman licik kalau ia yakin tim-nya tidak akan kalah.
“Kita lanjutkan besok saja, ini belum berakhir arraseo?” Namjoon pergi ke kamar tidurnya.
          Satu komplek memilik 3 kamar tidur. Jadi pembagian kamar mereka adalah: Namjoon~Hoseok, Seokjin~Yoongi, Jimin~Taehyung. Sementara Jeongkook, ketika ia bermalam di komplek tersebut bersama para hyeong-nya, ia akan tidur di sofa ruang tengah. Namja itu tidak meminta ijin terlebih dahulu pada orang tuanya kalau ia akan bermalam di kediaman teman-temannya. Karna setiap pulang sekolah ia tidak langsung ke rumah, melainkan pergi ke komplek itu terlebih dahulu. Jadi tanpa di hubungi, Eomma dan Appa-nya sudah tahu betul dengan kerjaan anak tunggalnya tersebut.
Hening~
Dongyoo membalikkan tubuhnya ke kanan. Setelah itu ke kiri. Dan matanya terbuka. Di tatapnya yang lain, tidak ada gerak-gerik sama sekali.
Dongyoo Pov:
Pukul 2 pagi?. Aaah… kenapa mataku tidak mau tidur juga??. Menyebalkan, apa karna aku lapar? Tapi.. aku tidak merasa lapar sama sekali. Apa.. karna ada mereka aku jadi tidak konsentrasi tidur?. Hm.. soal komik hentai itu. Kenapa rasanya aku ingin membacanya lagi?. Apa, aku sekarang sedang mengalami pertumbuhan hormon?. Yaak, ingin sekali aku membacanya. Tapi.. jika mereka ada yang memperhatikanku bagaimana??
“Yeoreobundeul…”
Panggil Dongyoo lirih pada teman-temannya yang kini tengah tidur tersebut. Entah mereka sungguhan tidur atau tidak, tetapi satu persatu dari mereka mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah Dongyoo. Mata mereka benar-benar tidak terlihat seperti orang yang habis bemimpi atau lebih tepatnya tidur.
“Apa kalian tidak tidur?” tanya Dongyoo sangat polos, dan teman-temannya hanya menggelengkan kepala.
“Jadi.. kalian juga tidak tidur sejak tadi??” ulang Dongyoo lagi takut teman-temannya sekarang sedang mengigau.
“Aku hanya mendengarkan lagu” Yeon Young.
“Aku tidak bisa tidur karna memikirkan para namja tersebut..” Soo-ah.
“Pikiran ku selalu tertuju pada hal yang berbau yadong” Hakyo.
“Aku.. hanya memejamkan mata saja. Tapi tidak dapat tertidur pulas” Richan.
“Kamarmu panas.. aku gerah” Eunhwa.
“Aku lapar.. apa kau ada makanan di kulkas?” Je-in.
“Nae.. iseoyo” jawab Donyoo.
          Je In berdiri dengan malas-malasan lalu keluar dari kamar dan menutup pintu kembali dengan pelan. Sementara yang lain saling bertatap-tatapan tanpa berkata sepatah kata, tampak dari wajah mereka masing-masing seperti bertanya “apa yang harus kita lakukan?”.
“Yak, aku ingin bertanya sesuatu” kata Dongyoo di tengah keheningan.
“Mwo?” jawab Richan, Soo-ah, Hakyo, dan Eunhwa. Yeon Young hanya diam.
“Apa.. kalian ingin menonton film yadong?” tutur Dongyoo sedikit ragu.
“M mworago? Apa aku tidak salah dengar??” tanya Soo-ah sembari menyingkaikan rambutnya yang terurai panjang.
“Boleh saja..” kata Hakyo terlihat santai.
“C chakaman, hm.. tidak salah kalau kita mencoba” jawab Richan sambil mengangguk.
“Nae.. aku ingin melihatnya sekarang” tambah Eunhwa mantap.
“Yeon Young-ah?” Dongyoo menatap ke arah Yeon.
“Terserah saja..” sahut Yeon Young.
“Aah.. untunglah. Aku kira kalian akan menyambarku dengan kata-kata `Mwo?? Dasar yadong!!!` hehehe..” Dongyoo terkekeh sendiri.
“Gwaenchana, kita sudah dewasa..” Richan.
“Benar juga, hm..” akhirnya Soo-ah mulai setuju.
          Dongyoo segera mengambil laptop miliknya. Di taruhnya laptop tersebut di tengah-tengah jejeran kasur lipat mereka. Soo-ah, Richan, Eunhwa, Dongyoo, Hakyo, dan Yeon Young juga sudah menelungkupkan tubuh mereka di atas kasur tersebut dan masing-masing menatap layar laptop milik Dongyoo. Dongyoo mulai menghidupkan power-nya dan LCD laptop tersebut hidup begitu saja sehingga membuat mereka sedikit menyipitkan mata karna terlalu terang sinarnya. Mata mereka mengikuti arah mouse yang mengarah pada Mozilla Firefox dan tombol Enter pun di tekan. Sebuah tulisan `Search` sudah terpampang di layar tersebut, tetapi Dongyoo terlihat seperti sedang berpikir sekarang.
“Wae?” tanya Eunhwa heran.
“Aku bingung, apa kita benar-benar akan menonton blue film??” wajah Dongyoo terlihat jijik ketika mengatakannya.
“Nae, bukankah kau sendiri tadi yang menyarankan?” kata Hakyo.
“Yak palliwa..” Eunhwa malah terlihat tidak sabaran.
“Hey yadong! Pikirkan yang lain juga, arra? Dasar mesum..” Richan membentak Eunhwa dan mengejeknya dengan kata-kata kotor.
“Eish, lagi pula.. nanti kau juga akan merasakannya sendiri” balas Eunhwa terdengar sinis.
“Yak hentikan, dasar keras kepala” lerai Hakyo.
          Sementara Dongyoo masih saja berpikir. Begitu lama ia menatap layar LCD-nya itu.
Dongyoo Pov:
Aku bingung, apa aku benar-benar akan melihat blue film? Sementara aku terlalu jijik untuk menyaksikannya dan mungkin kepalaku akan langsung pusing. Adakah adegan yang sangat romantic dan tidak membuat penonton merasa jijik terlebih lagi mual? Kata Je-in ia akan muntah jika melihat sperma-nya keluar. Aigooo… eottokhae??
          Saat menunggu Dongyoo yang terlalu lama berpikir. Yeon Young beranjak berdiri dan berjalan menuju tas sekolahnya. Ia mengambil sesuatu dari dalam sana dan kembali ke tempat semula. Yeon Young menyerahkan sebuah Flashdisk tepat di depan wajah Dongyoo dan dengan cepat Dongyoo menatap Yeon Young.
“Apa?” tanya Dongyoo bingung sambil mengerutkan jidatnya.
“Buka saja, di sana ada beberapa anime hentai” jawab Yeon Young santai.
“MWOO????” mata mereka terbelalak mendengar pernyataan dari Yeon Young.
“J jadi selama ini.. kau punya koleksinya?” ujar Soo-ah lalu meneguk liur.
“Wuaa.. daebak! Kau ternyata diam-diam mengerikan..” Hakyo menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum.
“Diam itu bukan berarti sempurna, tetapi ia tertutup. Menjalani semua kehidupannya dengan santai tanpa ingin berbagi kepada yang lain. Kau tahu sendiri Yeon Young tidak banyak bicara” jelas Richan.
“Ah geurae.. ternyata Yeon Young juga yadong. Yeeeee.. yak Hakyo-ssi, sekarang yang yadong bertambah satu” kata Eunhwa kegirangan.
“Bukankah kita semua sekarang sedang yadong move on??-_-” jawab Hakyo.
“Ehehe..” Eunhwa terkekeh.
“Yak palli palli.. aku penasaran. Sebenarnya hentai itu apa?, nama itu familiar tapi aku tidak tahu apa artinya” kata Soo-ah polos.
          Sontak semua menjadi hening mendengar perkataan Soo-ah yang sungguh mengiris hati itu. Ia paling sering berganti pasangan, tetapi ia tidak tahu sama sekali tentang hentai. Kalah dengan dongsaeng-dongsaengnya yang kurang lebih 1 atau 2 kali saja berganti pasangan. Dan yang anehnya, Hakyo yang belum pernah berpacaran sama seklali, ia merupakan yeoja yang paling yadong di grup tersebut. 
“Baiklah, sekarang aku akan memasukkan Flashdisk ini” kata D0ngyoo semangat.
“Aku harap ini tidak menjijikan, nae.. ini hanya anime”
Gumam Dongyoo ketika ia sudah mengarahkan mouse-nya pada Folder `XX` milik Yeon Young. Mereka sedikit merapat dan mulai menajamkan mata ketika salah satu dari video tersebut yang berjudul `To Love Ru Darkness` sudah ingin di putar dan..




ENTER~





“Ketika aku memikirkanmu, aku pikir aku juga menyukaimu.. aku.. aku juga..” Asuka
“A apa?” Ryou
“Hey, ayo menjilat kelamin satu sama lain” Asuka
“Uh..??” Ryou
“Aku sudah basah..” Asuka
__
“Mnn….” Asuka
“Milikmu berkedut, Asuka!” Ryou
“Aku ingin tetap menjilat ini..” Asuka
“Dulu, aku hanya melihat junior di monitor” Asuka
“Amazing..” Asuka
“Junior mu benar-benar keras” Asuka
“Aku akan…” Asuka
“Hei t tunggu..” Ryou
“Ini panas dan berkedut..” Asuka



 





“Wuaa…” Hakyo sungguh menikmati video itu.
          Dongyoo melihat ke wajah Eunhwa untuk memastikan bagaimana reaksi yeoja yang suka berbicara apa adanya tentang yadong tersebut.
“Kyaa… wajahnya memerah.. wuahahaha….” Dongyoo menunjuk wajah Eunhwa.
          Tetapi Eunhwa tidak menggubrisnya sama sekali dan tidak ingin mengalihkan pandangannya dari layar laptop.
         Richan dan Yeon Young menyaksikan video tersebut dengan wajah santai. Sementara Soo-ah membelalakkan matanya dan kadang sesekali meneguk air liur.
“Yeah.. di sana..” Asuka
“Ah.. lidahmu.. tidak!.. jangan.. aah..” Asuka
“Damn it! Aku menginginkannya” Ryou
“Ryou, jilat miss v ku.. ahh..” Asuka
“Bukan di monitor lagi, tapi sekarang di mulutku.. aku ingin sperma-nya..” Asuka
“Aku.. ingin keluar..” Asuka
“Ti tidak Asuka..” Ryou

 








         Je-in sudah selesai dengan makan malamnya dan ia pun segera kembali ke kamar.
“Aaah… aahh…..”
         Tiba-tiba saja Je-in menghentikan langkahnya di depan pintu kamar tersebut.
“Suara apa itu?” gumam Je-in pelan dan ia menempelkan telinga-nya ke pintu kamar tersebut.
“Emmnnh… ahh..”
         Mata Je-in terbelalak ketika mendengar suara desahan itu dengan jelas di telinganya. Segera ia buka dengan paksa pintu tersebut. Sontak semua mata tertuju padanya.
“J Je-in-ssi..?? ehehe..” Dongyoo tersenyum dengan aegyeo-nya.
“Mwoga ige-_-?” tanya Je-n datar.
         Eunhwa pun berdiri dari kasurnya. Ia berjalan ke arah Je-n yang masih terdiam di pintu tersebut. Lalu di tariknya lengan Je-in dan ia mendudukkannya dengan paksa di samping Richan.
“Kajja.. lanjuuut..!” perintah Eunhwa semangat.
         Mau tidak mau akhirnya Je-in pun ikut menyaksikan anime hentai tersebut dengan wajah yang di tutup dengan tangannya, tetapi ia tetap berusaha melihat video itu sedikit demi sedikit. Tidak lama kemudian, Yeon Young berjalan menuju keluar kamar.
“Eodi?” tanya Soo-ah.
“Toilet” jawab Yeon.
“Heoh???” teriak Hakyo dan Eunhwa kaget.
“J jangan-jangan kau..”
“Wae? kau mau melarang ku buang air kecil begitu?” perkataan Eunhwa terpotong oleh Yeon Young yang langsung menyambarnya.
“Aniy..” Eunhwa.
“Pabo-_-”
         Setelah Yeon Young keluar dari kamar tersebut. Eunhwa langsung mendekatkan tubuhnya ke samping Hakyo. Ia mendekatkan bibirnya ke telinga Hakyo dan mulai berbisik kecil.
“Yak, apa dia benar-benar terangsang, sampai-sampai ia ke toilet secepat itu??”
PLAK!!
         Sebuah boneka Barbie telanjang dan rambutnya yang sudah botak karna pernah di bakar oleh pemiliknya Dongyoo, melayang keras dan tepat mengenai pelipis Eunhwa. Ia respect dan langsung menatap ke arah sumber yang melemparnya dengan Barbie MSHTM (Mati segan  hidup tak mau) itu.
“Sekecil apapun kau berbisik, semua orang tetap akan mendengarnya” kata Yeon Young di ambang pintu gusar dan ia kembali berjalan menuju toilet.
“Ish.. appo..” Eunhwa menggosok-gosok pelipisnya yang sedikit memar karna goresan kaki runcing Barbie misterius itu.
         Yang lain tidak ada yang memperdulikkannya karna sekarang mereka sedang focus dengan apa yang mereka hadapi.
         Beberapa menit kemudian. Semuanya tertidur di depan laptop yang masih menayangkan anime hentai tersebut. Hanya manusia-manusia yang ada di video itu saja sekarang yang sedang beraktivitas.
                                                               Continuation. . .         

Cerita selanjutnya yaitu per orang. Jadi hanya menurut cast. Jika di antara cerita ada kesamaan tempat, itu di karenakan pemain berhubungan dekat. Dan jika salah satu cerita tidak sama sekali mencangkup seperti cerita yang lain, itu karna pemain berbeda pendapat dan aktifitas. Gak mungkin kan kalo setiap cerita jalannya sama semua.

3 komentar:

  1. Aigo Eonni... Baru pertama kali saeng baca ff seperti ini... keren eon... kapan mau di lanjut. Meski ff eonni udh lama di share tpi saeng baru sempat baca tadi hehehe.. Daebakk eon.. next...

    BalasHapus
  2. Hahaha gwaechana saeng :D. Oke nanti eon lanjut deh :D

    BalasHapus
  3. Next.............. please unnie!!!

    BalasHapus