Sabtu, 30 Mei 2015

BTS Jungkook & B.I.G Heedo Fanfiction " Love In Two Heart"




Story-line             : Yeon_Veggy
Tittle                             : Love In Two Heart
Cast                             : Jeon Jungkook
                                      Lee Hakyo
                                      Yoo Hee Do
Genre                      : Romance
Length                     : One Shoot


 
           
Hakyo POV~

            Hari-hari ku jalani seperti biasa.Tidak ada yang harus di perhatikan atau semacamnya.Namjachingu ku?, hm.. aku dengannya seperti tidak mempunyai hubungan sama sekali. Earphone, tablet, basket, dan teman-temannya adalah pelarian yang setiap hari ia lakukan berulang-ulang. Dan diriku?Hanya menjadi parasit baginya.Mengikutinya kemana saja ia pergi dan di sana ia banyak tidak memperdulikanku. Aku tahu sebenarnya ia tidak mempunyai rasa sama sekali terhadapku. Memutuskan hubungan ini?Aku rasa tidak perlu, karna tanpa di lakukan kami memang bukan sebuah pasangan. Nae..mulai detik ini ia tidak akan ku anggap namjachingu ku lagi. Hanya sebatas teman..
“Jungkookie..!” teriak namja berambut coklat-orange dari ambang pintu, memanggil namja yang tengah duduk di sampingku tanpa berkutik dengan di temani tablet merahnya. Yah, itu dia namja  yang sekarang lebih tepat di panggil mantan ku.
“Ah Taehyungie hyung..!” dengan tanggap Jungkook langsung berdiri dari kursi di sampingku dan pergi begitu saja.
“Hm.. bagaimana dengan Hakyo……………….??”
Pembicaraan Taehyung dari kelas tetangga itu mulai menghilang dari indra pendengaranku. Dan untung saja jawaban dari Jungkook sudah tidak terdengar.Aku membiarkannya? Nae..silahkan pergi tanpa diriku. Toh ia juga tidak mengajak ku. Untuk apa aku harus membuntutinya seperti tompel di pantat kerbau.
Basket, basket, dan basket. Tidak lain ketika istirahat ia dan teman-temannya pasti bermain basket. Membiarkan seragamnya basah karna keringat, kusut, dan sebagainya.Padahal hari ini tidak ada pelajaran olahraga.Dasar para namja yang tidak tahu aturan.
“Ada apa?Tampaknya kau sedang buruk hari ini” Heedo yang tengah duduk di bangkunya yang berseberangan dengan bangku ku dan Jungkook sengaja tidak keluar dari kelas.
            Tidak ada yang tidak mengenal hubungan aku dan Jungkook di ruang kelas ini. Jadi jangan heran jika haksaeng lain bertanya tentang diriku sekarang.
“Tidak, hanya lelah saja..” aku mencoba tersenyum pada namja cool itu.
            Yoo Heedo. Namja pintar, tampan, keren, dan tidak sombong itu.Ia sering di banding-bandingkan dengan Jungkook. Segala tentang mereka hampir sama. Jungkook juga namja yang tidak kalah cool-nya dari Heedo, bahkan mereka setiap tahun bersaing di rangking kelas pararel. Neomu daebak!. Tapi jika di suruh memilih, maka aku sekarang akan memilih Heedo. Jungkook sudah basi bagiku.
“A begitu..ingin ke kantin bersama? Tidak apa-apakan?” tanyanya yang sudah berdiri dari bangkunya.
“Hm.. nae gwaenchana..  lagi pula aku sudah lapar” aku tertawa kecil padanya.
Hakyo POV End~
~~
            Hakyo merasa lebih tenang sekarang.Ia dan Heedo tengah menikmati makan siangnya di kantin. Hakyo sedikit heran melihat namja yang tengah berada di hadapannya itu makan dengan tergesa-gesa.
“Waeyo Heedo-ssi?” ujar Hakyo bingung.
“Aku tidak ingin Jungkook tahu..” sahutnya lalu kembali melahap kimchinya yang sedikit lagi hampir habis.
“Aigoo..gwaenchana Heedo-ssi! Aku dengannya sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi” tambah Hakyo.Heedo terdiam dengan mata tanpa berkedip.
“Geuraeyo?” tanyanya dengan tatapan tidak percaya.
“Nae nae..apa kalian sungguh tidak percaya jika kami putus?” kini Hakyo yang kembali bertanya.
“Tentu saja!Kalian sudah lama menjalin hubungan. Jadi sangat aneh jika kalian berpisah..”Heedo menyedot jus orangenya.
“Hm.. sudahlah jangan bicarakan itu. Aku muak mendengarnya” belum selesai, Hakyo sudah meletakkan kedua sumpitnya.
“Algaesseoyo…” Heedo mengangguk mengerti.
            Selesai makan siang di kantin, Hakyo dan Heedo segera berjalan untuk kembali ke kelas.
Tapi tiba-tiba saja ketika mereka melewati ruang latihan olahraga, pintu ruangan besar itu terbuka dan menampakkan sosok Jungkook dan yang lainnya.Jungkook terdiam melihat ke arah Hakyo dan Heedo dengan jarak kurang lebih dua meter darinya. Heedo terlihat ingin memberi penjelasan pada Jungkook, akan tetapi..
“Kajja..”Hakyo langsung menarik pergelangan tangan Heedo dan membawanya pergi dari hadapan Jungkook.
“Yak yak!apa itu tadi??” ujar Jimin sembari menepuk-nepuk pundak Jungkook.           
“Hm..diam saja..” Taehyung mencoba bersikap santai.
            Sementara Jungkook masih menatap tajam pada  Hakyo bersama namja saingannya di sekolah itu. Ia berusaha menahan amarahnya sedemikian mungkin.
~~
Hakyo POV
            Ah jinja..!! neomu joha.. aku sangat senang bisa berduaan di mata Jungkook. Biar ia tahu bagaimana rasanya ketika tidak di acuhkan. Lagi pula, aku rasa ia sepertinya tadi terlihat biasa saja. Malah Jimin dan Taehyung yang terlihat terkejut.
“Hakyo-ssi mianhae..” suara Heedo tiba-tiba saja menyadarkan ku dari lamunan.
“Aish aniy gwaenchana..harus berapa kali ku katakana padamu. Aku sudah tidak punya hubungan apa-apa dengannya arraseo?”
“Hm.. tapi aku merasa tidak nyaman padanya” Heedo menyandarkan kepalanya ke atas meja miliknya.
Hakyo POV end
Kriiiiiiiiiing~~~~
            Bel masuk berdering pertanda pelajaran kembali di mulai.Awalnya kelas hanya di isi oleh Hakyo dan Heedo, kini haksaeng lainnya mulai berdatangan dan di tengah-tengahnnya terdapat Jungkook.
Namja itu langsung duduk tanpa sepatah katapun. Matanya menatap lurus ke depan dan terlihat begitu tajam. Detik selanjutnya ia memasangkan earphone merah hingga menyumbat kedua pendengarannya, menyaringkan volume di tabletnya hingga hampir full. Lalu menidurkan setengah tubuhnya ke atas meja.
            Sementara Hakyo juga diam. Ia sudah tahu Jungkook akan melakukan itu lagi. Mendengarkan lagu sebelum seonsaengnim datang.
Di liriknya Heedo yang berada di seberangnya. Ternyata namja itu juga tengah memperhatikannya, tapi dari tatapannya ia terlihat prihatin. Prihatin pada hubungan Jungkook dan Hakyo yang mungkin sudah tidak baik lagi.
Heedo mencoba tersenyum dengan artian untuk berkata “Gwaenchana Hakyo-ssi, mungkin Jungkook hanya kelelahan”.Hakyo pun juga membalas senyumannya dengan artian “Gomawo Heedo-ssi, berkat kau hari ini aku bisa melupakan Jungkook seutuhnya”.Sungguh perkataan hati yang tidak selaras di antara mereka.
~~
BRAK~
            Jungkook melemparkan tas sekolahnya ke atas meja  belajarnya hingga perkakas di atas meja tersebut berhamburan dan jatuh ke lantai.
            Ia mendudukkan tubuhnya di tepi kasur besarnya dengan kepala tertunduk.
“Aaaarrghhh..!!!!” teriaknya keras sambil meremas rambutnya hingga kusut.
            Dengan perasaan bergelut lalu ia merebahkan tubuhnya. Menatap sedih ke langit-langit kamarnya.
“Waegeuraeso Hakyo-ah….” Tuturnya pelan hingga matanya mulai berkaca-kaca.
~~
            Ke esokan harinya. Ketika pelajaran sedang di mulai Jungkook tidak terlalu  konsen mendengarkan ocehan yang keluar dari mulut Park saem. Di pikirannya sesuatu sedang bergelut hebat, antara sakit hati dan senang.
Lalu dengan cepat tangannya langsung meraih tablet merahnya dan secara diam-diam ia mengetik sesuatu di sana. Ia tersenyum kecil menatapi layar tabletnya itu sambil mengetik.
Kriiiiiiiiiiiiing~~~
            Bel istirahat berbunyi.
“Cha silahkan istirahat.Aku juga ingin makan karna hanya memakan angin sejak tadi. Selamat tinggal..” tutup Park saem.
“Nae..” jawab para haksaeng serentak.
            Tidak lebih dari 20 detik sejak keluarnya seonsaengnim tersebut, Jungkook langsung pergi dari tempat duduknya dan terlihat begitu tergesa-gesa.
            Merasa nyaman dengan namja bernama Heedo itu, Hakyo langsung datang kepada Heedo.Dan namja itu menyambutnya dengan senang hati.
Mereka sekarang terlihat begitu dekat.Bahkan hingga sepulang sekolah.
“Ah besok kita akan berakhir pekan. Bagaimana jika kita jalan-jalan?” tawar Hakyo ketika mereka dalam perjalan menuju pintu Exit dari koridor panjang sekolah itu.
“Hm.. boleh saja.. kita bertemu di mana?” respon Heedo semangat.
“Di halte Moonkyung jam 3 sore..arraseo?” Hakyo tersenyum manis pada Heedo.
“Arraseo arraseo..”Heedo mengacak pelan rambut Hakyo.
~~
            Pukul 12.00 KST.
Jungkook POV
            Setelah rapi aku segera meraih tabletku yang terbengkalai di atas kasur dan segera berjalan keluar dari kamar.Ku cari nomor Taehyung di kontak tabletku sembari berjalan menuju ruang tengah.Ketika dapat, segera ku hubungi.
“Yeobboseyo?Eodiseo?Di ruangan basket??Jinjayo?? Ah geurae, aku ingin ke sana..”
            Katanya ia sedang bermain basket di sekolah. Ia benar-benar terkontaminasi dengan olahraga tersebut, ketika libur saja ia masih tetap bermain. Dasar alien..
~~
            Hanya membutuhkan waktu 15 menit, aku sudah tiba di sekolah karna di hantarkan oleh sopir pribadi uri appa.Secepatnya aku berlari menuju ruangan basket.Aku sungguh membutuhkan Taehyung saat ini.
“Hosh..hosh.. hosh..” aku berusaha mengatur nafas ketika sudah tiba di hadapan pintu ruangan basket.
Kreeet~
            Pintu terbuka dan aku tidak melihat Taehyung sedang bermain di tengah lapangan, hanya bolanya saja yang di biarkan terbengkalai di tepi-tepi lapangan tersebut. Mataku kembali mencari keberadaan alien itu dan..
“Hmmpp!!”
Aku, aku menutup mulutku kuat karna mendapati Taehyung tengah bermesraan di kursi panjang dalam ruangan ini..ah aniy!! Lebih tepatnya melakukan French Kiss dengan yeojachingunya sendiri, yeoja itu Jung Yeon Young. Aku mengenalnya..
            Lalu dengan sangat perlahan kembali ku tutup pintu ruangan ini takut mengganggu aktivitas mereka.Aku memukul-mukul kepalaku karna sedikit terasa pusing.
“Aigoo mwoya ige???” gerutu ku kesal.
            Ini tidak sesuai rencana.Aku kembali berjalan menuju keluar. Dan aku teringat pada Jimin, siapa tahu ia juga bisa membantu. Lalu aku mencoba menghubunginya.
20 detik kemudian~
“Aigoo kemana manusia ini?Kenapa ia tidak mengangkat heoh??”Ku coba lagi menghubunginya untuk yang kedua kali.
15 detik kemudian~
“Aaiish… jinjaa!!” meskipun begitu aku tidak menyerah.Ku tekan kembali tanda telepon untuk menelponnya.Apa ia tidur pada jam seperti ini? Haiish..
10 detik kemudian~
KLEK~      
            Ah akhirnya di angkat!.
“Yeobboseyo?”
            Tidak ada suara sama sekali yang menjawab di sana. Sebenarnya orang ini ingin menghantuiku atau apa heoh?.
“Yeobb….”
“Aahh…!! Jimin-ah andwae! Eunghhh…”
            OMONAA!!.Dengan cepat langsung ku tutup telepon itu. Apa-apan ini, apa yang ia lakukan?? Ia..ia.. ia meniduri Dongyoo?? Benarkah itu??atau hanya sekedar bercumbu?? YAAK IGE MWOYAA..????. Sejenak mungkin aku terlihat seperti orang yang terkena penyakit epilepsy karna dua temanku itu.
            Aku berlari keluar dari sekolah ini.
~~
            Tepat pukul 15.00 KST.Di halte Moonkyung, Hakyo sudah stand by menunggu kedatangan Heedo dengan di temani oleh beberapa orang di sana yang sedang menunggu bus. Matanya bergerak menatapi dari arah kanan dan kiri, tetapi belum juga mendapatkan sosok Heedo yang mungkin akan berjalan ke arah halte tersebut.
“Heedo-ssi eodigaseyo?” tulisnya di pesan dan segera mengirimkannya pada nomor handphone Heedo.
            Nada dering pesan handphone milik Hakyo berbunyi menandakan sebuah pesan masuk.
“Aku sedang di jalan, tunggulah sebentar^^” balas namja itu.Hakyo tersenyum lega setelah membaca balasan pesan tersebut.
            Tidak lama kemudian, sebuah bus mendarat di halte Moonkyung itu dan para penumpang berhamburan keluar. Hakyo tahu di sana tidak ada Heedo, jadi ia bersikap biasa saja. Ia mencoba menundukkan kepalanya.
“Kyo-ssi??” ujar suara namja dengan tiba-tiba yang membuat Hakyo menatap ke arahnya dengan bingung.
            Melihatnya membuat Hakyo kembali merengut.Orang itu ternyata Jeon Jungkook.Ia terlihat begitu bahagia karna bertemu Hakyo di sana.
“Mwoya?” tanya Hakyo pelan.
“Palli ikut aku..” tanpa basa-basi Jungkook langsung menarik lengan Hakyo dan membawa yeoja itu pergi dari halte tersebut.
            Jungkook membawa Hakyo ke taman kota yang saat ini sedang sepi, hanya beberapa orang saja yang lalu lalang melewati jalan setapak di taman tersebut.
“Yaak..waeyo?! Aku sedang ada urusan…” Hakyo berusaha menarik lengannya yang berada di genggaman tangan kekar Jungkook.
            Jungkook tidak menghiraukan sama sekali ocehan yeoja itu sejak tadi. Ketika sampai di sebuah kursi panjang yang berada di bawah pohon maple di taman itu, ia mendudukan tubuh kecil Hakyo di sana. Sementara Hakyo masih menatapnya dengan muka kesal.
            Jungkook berdiri di hadapannya, lalu tersenyum manis pada yeoja itu. Di raihnya tas hitam besar yang sedari tadi sudah ia gendong di pundaknya, itu adalah tas berisikan gitar akustik miliknya. Di tengah-tengah wajah kusutnya, Hakyo mengerutkan jidatnya melihat ulah Jungkook.


            Jungkook mengaitkan tali gitar tersebut ke pundak kanannya. Lalu dengan perlahan ia mulai memetik senar gitar tersebut dengan cord yang telah ia ciptakan sendiri.

You’re my Miss Right, Miss Right
Neol nochindamyeon miss, right?
Miss Right? 
You’re my Miss Right, Miss Right
Girl you want my kiss, right?
Miss Right 
Neoui sexy mind and your sexy body
Noe jureum hanakkaji seksihage taeeonan yeoja
Geurae cheong banbajiwa huin tie keonbeoseu hai hana
That makes me wanna party on your body
Challangineun gin meori kkeut
Singgeureoun golbani jijeogwineun
Han pyeonui sup gateun neo
Dosi sogeseo banjjagyeo
Geu bihyeonsiljeogin momeuro
Nae hyeonsireul anajwo
And I want you to be
Really really real for me
Ttaeron naui eomeoni
Ttaettaeron naui eneoji
Oh nan soljikhae
Geoteurodo neomu naiseuhaeseo
Ginjangeul nochil su eomneun naui Enemy
Bakke manheun jeongsanghyeongdeulgwaneun dallaseo
Neo gateun yeojareul isanghyeongira hana bwa
Geurae neol saenggakhamyeon maeumi jakku siryeowa
Nae gyeoulbada, neol geotgo sipda

Yes you’re my only girl
Neoneun naege choego
Neoui harureul algo sipeo
Neoui hansumi doego sipeo

Yes you’re my only girl
Neoneun naege choego
Yeonghwa sogeseona isseul
Geotman gatdeon geu saram
Nalssimajeo ttak joheunde
Neowaneun ttak indeutae nan
Gachi georeobolkka hamkke georeobolkka
Nalssimajeo ttak joheunde
Nawaneun ttak indeutae neon
Soseol sogeseona isseul
Geotman gatdeon geu saram
Baro neoya

Eojjeom sarami geurae
Sesangeul honja saneun deutan chakgagi deune
Nae gyeoteul jinaneun geudae
Nae mameneun neoraneun
Dalkomhan barami bune
Neon ttakhi kkumiji anhado
Maeryeogiran hyangsureul ppurigetji amado
Sineun eopdago mideosseotdeon namajeodo
Sineul mitge mandeureo
Naege yeosineun baro neo
Niga eorideon maldeon
Naiga manteon sumgin aiga itdeon
Naneun sanggwaneobseo
Naega neol saranghageodeun
Neowa hamkkeramyeon eodideun kkochi pin garden
Myeongpum baegeul jwigibodaneun
Nae soneul jabajuneun
Jiltusimgwa sigibodan doemdoemireul arajuneun
Geureon neowa hamkke uriui miraereul geuryeobwa
Uri keopeul sinbal saie eorini undonghwa

Yes you’re my only girl
Neoneun naege choego
Neoui harureul algo sipeo
Neoui hansumi doego sipeo

Yes you’re my only girl
Neoneun naege choego
Yeonghwa sogeseona isseul
Geotman gatdeon geu saram
baro neoya

Ttak on geot gatae
Nae mameul heundeun juingongi ape
Na kkeullineun geot gatae jaseokcheoreom
Jigeum baro neohante
Neoui sarm neoui mam
Neoui Face tto neoui Line
Machi peojeul jogangmanyang
Nae isanghyeongeul matchun saram Oh god
Neoran nalssie ikkeullineun baram
Neoneun kkot naneun beol
Hangsang neol hyanghaeman ganeungeor

Yo, I told you many qualifications ’bout my Miss Right
But why you’re my Miss Right is.. 
You are… Just you

Yes you’re my only girl
Neoneun naege choego
Neoui harureul algo sipeo
Neoui hansumi doego sipeo

Yes you’re my only girl
Neoneun naege choego
Yeonghwa sogeseona isseul
Geotman gatdeon geu saram
Nalssimajeo ttak joheunde
Neowaneun ttak indeutae nan
Gachi georeobolkka hamkke georeobolkka
Nalssimajeo ttak joheunde
Nawaneun ttak indeutae neon
Soseol sogeseona isseul
Geotman gatdeon geu saram
Baro neoya
           
            Ceut~di akhiri dengan petikan lembut dari jemari Jungkook.Dari awal hingga selesai Hakyo hanya terperangah menatapi namja itu ketika suara emasnya tanpa fals menyanyikan lagu tersebut.
“Kyo-ssi..kau mau tahu kenapa selama ini aku selalu mengacuhkanmu? Kenapa aku selalu berkutik dengan tabletku?Meninggalkanmu karna teman-temanku dan bermain basket??. Dari sana aku ingin membuatkan sesuatu yang special untukmu. Lirik lagu ini..selama ini aku hanya ingin menyelesaikan lirik ini. Hanya untuk dirimu Lee Hakyo..” Jungkook memperlihatkan sebuah kertas yang berisi lirik lagu yang ia nyanyikan tadi pada Hakyo.
“Kenapa aku selalu mengacuhkanmu? Karna saat-saat seperti itu aku sedang memikirkan kata-kata menarik apa yang harus aku tuliskan di kertas ini..kau mau tahu kenapa setiap di kelas aku selalu berkutik dengan tabletku, aku mencari kata-kata khiasan untuk menambah wawasanku dalam menciptakan lirik ini.. kau mau tahu kenapa aku kerap bersama Jimin dan Taehyung di banding denganmu??, aku meminta bantuan mereka untuk membuat lirik ini juga, karna mereka sangat berpengalaman dalam hal cinta.. dan kau mau tahu kenapa aku selalu bermain basket..? dari sana aku mendapatkan motivasi untuk lebih mencintaimu ketika aku bisa mencetak gol.. dan dari sana lirik lagu ini semakin panjang.. bahkan mungkin aku terlalu panjang membuatnya, hanya karna dirimu Hakyo-ssi..” jelas Jungkook panjang lebar. Hakyo kini tampak tersadar dengan apa yang di katakan namja itu.
“Kookie-ah..neo..”
“Dan apa kau tahu?Karnamu aku dapat menciptakan dua lirik lagu. Yang satu itu aku peroleh karna kau sudah menyakitiku Kyo-ssi..kenapa?? Kenapa kau beraninya mendekati Heedo? Bukankah aku sudah melarangmu untuk tidak dekat-dekat dengan namja lain oeh..? maeumi neomu appa..”
“Jungkookie mianhae…” Hakyo memotong pembicaraan Jungkook dan langsung memeluk tubuh namja itu dengan erat.
“Aku terlalu berpikiran buruk padamu Kookie-ah, tapi itu karna aku sangat menyayangimu. Kelakukanmu yang hampir sama setiap hari itu membuatku bosan denganmu, naneun yeojarago..tentu saja ingin mendapatkan perhatian setiap saat.. jeongmal bogoshipeo…” di sela-sela pelukannya, Hakyo memukul pelan punggung Jungkook karna merasa kesal pada namja itu.
“Arraseo… nado bogoshipeo..aku tidak akan mengacuhkanmu lagi Hakyo-ssi” balas Jungkook tulus.
“Geuraeyo?Yaksokhae??”Hakyo melepaskan pelukannya dan menatapi Jungkook dengan wajah ragu-ragu.
“Nae..yaksokhae..” Jungkook tersenyum manis pada yeojachingunya itu, dan ia menarik kembali tubuh Hakyo ke dalam pelukannya.
~~
            Ke esokan harinya.Jungkook dan Hakyo berangkat bersama ke sekolah dan mereka datang ketika keadaan kelas sudah ramai.Ketika sudah tiba di bangku, Jungkook berdiri kembali dari bangkunya.
“Ah jamsimman chagi..perutku bermasalah..” keluh Jungkook pada Hakyo.
“Nae..gwaenchana^^”
            Jungkook langsung berlari keluar ruangan. Hakyo tersadar karna tas namjachingu-nya itu di letakkan oleh pemiliknya di atas meja, belum di tempatkan ke tempat yang seharusnya. Ia pun segera meraih tas tersebut, akan tetapi aktivitasnya terhenti karna melihat sehelai kertas yang sedikit keluar dari kantong kecil tas Jungkook. Hakyo segera membukanya dan mengambil kertas tersebut. Terdapat tulisan yang begitu panjang di sana.
Niga itdeon sofa, anja isseo honja
Aku duduk di sofa, tempat kau dulu
Dan hansumdo mot jago, hoksi niga olkka hago
Aku tak bisa tidur, jika kau datang
Meonghani hyeongwan jjongman, barabwa
Ternyata hanya kekosongan menatap pintu
Du nuneul gamgo, gwireul magabwado
Ku coba memejamkan mata, dan menutup telinga
Dasi naege dorawa, cheuokdeuri
Tetapi kenangan kembali padaku lagi
Sumeul chamneundago simjangi meomcwojilkka
Hatiku tidak akan berhenti jika aku masih bernafas?
Neol hyanghan geuriumman doedorawa
Hanya rindu mengharapkan kau datang kembali
Niga itdeon sofa..neo obsi na honja
Aku sendirian di sofa ini, tempat kau dulu
I jarieman nama..neol gidarijanha
Berada di sini, untuk menunggumu
So far..nae gyete neon so far away
Sangat jauh, kau begitu jauh pergi
Miryeoniraneun ge, meonjiman nameun chae, neol gidarijanha
Aku masih belum menemukanmu, hanya sebatas bayangan, untuk menunggumu
Honjaseon chaeul suga eobseosseo
Aku tak bisa mengisinya sendirian
Bangane peojin geuriumeun gaseume dameul su eomneungeol
Kerinduan yang tersebar di seluruh rumahku, aku tak bisa menempatkannya di hatiku
Geurae gue jallan huimang ttaemune, na honja anjainneun ge deo gomuninde
Karna harapan ini sia-sia, sebenarnya duduk sendirian di sini adalah penyiksaan pada diriku
Beoseonaryeogo haedo, dasi neol chatgo itjanha
Ku coba tuk melarikan diri, aku mencarimu selalu

Niga itdeon sofa..neo obsi na honja
Aku sendirian di sofa ini, tempat kau dulu
I jarieman nama..neol gidarijanha
Berada di sini, untuk menunggumu
So far..nae gyete neon so far away
Sangat jauh, kau begitu jauh pergi
Miryeoniraneun ge, meonjiman nameun chae, neol gidarijanha
Aku masih belum menemukanmu, hanya sebatas bayangan, untuk menunggumu
Jamdeulji motae all night long..
Aku tak bisa tidur sepanjang malam
Until the end of time
Hingga akhir zaman
Amui neol biwonae bwado
Tak peduli bagaimanapun kerasnya, aku berusaha menghilangkan pikiran ini

Niga itdeon sofa..neo obsi na honja
Aku sendirian di sofa ini, tempat kau dulu
I jarieman nama..neol gidarijanha
Berada di sini, untuk menunggumu
So far..nae gyete neon so far away
Sangat jauh, kau begitu jauh pergi
Miryeoniraneun ge, meonjiman nameun chae, neol gidarijanha
Aku masih belum menemukanmu, hanya sebatas bayangan, untuk menunggumu
            Sejenak Hakyo tampak ingin mengeluarkan air matanya karna membaca isi surat itu, sebuah lirik lagu yang yang pernah di katakan Jungkook kalau ia menciptakannya karna sedang patah hati padanya. Sebelum Jungkook datang, Hakyo langsung memasukan kembali kertas tersebut ke tempat asalnya.
            Dan saat itu, Hakyo tersadar atas kejadian kemarin sore ketika tatapannya tanpa sengaja terarah pada Heedo yang tengah tertidur di atas mejanya, tapi ia tahu namja itu hanya sekedar memejamkan matanya saja.
“Yoo Heedo..” panggil Hakyo pelan. Namja itu membuka kedua matanya perlahan, lalu segera membenarkan posisinya.Ia tersenyum manis pada Hakyo.
“Nae..?” sahutnya lembut.
“Aku minta maaf atas kemarin..aku..”
“Aish gwaenchana..sekarang aku senang kalian kembali^^” potong Heedo tidak ingin mendengar penjelasan lebih panjang dari Hakyo.
“Gomapta, Heedo-ssi” Hakyo tersenyum padanya lega.
~~
           
            Ketika istirahat, Jungkook tidak lagi bermain basket bersama Taehyung dan Jimin.Ia membawa Hakyo untuk bersantai di taman samping sekolah.
“Jungkookie mianhae..” kata Hakyo dengan wajah di tekuk.
“Mian wae chagi?”Jungkook sedikit bingung.
“Tadi, saat kau ke toilet.Aku tidak sengaja membaca lirik lagu mu yang berjudul Sofa. Maafkan aku Kookie-ah..aku tahu kau sugguh tersakiti saat itu.. jeongmal mianhee..” tutur Hakyo masih merunduk dan ia menitikkan air matanya.
“Jigeumeun naneun gwaenchana chagi-ah..”Jungkook menangkup wajah Hakyo, lalu menghapus air mata yang mengalir di pipi yeoja itu.
“Uljima..”sebuah senyuman tulus terlukiskan di wajah Jungkook sembari menatap kedua mata Hakyo.
            Jungkook mendekatkan wajahnya pada wajah Hakyo. Tahu akan sinyal tersebut, perlahan Hakyo menutup kedua matanya.
CHUP~
            Jungkook mencium bibir yeoja itu dengan lembut. Dan di saat yang bersamaan, dari koridor di lantai dua, Heedo yang tengah berjalan di atasnya tidak sengaja melihat ke taman tersebut. Tepatnya tertuju ke bawah pohon rindang yang di bawahnya terdapat Jungkook dan Hakyo.
“Kau tidak akan pernah tahu apa yang ku rasakan Lee Hakyo..” gumam Heedo pelan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar