Sabtu, 30 Mei 2015

BTS V Fanfiction "Idiot & Smart"





Storyline by                : Yeon Veggy
Actor/Cast                  : Jung Yeon Young
                                    Kim Tae Hyung
                                    Kim Tae Young a.k.a V
Notice                               : Sifat 99% asli di cerita ini
Genre                                : Complication
Lenght                               : Longshoot
                

 
He’s very cool and handsome. A saxophonist with her eyes have acute angle. So awesome. But, I’m really really wrongly (-.-). He’s not like in my opinion..

Yeon Young POV~
                Di bangunan raksasa ini, bangunan besar yang masih sangat asing ini. Ini pertama kalinya kedua kakiku berpijak di sini. Dengan seorang diri aku berjalan pelan menyusuri koridor panjang yang tak tahu di mana ujungnya ini dan berada di lantai dua sekolah ini di sertai dengan wajah kolotku, Seoul Performing Art High School. Hm, siapa yang tidak kenal dengan sekolah artis yang satu ini. Di mana sekolah ini paling banyak menampung traini-traini dari macam-macam agensi, terlebih lagi sudah banyak traini tersebut sekarang sudah banyak yang menjadi artis ternama. Mungkin tidak perlu di sebutkan, itu tidak penting sekarang.
                Aku bukan seorang Hobae yang baru masuk ke jenjang SMA. Sekarang aku menginjak kelas 3 dan mungkin terdengar aneh, karna ujian akhir sekolah pastinya sangat mendekati untuk tingkatan kelas tersebut. Tapi apa boleh buat, Eomma Appa memindahkanku ke sekolah ini, kami pindah ke ibu kota Korsel, Seoul. Sebuah tempat yang mungkin banyak di sebut orang-orang sebagai surga dunia.
                Untung saja sekarang jam pelajaran tengah di mulai. Jadi tidak banyak haksaeng yang akan menonton dan membicarakanku.
                Sudah beberapa ruang kelas yang tertutup rapat aku lewati. Mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sedari tadi aku berjalan, aku belum juga menemukan ruangan kesiswaan. Struktur bangunan yang berkelok-kelok membuatku bingung.
Tapi di tengah koridor yang sepi sekarang aku seperti mendengar permainan sebuah alat musik. Aku menghentikan langkahku tepat di tengah  pertigaan koridor dan melihat-lihat di sekitarku. Suara tersebut berasal dari koridor samping kiriku. Penasaran, tentu saja. Aku langsung berjalan menuju koridor tersebut.
                Nae, aku melihatnya. Itu ruang kesenian. Aku tetap berjalan hingga hampir mendekati ruangan tersebut, berpura-pura melewatinya dan sampai saat ini alunan music itu masih terdengar. Tapi..
“Sangat tampan”
                Seketika langkahku terhenti saat melihat dari kaca ruangan tersebut. Seorang namja berambut kecoklatan, dengan postur tinggi dan wajah dinginnya yang tengah memainkan alat music saksofon berwarna silver. Tertegun.. aku hanya bisa tertegun melihat permainannya itu. Aku juga pecinta musik, dan saat ini pikiranku langsung tertuju pada diriku yang tengah tampil di depan beribu-ribu manusia sambil memainkan saksofon, lalu beralih ke piano, lalu beralih ke biola, dan terakhir membayangkan aku bernyanyi sambil bermain gitar akustik.
                Yak, aku tengah melamun sambil memperhatikan namja itu? Apa katanya jika ia mengetahui aku yang sedang memperhatikannya dengan mulut yang hampir menganga. Lebih baik aku segera pergi.
Yeon Young POV end~
                Yeon Young kembali melanjutkan perjalanannya. Entah sampai kemana ia akan berjalan di lorong-lorong sekolah tersebut, yang terpenting sekarang untuknya adalah menemukan ruangan kesiswaan.            
                Sampai pada akhirnya yang ia inginkan terwujud. Yeon Young sudah berjalan menuju kelas barunya dengan di temani oleh seorang wali kelas dari kelas yang ia dapatkan sekarang, Hong seonsaengnim. Ia masuk di kelas 12-C, sesuai dengan tingkat kepintarannya yang selalu berada di tengah-tengah dari sejak kecil.
                Tidak terasa perjalanan yang lumayan panjang tanpa di warnai perbincangan antara Yeon Young dan wali kelasnya tersebut, mereka telah sampai pada tempat yang di tuju. Namja berumur 40-an itu membuka pintu ruangan 12-C tersebut dan langsung membuat seluruh haksaeng di dalam sana berlarian dengan laju menuju bangku masing-masing layaknya segerombolan bebek yang di kejar oleh keledai.
                Hong saem masuk di ikuti oleh Yeon Young yang berjalan pelan di belakangnya. Semua bola mata mengarah pada yeoja itu. Ada yang menatap dengan ragu, aneh, terkejut, dan sebagainya yang masih mencangkup ekspresi manusia normal.
“Uaaa….” Sorak seluruh haksaeng di ruangan tersebut.
“DIAM!!” tidak ada yang berani bersuara lagi jika seonsaengnim itu berbicara. Hong saem lalu mengalihkan pandangannya pada yeoja yang tengah diam menatap jejeran manusia yang ada di hadapannya dengan bibir yang sedikit tertarik ke samping, ia tidak ingin terlihat berlebihan.
“Cha, perkenalkan dirimu”
“Annyeonghaseo. Jung Yeon Young imnida” ujar yeoja itu singkat sembari membungkukkan tubuhnya. Sementara itu terdengar beberapa haksaeng yang berusaha menahan tawanya.
“Hanya itu?” Hong saem menatapnya dengan kening yang di kerutkan.
“Ye” Yeon Young mengangguk.
                Hong saem mengangkat tangan kanannya ke depan dengan jari telunjuk yang terarah ke jejeran haksaeng, tepatnya tertuju pada dua bangku yang terletak paling belakang samping kiri. Lalu ia beralih menatap Yeon Young.
“Di sana, di sana tempat duduk barumu. Silahkan nikmati sekolah dan ruangan barumu ini. Berusalah menyesuaikan diri, meskipun ada salah satu di antaranya seorang haksaeng yang kejiwaannya mungkin sedikit rusak”
“Hahahahaha…..” mendengar itu, seluruh haksaeng tertawa terbahak-bahak. Sementara Yeon Young hanya mengerutkan alisnya bingung.
“Nae Hong saem. Gamsahamnida” yeoja itu kembali membungkuk, lalu berjalan menuju bangku yang sudah di tunjukkan oleh seonsaengnim tersebut.
“Cha, beraktivitaslah dengan benar. Aku tidak ingin mendengar masalah-masalah lagi dari kelas aneh ini. Dan jika terjadi, aku harap kalian bisa menyembunyikannya dari telinga-telinga di luar. ARRA?!”
“Nae saeonsaengnim…” jawab seluruh haksaeng.
                Seiring dengan keluarnya Hong seonsaengnim wali kelas ruangan tersebut, para haksaeng kembali ribut dan di antaranya langsung berjalan ke sana kemari.
                Yeon Young. Ia hanya diam menatap yang lainnya beraktivitas masing-masing. Sementara bangku di sampingnya, bangku itu kosong. Tetapi ada tas berwarna coklat yang tergantung di samping mejanya dan dua komik tertera di atas meja tersebut. Ia mengerti ia tidak duduk sendiri di kelas barunya itu. Tapi ia tidak melihat pemiliknya akan menuju bangku kosong yang berada di samping kanannya itu.
“YAK!!!”
Tiba-tiba saja di tengah acara melamunnya, suara yang begitu melengking hampir membuat jantung Yeon Young luruh. Dua yeoja yang duduk di depannya tengah menatapnya dengan jahil.
“Dongyoo imnida…” ulang yeoja itu lagi layaknya anak sekolah dasar tingkatan pertama.
“Hakyo imnida..” sambung yeoja yang satunya. Membuat Yeon Young bingung harus menjabat tangan yang mana lebih dulu.
“Nae, bangawoyo” Yeon Young tersenyum lalu menjabat tangan mereka bergantian.
“Yak, bagaimana…”
“YAK JUNG YEON YOUNG…! Aku ragu jika yeoja sepertimu juga akan jadi gila setelah duduk di bangku itu!!”
“HAHAHAHAHAHA…..!!”
                Seorang namja berparas nakal menghentikan pembicaraan Dongyoo sambil berteriak nyaring di depan kelas tersebut hingga yang lain ikut terawa bersamanya, ia Jung Hoseok. Perkataan namja itu membuat Yeon Young menatapi bangku yang ada di sampingnya tersebut dengan wajah bingung. Ia juga takut, bagaimana jika seseorang di sampingnya itu memang mengalami gangguan jiwa seperti yang sudah di katakan wali kelasnya tadi.
“Sudahlah, jangan perdulikan mereka” kata Hakyo di tengah keributan kelas tersebut.
“Memangnya ada apa?” ujar Yeon Young sedikit berbisik.
“Hm.. ia namja…”
“ANNYEONG……!!!!”
                Lagi-lagi perkataan Dongyoo harus terhenti karna seorang namja membuka lebar pintu ruangan tersebut dengan senyum sumringahnya. Sontak semua mata tertuju padanya, dan wajah mereka mulai tampak ingin tertawa. Begitu pula dengan Yeon Young, ia tidak dapat mengedipkan kedua kelopak matanya sekarang.
“HUAAAHAHAAHAHAHAHAHAHA…..!!!!”
“Yak Kim Taehyung! Kau tahu??. Kau mempunyai pasangan hidup sekarang!!”
“Nae, kami telah menemukannya Taehyung-ah!”
“Lihat di sana! Neomu yeoppo.. ia sudah menunggumu sejak tadi. Kajja temui dia..!!”
                Berbagai perkataan menyambar namja yang bernama Kim Taehyung tersebut, entah ia merasa atau tidak jika sekarang sebenarnya teman-temannya itu tengah mengejekknya. Tapi saat ini wajahnya malah terlihat begitu senang dan pandangannya bertemu dengan haksaeng baru yang hanya bersebelahan dengan kursinya tersebut.
                Yeon Young langsung mengalihkan pandangannya ke lain. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Ia sadar jika sekarang para haksaeng itu tengah membully-nya dengan namja itu.
Yeon Young POV~
                Yak mwoya ige?? apa aku tadi salah lihat??. Ia namja yang memainkan saksofon di ruang kesenian itu. Tidak salah lagi. Keundae.. keundae.. keundae.. apa benar ia mengalami gangguan jiwa?? AAAAA EOMMAAA……………….
Yeon Young POV end~
            Taehyung berlari menuju bangkunya, menatap dengan senang pada yeoja yang tengah tidak memperdulikannya itu. Lalu secara perlahan ia duduk di samping yeoja itu.
“Annyeong.. Kim Taehyung imnida. Ireumi mwoyeyo, gasinaya?” Taehyung mengulurkan tangannya tepat ke depan wajah Yeon Young.
                Entah kenapa setelah mengetahui semuanya, Yeon Young malah merasa jijik dengan namja itu. Padahal jelas-jelas awalnya ia melihat Taehyung saja sudah mampu membuat jantungnya berdegup kencang.
Dengan ragu ia mengangkat tangannya dan menggenggam tangan lembut Taehyung.
“Yeon Young imnida” Yeon Young hanya sekilas menatap mata Taehyung.
“UUAAAAAA………….”
“Kyaa…. neomu kyo…”
                Seperti acara pernikahan yang baru saja resmi, para haksaeng yang sedari tadi memperhatikan Yeon Young dan Taehyung kembali menyoraki dengan teriakan yang semakin keras. Taehyung menatapi teman-temannya itu dengan senyuman yang mengembang dan wajahnya sedikit memerah. Sementara Yeon Young hanya bisa mendecak kecil.
                Puas tertawa, seluruh haksaeng di ruangan itu kembali sibuk dengan kerjaannya masing-masing. Seonsaengnim pada jam pelajaran saat ini sengaja meninggalkan tugas yang seharusnya ia laksanakan sekarang.
                Yeon Young yang awalnya diam sambil menatap ke luar jendela, akhirnya membuka novel yang ia ambil dari dalam tasnya dan langsung membacanya. Padahal ketika suasana ramai seperti sekarang ia tidak bisa menyerap jalan cerita di novel tersebut, ini hanya sebuah basa-basi karna ia terlalu kaku sekarang.
                Sedangkan namja yang duduk di sampingnya. Taehyung, terkadang ia berusaha keras untuk melirik Yeon Young yang seperti tidak menganggap keberadaannya saat ini sambil tersenyum sendiri.
Taehyung Pov~  
                Ah Yeon Young-ah.. kau terlalu pendiam untukku. Keundae gwaenchana, akhirnya di sekolah ini aku punya teman sebangku juga, hahaha. Apa benar ia memang pasangan hidupku? Apa perkataan mereka benar?? Apa mereka merencanakan semua ini demi diriku?? Wuaaa… daebakida..
Taehyung Pov end~
            Kehadiran Yeon Young di sampingnya hampir membuatnya bertingkah normal seperti manusia kebanyakan. Jika tidak seperti ini, Taehyung tidak akan duduk diam selama ini di kursinya. Ia akan berlari-lari mengelilingi ruangan besar kelas itu sambil bernyanyi tidak jelas, di tambah dengan ekspresi wajahnya yang tidak bisa di jelaskan lagi. Lalu ketika jam pelajaran, biasanya ia akan melamun dengan khayalan yang tidak tentu arah. Terkadang juga ia memainkan pulpen-nya sebagai mobil-mobilan sambil mengeluarkan suara dari mulutnya yang menyerupai suara deru mobil. Tidak kenal lelah dan tidak akan pernah sadar sudah di umur berapakah ia sekarang.
                Taehyung tahu jika Yeon Young tengah membaca novel. Ia berniat menyurungkan komik-komiknya yang berhamburan di atas mejanya ke yeoja itu. Perlahan Taehyung pun menghembuskan nafasnya dan
“Ye..”
“YAK!! Kau kan baru! Club apa yang akan kau pilih? Heoh? Heoh??”
                Baru saja Taehyung mengeluarkan suaranya, Dongyoo berbalik bertanya pada Yeon Young di ikuti oleh Hakyo. Taehyung hanya dapat menampakkan ekspresi lesu dengan mulut terbuka. Membuat kepercayaan dirinya turun drastis.
“Nae.. kau tinggal memilih sesuai kemampuan dan kesukaanmu” tambah Hakyo begitu bersahabat.
“Kalian di club apa?” tanya Yeon Young kembali.
“Nan?” Dongyoo menunjuk dirinya. Lalu ia saling memandang dengan Hakyo.
“Kami di club taeter….” Jawab mereka serentak.
“Jadi, apa kau ingin bergabung..??? nae..??” Hakyo menunjukkan aegyeo-nya pada Yeon Young.
“Aniy, aku tidak suka” tutur Yeon Young seadanya.
                Taehyung hanya menatapi ketiga yeoja yang berada di sekitarnya itu dengan reaski blank. Dongyoo dan Hakyo yang memang sudah tahu betul dengan kerjaan namja itu sengaja membiarkannya. Lagi pula, bagi mereka Taehyung pasti tidak akan menanggapi pembicaraan mereka.
“Hm.. jadi apa?” Dongyoo sedikit terlihat kecewa.
“Club music” mendengar kata-kata yang satu ini, Taehyung langsung menatap Yeon Young dengan mata yang sedikit terbelalak.
“Jinjayo? (Taehyung respek memegang kedua pundak Yeon Young) Aku juga di club music. Aaaah…. Kita akan berteman baik. Benar kaan..??” Taehyung menatap Yeon Young lekat.
“UUAAAAAA……………”
                Lagi-lagi manusia yang berada di kelas 12-C itu berhasil membuat seorang Taehyung semakin merasa bahwa ia benar-benar cocok dengan anak baru tersebut. Membuat jantungnya berdegup dan kedua pipinya lagi-lagi terlihat sedikit memerah. Dengan cepat Taehyung pun menarik tangannya kembali.
“Yak Yeon Young-ah eottae? Kau yakin akan bersama Taehyung?” tanya Hakyo sambil mengerutkan jidatnya.
“Geurae. Ia namja satu-satunya di kelas ini yang memilih club music”  tambah Dongyoo.
                Sekarang telinga Yeon Young mulai mereda akibat panas yang timbul ketika para haksaeng itu kembali jahil mengejek dirinya dengan Taehyung, namja abnormal itu. Ia merunduk, menghembuskan nafasnya mencoba bersabar sedemikian mungkin. Lalu ia kembali mengangkat kepalanya.
“Nae” jawab yeoja itu menandakan ia setuju dan pasrah akan memasuki club kesukaannya itu bersama namja yang mungkin ia benci sekarang. Ia juga baru ingat, ternyata Taehyung memang seorang haksaeng club music.
“YEEEEEEE…………………………………” tiba-tiba saja Taehyung lari dari kursinya dan berteriak keras sambil berlari-lari dari sudut ke sudut di ruangan tersebut. Membuat beberapa haksaeng di kelas itu tertawa terbahak-bahak memperhatikannya.
                Yeon Young hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua telapak  tangannya.
                Hari ini. Yeon Young berjalan santai menuju kelasnya dengan cuaca yang mungkin masih begitu pagi. Di bukanya pintu ruangan kelas 12-C tersebut dan segera masuk. Hanya ia satu-satunya haksaeng yang paling pertama hadir saat ini. Tapi langkahnya tiba-tiba saja terhenti, ia menatap ke papan tulis yang tengah ia hadapi sekarang.
(Kim Taehyung, namja paling berisik. Jung Yeon Young, yeoja paling pendiam. Kalian bagaikan langit dan bumi. Kim Taehyung+Jung Yeon Young= Alien. Kalian resmi jadi sepasang kekasih. Kalian begitu cocok. Kami mendukung kalian, FIGHTING!!).
                Membaca tulisan itu semua hampir membuat Yeon Young mengeluarkan air matanya. Ia sungguh benci dengan semua perkataan tersebut.
“Mwoya ige?” gumam Yeon Young dengan nada getir dan kesal.
                Dengan perasaan yang begitu sakit ia pun meraih penghapus yang terletak di ujung papan tulis tersebut. Lalu perlahan mengusapkannya ke papan tulis yang hampir di penuhi tulisan tersebut. Air mata yang sejak tadi ia tahan, akhirnya jatuh. Sungguh sakit hati ketika mengetahui bagaimana rasanya menjadi seorang anak baru di sebuah sekolah ternama di Seoul. Sebuah kebiasaan yang tidak pernah di tinggalkan, yaitu tidak lain berupa ejekan.
                Hampir tidak di ketahui yeoja itu, ternyata seorang namja yang juga baru datang berusaha membantunya dalam menghapus tulisan tersebut. Tidak lain namja itu adalah seorang haksaeng yang paling ia benci, Kim Taehyung.
“Gwaenchana gwaenchana..” ujar Taehyung sembari mengusapkan penghapus itu ke papan tulis dengan di selingi senyum manisnya.
                Mengetahui itu Yeon Young langsung berjalan menuju pintu  keluar dan menutup pintu tersebut dengan keras. Taehyung yang memperhatikannya hanya menggaruk-garuk kepalanya bingung.
“Sebenarnya kenapa dia?” ujar Taehyung berbicara sendiri.
~~~
                Ketika pelajaran di mulai. YeonYoung yang duduk dengan tertib, memperhatikan penjelasan dari Bang saem. Dan namja di sampingnya, Taehyung, ia terlalu sibuk sekarang. Terkadang membenarkan poninya, memonyongkan bibir hingga menyentuh hidungnya, mengubah posisi duduknya dari menyandar lalu tegap, menjilat bibirnya, dan sesekali melirik Yeon Young. Semua itu ia lakukan hanya karna ingin di lihat oleh yeoja itu, tapi alhasil yeoja itu tidak meresponnya sama sekali.
“Cha, untuk pekerjaan rumah. Kerjakan berkelompok tugas ini dan kalian bebas menentukan teman. Hanya dua orang.. palli!” umum Bang saem tegas, dengan cepat semua haksaeng mencari pasangan saat ini.
                Yeon Young sudah berharap salah satu dari Dongyoo atau Hakyo akan memilihnya. Tapi ternyata..
“Dongyoo-ah Dongyoo-ah..!! kita berdua nae..” ujar namja yang duduk di depan tepat di dekat pintu ruangan itu dengan sejuta aegyeo-nya.
“Aah cha-cha Jimin-ah…” balas Dongyoo begitu senang. Nae, mereka memang dekat sejak kelas 10. Sementara itu..
“Jeongkookie.. Jeongkookie…!!!” panggil Hakyo pada namja yang duduk di samping Hoseok, namja pembully itu. Dengan sigap Jeongkook menoleh ke Hakyo dan ia tersenyum lebar.
“Wuaa.. jinjayo?? Kau denganku Hakyo-ssi?” ulang Jeongkook tidak percaya.
“Nae nae.. malamini kita selesaikan” kata Hakyo mantap.
                Yeon Young masih memperhatikan masing-masing haksaeng di kelas tersebut. Tapi tidak ada sama sekali yang menyebut namanya apalagi menatapnya. Sementara itu, Taehyung. Ia terlihat gelisah dan sedikit salah tingkah.
Taehyung POV~
                Aah eottokhaji?? Aku ingin bersama yeoja ini. Tapi.. sepertinya ia ingin dengan yang lain. Haruskah aku mengajaknya? Yak…!! Kemana perginya keberanianku? Ini bukanlah ajang perjodohan. Ayolah..
Taehyung POV end~
            Taehyung meremas-remas kedua tangannya karna gugup.
“Cha, silahkan kumpulkan nama kelompok kalian ke depan menggunakan kertas” suruh seonsaengnim cerewet itu lagi.
“Nae..”
                Perwakilan dari masing-masing kelompok sudah maju dan mengumpulkan kertas yang sudah berisi nama mereka tersebut. Bang saem pun mulai memasukan daftar nama mereka ke dalam jurnal miliknya.
5 Menit Kemudian
“Yak! Wae? wae?? apa aku salah hitung? Mengapa rasanya ada dua haksaeng yang belum mengumpulkan nama kelompok” ujar Bang saem mengerutkan jidatnya sambil mengecek kembali tumpukkan kertas-kertas itu.
“Yak, apa ada yang belum mengumpulkan nama kelompok? Nuguya?!” tanya seonsaengnim itu dengan nada yang agak di tinggikan dan kedua matanya menatap tajam ke seluruh haksaeng.
                Masing-masing mereka saling menatap. Mereka juga bingung ternyata ada yang tidak mengumpulkan kertas pada seonsaengnim itu. Tapi tiba-tiba saja Hoseok, namja pembully itu menoleh ke arah belakang. Tepatnya pada Taehyung dan Yeon Young. Lalu ia menampakkan senyum nakalnya. Hoseok pun mengacungkan tangan kanannya.
“Seonsaengnim, aku rasa Taehyung dan Yeon Young yang belum mengumpulkan kertas. Sepertinya tidak ada yang memilih mereka” mendengar itu, Yeon Young langsung menatap punggung Hoseok dengan tatapan murka.
“Ah geuraeyo? Kalau begitu mereka di jadikan satu kelompok saja. Arrraseo? Kim Taehyung?, dan kau…”
“Jung Yeon Young..” sambung haksaeng lain. Seonsaengnim itu memang baru menyadari keberadaan yeoja itu.
“Ah geurae. Kalian satu kelompok. Baiklah, pelajaran berakhir. Besok tugas ini sudah harus di teliti. Selamat tinggal”
                Bang saem pun meninggalkan kelas tersebut. Yeon Young langsung menelungkupkan wajahnya di atas meja. Dan Taehyung, tampak dari wajahnya ia begitu senang.
“Wuaaaa……….” Para haksaeng mulai jahil menyoraki Taehyung dan Yeon Young lagi.
“Neomu neomu daebak. Mengapa kalian sama-sama tidak terpilih??. Ahahah…”
“Yak! Kalian memang tidak dapat di pisahkan meski dalam keadaan seperti ini. Ahahaha…”
“Kalian berdua memang berjodoh. Aku berharap sampai ke jenjang pernikahan, geurae!”
“Aah haengbokhaja..”
“Ehehehe…” Taehyung menanggapi perkataan teman-temannya itu dengan tertawa malu.
“Sudahlah Yeon Young-ah, meskipun ia idiot. Tapi ia seorang lucky boy” Dongyoo mengelus kepala Yeon Young. Dan yeoja itu tidak memberikan reaksi apa pun selain menyembunyikan wajahnya.
“Nae, Taehyung itu namja yang sering mendapat keberuntungan. Meskipun.. terkadang ia juga ceroboh” tambah Hakyo.
~~~
                Pukul 21.40 KST. Jam pulang pun tiba. Hampir seluruh haksaeng yang berada di ruangan kelas 12-C sudah keluar. Lain halnya dengan Yeon Young. Sebenarnya ia berniat menunggu untuk beberapa menit di kelas itu, menunggu Taehyung akan meninggalkannya. Tapi tidak sesuai keinginan, namja itu masih setia menemaninya. Sejak jam pelajaran tadi sebenarnya..
Flashback~
“Ee.. Yeon Young-ah, bagaimana kita mengerjakan tugas ini? Di mana kita akan menyelesaikannya?” tegur Taehyung dengan suara pelan ketika mereka sedang mengerjakan soal yang di berikan oleh Go saem.
                Yeon Young tidak menjawabnya. Sambil mencatat, tampak dari reaksi muka Yeon Young yang tengah tertunduk sungguh benci dengan namja itu. Taehyung dapat menyadarinya, ia pun mencoba menyandarkan tubuhnya. Wajahnya terlihat memelas saat ini, sambil menatap ke depan.
Taehyung POV~
Wae? waeyo? Apa ia sungguh tidak menyukaiku? Heoh? Memangnya salahku apa? Apa aku terlihat jelek di matanya?
Taehyung POV end~
                Sejak saat itu, Taehyung jadi diam sekarang. Ia bingung hal apa yang harus ia lakukan pada yeoja itu. Lantas dengan terpaksa ia pun beranjak dari bangkunya, meninggalkan Yeon Young dari bangku tersebut.
                Taehyung hampir membuka pintu ruangan  itu. Tetapi..
“Kim Taehyung” panggil Yeon Young, membuat Taehyung menghentikan langkahnya dan menatap pada yeoja itu.
“A ada apa?” tanya Taehyung polos.
Tanpa berlama-lama Yeon Young pun meraih tasnya dan juga berjalan menuju keluar. Taehyung hanya terbengong melihat yeoja itu, Yeon Young memanggil namanya. Tetapi tidak menjawab pertanyaannya.
                Yeon Young langsung menarik lengan Taehyung ketika ia hampir melewati namja itu dan membawanya pergi dari kelas tersebut.
~~~
“Eoddiseo?” tanya Taehyung dalam perjalanan di tengah koridor. Berusaha menyamakan langkahnya sambil menatap pada Yeon Young.
“Ke kediamanmu dan mengerjakan tugas itu” sahut Yeon Young. Mendengar itu Taehyung langsung tersenyum lebar dan melebarkan matanya.
“Wuaa jinja? Aah, akhirnya kau sadar betapa tugas itu sungguh penting. Kau tidak tahu hukuman di sekolah ini sungguh berat!” celoteh Taehyung berharap Yeon Young akan takut ketika mendengarnya. Tetapi yeoja itu hanya menanggapinya dengan cukup mengangguk saja.
~~~
                Mereka akhirnya sampai di depan gerbang tinggi kediaman Taehyung dan namja itu segera mendorongnya, lalu mengajak Yeon Young masuk bersamanya.
Yeon Young POV~
                Aku terdiam sembari berdiri di depan pintu besar rumah Taehyung. Ini sudah bisa di tebak, meskipun ia terlihat idiot tapi tidak memungkinkan bahwa ia namja yang biasa-biasa saja. Itu sangat terlihat dari style-nya. Hanya saja sang pemilik tubuh mempunyai kelakuan tidak jelas.
“Yak, kemarilah. Aku akan mengganti pakaian dulu” panggilnya yang sudah berdiri di samping sofa ruang tamu. Dan untuk apa ia harus mengatakan jika ia ingin mengganti baju? Ia pikir aku akan terkejut mendengarnya?. Dasar pamer -_-
“Nae..” aku segera berjalan menuju sofa tersebut dan namja tampan tidak jelas itu langsung pergi meninggalkanku.
                Kedua bola mataku kembali menerawangi ruangan besar di sini. Sepi, tidak ada suara sedikit pun yang tercipta. Apa Taehyung tidak bersama orang tuanya? Jika orang tuanya berada di sini pastinya namja itu tidak lupa mengenalkan ku sebagai orang asing di kehidupannya saat ini. Tidak mungkin ia mengajakku tanpa pamit pada mereka terlebih dahulu.
3 Menit Berlalu~
                Lama sekali.. apa ia mencoba membuatkanku makanan??
2 Menit Berlalu~
                Namja itu benar-benar lama!. Apa ia tidak berfikir sudah pukul berapa sekarang?! Ini sudah pukul 22.45 KST!!. Jika kedua orang tuaku tidak ku hubungi terlebih dahulu karna ada tugas yang harus ku selesaikan, mungkin ketika sampai mereka akan langsung memanggangku.
Tuk~tuk~tuk~tuk~
                Terdengar olehku suara langkah kaki yang tengah menuruni anak tangga di sudut ruangan besar ini. Aku segera membenarkan posisiku yang tadinya bersandar di kepala sofa  karna sudah terlalu letih. Lalu ku tatap Taehyung di sana, ia tengah berdiri di penghujung anak tangga tersebut. Aku melihatnya dengan terheran-heran karna ia juga menatapku, tapi tatapannya lebih tajam. Ada apa dengannya?. Dan anehnya lagi ia malah mengenakan pakaian bagus, seperti celana jeans hitam dan jaket hitam tebal. Jujur!, ia terlihat begitu cool dan tampan sekarang dengan tataan rambut yang lebih di biarkan berantakan, bukan gaya rambut mangkuk seperti dirinya ketika sekolah. Seakan-akan ia manusia normal 10000% tanpa kekurangan apapun.
                Taehyung pun melangkahkan kakinya tanpa menatapku lagi. Aku semakin mengerutkan keningku dan memperhatikannya yang ingin berjalan menuju pintu. Yak! Apa ia mengalami pencucian otak heoh?.
“Yak Taehyung-ah! Eodiga? Kau ingin meninggalkanku heoh?” sambarku ketika ia hampir sampai di depan pintu. Apa ia ingin berkencan? Tapi kenapa di saat-saat seperti ini?? Ia ingin mempermainkanku?.
Langkahnya terhenti, lalu ia menoleh padaku yang tengah menampakkan reaksi seribu keheranan dan kebingungan. Dan ia hanya tersenyum enteng padaku lalu kembali melanjutkan jalannya tanpa sepatah kata pun. Mengapa jadi ia yang bersikap dingin sekarang?!!. Tidak habis pikir aku dengan manusia itu.
“Annyeoooong…..!!!!” tiba-tiba saja asal suara dari tangga tersebut berhasil membuat jantungku hampir putus. Spontan langsung ku lihat siapa di sana..
“N n neo??” ejaku terbata-bata sambil menatap namja yang mulai berjalan mendekat padaku sekarang.
“Waeyo Yeon Young-ah??” tanyanya khawatir dan segera mendekat.
                Aku pun menundukkan pandanganku. Mencoba mengatur nafas senormal mungkin. Dan kembali berfikir dengan jernih. Aku tahu, pasti mereka kembar, dan semoga saja aku tidak salah tebak hari ini.
“Yak, kau siapa heoh? Kau kembaran Taehyung kan??” tanyaku dengan nada sedikit marah.
“Mwo? Aku Taehyung!. Aaah.. aku tahu! Pasti kau melihat kembaranku kan?. Ia V.. itu hanya nama panggilan. Kim Taeyoung itu nama aslinya” neomu pabo gata. Barusan aku salah orang, aku pikir yang keluar itu memang Taehyung, dan namja yang di hadapanku sekarang adalah kembarannya. 100% wajah mereka sungguh mirip. Dan sekarang aku sadar kalau namja ini benar-benar Kim Taehyung. Idiotnya sedikit demi sedikit mulai tampak.
“Ada-ada saja..” gumamku pelan lalu kembali mendudukkan tubuhku ke atas sofa.
“Cha, kajja..” ajaknya yang sudah terlebih dahulu berjalan. Aku pun segera membuntutinya.
                Aku masuk ke kamarnya yang bercat putih polos. Terdapat beberapa lukisan di temboknya, 1 sofa dan 1 meja di depannya, beberapa lemari yang di dalamnya penuh oleh mainan koleksi miliknya, dua speaker yang tingginya ±1 m, Compact disk, dan masih banyak lagi. Tapi tiba-tiba saja aku terdiam di tempat dan mataku hampir tidak berkedip.
“Waeyo?” Taehyung memandangku dengan wajah anehnya. Ia pun mengarahkan pandangannya pada apa yang aku lihat sekarang.
“AIGOO NAN PAENTI!!!” teriak Taehyung terkejut karna baru menyadari bahwa ada celana dalamnya yang tergantung di hanger sudut kamarnya. Taehyung langsung berlari dan mengambil celana dalamnya itu lalu memasukan ke dalam lemari pakainnya dengan sembarangan. Ia namja yang benar-benar absurd-_-.
                Aku berjalan menuju meja dan duduk lesehan. Taehyung datang dengan membawa tas sekolahnya.
“Cha.. ayo kita kerjakan Yeon Young-ah!” ujarnya semangat lalu menghamburkan semua isi tasnya ke atas meja. Sekarang mataku sedikit terasa sakit karna melihat meja di depanku yang awalnya bersih dari benda-benda, sekarang penuh dengan perkakasnya.
1,5  Jam Berlalu~
                Ku cek jam di lengan kirikupukul sudah menunjukkan 24.07 KST. Ku tatap Taehyung yang duduk di hadapanku, tidak percaya ternyata ia masih setia mengerjakan tugas dari Bang saem. Mungkin perkataan Hakyo dan Dongyoo ada benarnya.
                Aku mulai mengemasi peralatan sekolah milikku ke dalam tas. Tiba-tiba saja Taehyung menyadarinya.
“Waeyo?” tanyanya polos. Ia tidak tahu atau memang berpura-pura tidak tahu?. Tentu saja aku harus pulang pabo!.
“Aku lelah dan harus pulang. Kau  bisakan melanjutkannya?” ku tatap wajah namja itu dengan mata sayu, aku memang sudah sangat mengantuk.
“Eoh..? aah… tentu saja bisa. Serahkan saja padaku” responnya semangat meskipun di awal ia sedikit terlihat bingung.
“Hm, aku pamit” kataku seraya berdiri lalu mulai melangkah menuju pintu dan Taehyung yang mengikutiku untuk menghantar sampai di depan.
~~
“Ah Jung Yeon Young!” panggilnya tiba-tiba. Aku berbalik menatapnya.
“Eeh, sekarang sudah sepi. Bagaimana jika aku menghantarkanmu?” tuturnya terdengar sedikit ragu.
“Tidak perlu, aku sudah sering seperti ini. Lain kali saja, nae” tawarku dan tersenyum padanya. Sebenarnya aku tidak ingin melakukan hal itu.
“Aah benarkah..?. Ah baiklah, hati-hati nae.. annyeoooong…” ia melambaikan tanggannya padaku dengan senyum lebarnya. Aku hanya membalasnya dengan seyuman.
Yeon Young POV end~
                Yeon Young yang baru saja keluar dari gerbang besar rumah Taehyung. Lagi-lagi ia melihat kembaran Taehyung yang bernama V itu, tampaknya namja itu baru pulang. Tahu bahwa namja itu begitu dingin, Yeon Young tidak akan ingin menyapanya.
                V hanya lewat begitu saja, dan secara tidak sengaja mereka hanya berpapasan tanpa menatap satu sama lain. V langsung menutup gerbang perumahannya setelah ia masuk. Ia berdiri menatap keluar dari celah-celah gerbang besi itu, menatap punggung kecil Yeon Young yang hampir menghilang di tengah kegelapan malam itu
~~
“(Mereka tampak seperti Angel dan Devil)” sebongkah kalimat terlintas di pikiran Yeon Young ketika ia sudah berhadapan dengan laptop kesayangannya. Tanpa sengaja ia membanding-bandingkan antara Taehyung dan V.
“(Keundae… wajah mereka 100% mirip)” gumamnya lagi. Sejenak aplikasi di dalam LCD laptopnya terbengkalai karna ia sibuk melamun.
                Pelajaran sebentar lagi akan di mulai, tepat ketika bel pertama berdering, itulah saatnya. Yeon Young duduk rapi di bangkunya sambil menatapi para haksaeng yang terlambat saat ini dari kaca. Memang hanya ada beberapa haksaeng di ruangan itu. Dongyoo, Hakyo, dan Taehyung yang mungkin sudah ia anggap sebagai teman dekatnya belum ada yang terlihat batang tubuhnya.
                Seiring berjalannya arah jarum jam, ruangan kelas itu sudah hampir ramai. Dan sampai sekarang Taehyung belum datang juga. Jika ia datang pun, tentunya ia akan melewati tahap hukuman terlebih dahulu oleh seonsaengnim pengawas.
“Taehyung eodia?” gumam Yeon Young pelan sambil sesekali mencek ke luar jendela, menatap ke halaman sekolah itu dari kelasnya yang berada di lantai dua. Ia takut Taehyung tidak hadir, karna tugas ada di tangan namja itu.
“ANNYEOOOONG……………!!!!”
                Akhirnya yang di tunggu-tunggu pun tiba. Taehyung datang dengan tataan rambut yang sedikit berantakan. Setelah menjalani proses push up 20 kali, ia langsung berlari menuju kelasnya. Itulah mengapa penampilannya menjadi kusut.
                Yeon Young sedikit lega setelah melihat Taehyung datang. Ia menatap Taehyung yang sudah duduk di sampingnya dengan wajah berharap.
“Kau sudah menyelesaikannya kan Taehyung-ah?” tanya Yeon Young sembari tersenyum. Berharap namja itu akan mengiyakan pertanyaanya.
                Tetapi sebelum itu, Taehyung menyempatkan untuk menatap pada yeoja itu dengan senyum mengembang di wajahnya. Akhirnya ia dapat melihat senyuman tulus dari Yeon Young.
“Nae.. aku menyelesaikannya Yeon Young-ah” jawab Taehyung masih setia tersenyum.
“Uuuaaaaaaaaa…………………………………..” sorak semua haksaeng. Beberapa dari mereka memang ada yang jahil dan suka memperhatikan Taehyung dan Yeon Young. Dan ketika Taehyung dan Yeon Young saling berkomunikasi, beberapa haksaeng itu segera memberi kode pada yang lain, lalu secara bersamaan mereka akan menyoraki. Sebuah kebiasaan bully yang tidak pernah luput dari setiap kelas.
~~~
                Pelajaran Bang saem di mulai tanpa hambatan apapun. Padahal sebagian haksaeng berharap-harap jika saja seonsaengnim aneh itu akan tertimpa musibah, seperti tersandung di tangga, di kejar anjing, dan hal lainnya yang mengerikan.
“CHA!! Serahkan padaku tugas kalian.. jigeum!!” bukannya menyapa terlebih dahulu, tetapi Bang saem langsung ke poin utama. Itu memang kebiasaannya di setiap kelas yang ia masuki.
                Satu persatu dari mereka segera mengumpulkan tugas tersebut. Yeon Young menatap Taehyung yang sudah menggenggam buku berisikan tugas yang ia kerjakan tadi malam. Taehyung tersenyum puas pada yeoja itu, berharap nilai kelompok mereka adalah yang terbaik. Lalu setelah itu ia segera mengumpulkannya.
                10 menit berlalu. Bang saem yang memeriksa tugas itu terkadang mengerutkan jidatnya, tersenyum, dan menggelengkan kepala dari buku-buku yang sudah ia periksa. Tapi ketika ia membuka buku bersampul hitam-abu abu, seonsaengnim itu langsung menurunkan sedikit kacamata minusnya. Di bukanya lagi lembaran buku itu, kerutan di jidatnya semakin bertambah.
“Mwoya ige..??” katanya dengan nada meninggi. Semakin di bukanya lembaran buku tersebut.
“YAAK!! KIM TAEHYUNG..!! APA INI HEOH??!!”bentak Bang saem yang langsung menatap tajam ke Taehyung yang berada di pojok. Sontak Taehyung pun terkejut, begitu pula dengan Yeon Young. Tapi kali ini Taehyung mengerutkan jidatnya terheran.
“Mwoya seonsaengnim.?” Tanya Taehyung ingin tahu dan tidak merasa bersalah sama sekali.
“Apa katamu??” Bang saem langsung berjalan menuju bangku Taehyung dengan membawa buku tersebut, yah itu memang buku milik namja yang di juluki idiot tersebut. Dan langsung meletakkan buku itu dengan keras tepat di hadapan Taehyung.
                Taehyung terperangah melihat ke dalam isi buku itu, dan Yeon Young yang duduk di sampingnya juga tidak kalah terbengong. Di kertas itu terdapat tulisan (aku ingin ke pluto, V mirip phyton, igeoneun Kim Taehyung, igeoneun Tae Tae, igeoneun alien???, celana Jimin robek! Hahahaha, Go saem berambut lapang, Jung Yeon Young si yeoja patung, aah simjangi twinda eottokhaji??? :D, aku akan melamarmu Jung Yeon Young) dan masih banyak lagi, sisanya adalah berupa gambar, dan di antara gambaran itu terdapat gambaran wajah Bang saem yang sangat khas dengan tahi lalat besar di dagu sebelah kanannya.
“ANDWAE!” Taehyung langsung mengambil  dan memeluk buku itu dengan erat. Dan tingkahnya itu berhasil membuat seisian di kelas itu tertawa kembali, kecuali Bang saem dan, Yeon Young yang tengah tertunduk dengan wajah pasrah.
                Sekarang Yeon Young benar-benar percaya dengan kata-kata Dongyoo dan Hakyo. Taehyung ceroboh. Yang ia kumpulkan barusan adalah buku coretan andalannya, yang selalu ia bawa setiap hari dan akan berlaku ketika ia malas dalam mendengarkan penjelasan dari seonsaengnim. Buku tugas yang seharusnya di kumpul ternyata berada di rumah, kedua buku itu bersampul sama. Padahal ia memang sudah menyelesaikan tugas tersebut.
~~~
“Yeon Young-ah mianhaeyo…” ujar Taehyung sambil berlari menyamakan langkahnya dengan yeoja itu.
                Tidak ada hal lain selain di hukum ketika mendapat masalah di kelas. Itulah yang mereka berdua dapatkan, berlari mengelilingi lapangan bola. Yeon Young mendapat 10 kali putaran, dan Taehyung 20 putaran.
                Sudah beberapa kali Taehyung meminta maaf dan mengajak Yeon Young untuk berbicara. Yeoja itu tidak menghiraukannya sama sekali selain melanjutkan hukumannya dengan terengah-engah.
“Yak, aku hanya bercanda menulis kata-kata itu.. hosh hosh.. yak Yeon Young-ah!” tetap saja Yeon Young tidak memperdulikan ocehan yang keluar dari mulut Taehyung.
                Done. Yeon Young menyelesaikan hukumannya dan ia terduduk lemas di tepi lapangan dengan kaki yang ia luruskan. Baru kali ini ia di hukum dan rasanya sungguh hebat.
“Aigoo, untung saja sebentar lagi sekolah akan berakhir” gumam yeoja itu pelan sambil menyeka keringatnya. Ia ingin cepat-cepat lulus dari sekolah itu dan terbebas dari Taehyung.
                Namja yang berlari di depannya itu masih harus menyelesaikan 10 putaran lagi. Tampak wajahnya sudah begitu kelelahan. Yeon Young sedikit iba melihatnya, tetapi ketika ia menatap wajah Taehyung dari samping tiba-tiba saja jantungnya berdegup kencang. Cepat-cepat Yeon Young mengalihkan pandangannya.
                7 menit kemudian. Dengan terluntang lantung Taehyung yang hampir menyelesaikan hukumannya terus berusaha berlari meskipun dengan tempo yang lambat.
Dan ia berhasil melewati tahap terakhir tersebut. Taehyung berjalan lemas mendekati Yeon Young yang sudah sejak tadi bersantai. Ketika sampai, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas tanah rumput yang masih tecangkup dalam lapangan bola itu dengan keringat dinginnya.
“Ah, hahhh, hahh,..” tampaknya Taehyung sungguh kelelahan hingga ia tidak dapat berkata apa-apa lagi sekarang. Dari pelipisnya keringat tidak berhenti mengalir hingga ujung-ujung rambutnya jadi basah. Kemeja putih yang awalnya tertata rapi sekarang ia biarkan saja keluar.
                Perlahan Yeon Young mulai memberanikan diri untuk melirik Taehyung yang hanya berjarak setengah meter darinya itu. Dan..
DEG~~
Yeon Young POV~
 Omona!. S siapa namja itu? i itu Taehyung kan??. Kenapa aku jadi mati kutu seperti ini?!. Mollaseo.. ia.. ia benar-benar sexy. Aku tidak tahu kenapa saat melihatnya berpenampilan kusut seperti itu malah membuatku bergetar. Kemana ekspresi abnormalnya heoh?!. Aku merasa seperti sedang bersama V kembarannya itu. Omona eottokhaji??
Yeon Young POV end~
            Yeon Young langsung membuang pandangannya. Detak jantungnya yang mulai tidak beraturan itu membuatnya bingung harus berbuat apa. Karna Taehyung sibuk memejamkan matanya sejak tadi, perlahan Yeon Young mengangkat tubuhnya. Berusaha untuk pergi, keundae…
“(Taehyung tiba-tiba saja menahan lengan kirinya) Eodiga?” ucap namja itu masih dengan mata tertutup.
“(Yeon Young langsung menarik lengannya kembali) p pergi..” sahut Yeon Young singkat, meskipun sebenarnya ia berusaha menyembunyikan rasa gugupnya tanpa menatap pada namja itu.
                Taehyung membuka matanya dan segera mendudukan tubuhnya.
“Kita tidak boleh ke mana-mana selain berada di sini hingga pelajaran seonsaengnim itu habis” ujar Taehyung begitu normal. Entah hilang kemana sifat kekanak-kanakkan namja itu.
                Mendengar penjelasan dari Taehyung, Yeon Young pun terduduk kembali. Di liriknya sekilas namja itu dan ia tengah menatap ke depan dengan wajah coolnya. Muncul di benaknya ingin memberikan sapu tangan creamnya pada Taehyung. Yeon Young pun segera merogoh sapu tangan itu yang ia simpan di saku blazernya.
“Ige..” Yeon Young menyodorkan sapu tangan itu ke hadapan Taehyung. Tanpa berlama-lama Taehyung langsung mengambilnya dari tangan kecil yeoja itu.
“(Menatap jeli pada Yeon Young) gomapta” ucap Taehyung dengan ekspresi datar. Hal itu semakin membuat Yeon Young mati-matian menahan pandangannya dari tatapan Taehyung, tidak ingin terlihat gugup di mata namja itu.
“Cheonmaneyo” balas Yeon Young pelan.
“Eheheheheheh :D” dan sesuatu yang tidak di inginkan Yeon Young pun muncul. Taehyung tertawa tiba-tiba hingga sederetan giginya terlihat. Melihat perubahan yang terlalu cepat itu, Yeon Young hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal sama sekali dengan wajah frustasi.
~~~
                Bel dengan nada instrument For Elise milik Bethoven berdering dengan misterius setiap malam, nae.. itu bel jam pulang tiba. Seluruh haksaeng bergerombolan berlomba ingin cepat-cepat keluar dari kawasan sekolah tersebut.
                Yeon Young yang memang belum terlalu dekat dengan yeoja-yeoja lainnnya lebih memilih sendiri ketimbang ia harus bersusah payah mencari bermacam gaya agar mendapatkan teman dekat.
“Jung Yeon Young!” panggil seseorang hingga yeoja itu menolehkan wajahnya ke belakang.
“Kau naik bus kan?” tanya seseorang itu ketika berhasil menemui Yeon Young. Siapa lagi yang perhatian pada yeoja itu kalau bukan Kim Taehyung.
“Aniy, aku tidak bisa naik bus” jawabnya datar.
“Ah geuraeyo?? Kau jalan kaki nae?” tanya Taehyung kembali.
Yeon Young hanya mengangguk kecil pertanda “iya”. Ia tidak akan tahan dengan bau khas sebuah kendaraan bus yang dapat membuatnya mabuk dan berakhir dengan mual. Itulah mengapa ia tidak ingin menaikinya, sekalipun bus itu bintang lima.
“Ah good (Taehyung mengacungkan jempolnya di sertai gummy smile-nya). Dengan begitu uang bulanan ku bisa di irit, ehehe. Kajja pulang bersama^^” Taehyung menadahkan tangannya, berharap Yeon Young akan menggenggamnya.
“Mwo?” tanya Yeon Young dengan wajah letih.
“Ee.. aniyo! Ehehe..” ia menarik tangannya kembali.
                Di perjalanan mereka hanya diam satu sama lain. Yeon Young memang bukan tipe yeoja yang suka berbicara, jadi ia hanya diam. Sementara Taehyung, ia seperti ingin menyampaikan sesuatu hingga ia terlihat begitu tergesa-gesa.
“Yeon Young-ah, aku bisa minta sesuatu?” ujar Taehyung sambil menengadahkan kepalanya ke atas.
“Katakan saja” balas Yeon Young singkat, padat, dan jelas.
“Aku ingin menghantarkanmu, kau kan sudah bilang kemarin jika aku boleh menghantarkanmu pulang lain kali saja. Tentunya malam ini.. eottae?” ia memasang wajah aegyeo-nya. Yeon Young menghembuskan nafas lelah.
“Nae, terserah kau saja..” yeoja itu mengiyakan permintaan Taehyung untuk saat ini.
Taehyung POV~
                Kyaa….!! akhirnya Yeon Young setuju. Ia memang sedikit menyebalkan, tidak ingin bersikap manis padaku sama sekali. Nae, aku sadar mungkin ia jijik padaku. Tapi bagaimana lagi? Aku pikir diriku memang seperti ini. Sadar akan kelakuanku yang kekanak-kanakan dan dominan aneh. Aku ingin berubah seperti V hyung, tapi itu terlalu sulit. Bahkan aku tidak jago merayu yeoja seperti V hyung lakukan pada yeoja-yeoja lain. Aku ingin tahu seperti apa membuat Yeon Young bisa luluh padaku. Apalagi ia yeoja yang pendiam dan cuek. Biar bagaimana pun itu sangat sulit melakukannya.
“Ah geurae! Kau ingin ice cream Yeon Young-ah?” tawarku di tengah keheningan di antara kami. Ia menatapku dengan ekspresi datarnya.
“Aniy, aku kenyang” tolaknya. Hey ayolah, aku tahu ia malu harus mengatakan “Nae”.
“Kajjaa….” Tanpa basa-basi aku langsung menggandeng lengannya. Entah hilang kemana rasa canggungku pada yeoja ini.
~~
                Cukup lama aku berdiri di antara pengantri, memesan 1 ice cream yang panjangnya 30-an cm. Katanya ice cream ini sangat cocok untuk dua pasangan, karna  untuk menghabiskan 1 ice cream itu tidak mudah jika di lakukan hanya seorang diri. Geurom.. aku harap ini dapat menjadikan awal yang indah :D.
                Done. Ice cream sudah berada di genggamanku dan sekarang aku tengah berjalan dengan penuh kehati-hatian karna takut ice cream ini terjatuh, menuju ke taman kota yang jaraknya tidak terlalu jauh.
                Dari jalan setapak di taman ini, ku lihat Yeon Young duduk di antara bebangkuan yang tersedia di sana dengan tenang. Aku tidak bisa menebak seperti apa ekspresiku sekarang.
“Annyeooong…………” panggilku yang masih berjalan dengan tempo lambat.
                Ia menoleh padaku tanpa senyuman sama sekali, aigoo jeongmal.. bahagialah sedikit karna aku sudah ingin membelikanmu ice cream ini. Ah maksudku untuk kita berdua..
“Yak hati-hati!” tegurnya kaget dan aku pun menghentikan langkahku.
“Wae?” responku cepat. Dan ketika ku lihat ice cream yang ku genggam ini.
“OMONA!!!”
                2/3 dari ice cream itu telah hilang entah kemana. Ternyata ketika berjalan tadi, ice cream sepanjang 30 cm itu tertabrak ranting semak-semak yang menjorok keluar. Aku sungguh baru menyadari itu ketika ku balikan tubuhku ke belakang, ice cream malang itu sudah berada di atas rerumputan di tepi jalan setapak di taman ini. Sebegitu sialnya kah diriku hari ini?? Sejak pagi karna keterlambatanku, Kang saem menghadiahiku push ap 20 kali bersama haksaeng lain yang juga terlambat. Lalu karna tugas sial itu aku mendapat hukuman lagi, dan sekarang apa heoh??
“Eommaaa eottokhaeeee…????” sesalku merengek. Ku lihat Yeon Young mulai berjalan ke arahku.
“Gwaenchana, lain kali saja nae..” tuturnya sambil berjalan mendahuluiku yang masih terdiam dengan menggenggam ice cream sisa ini. Langsung ku lemparkan ice cream malang itu ke bak sampah yang tersedia di sana, tidak mungkin aku ingin memakannya bekas ranting itu.
“Jung Yeon Young gidaryo..!” teriakku dan segera menyusulnya.
Taehyung POV end~
~~~
            Tanpa terasa mereka berdua telah sampai di kediaman Yeon Young. Mereka sama-sama menghentikan langkah ketika berada di depan gerbang.
“Wuaa ternyata di sini kediamanmu nae? Aah, dengan begitu aku tidak perlu susah-susah lagi mencari alamat rumahmu ketika ingin berkunjung. Geurae?” senyuman dari wajah Taehyung tidak pernah hilang ketika ia berbicara.
“Nae..” balas Yeon Young.
                Setelah itu mereka sama-sama saling menatap. Taehyung menunggu Yeon Young akan melakukan apa setelah itu, menatap dengan penuh pertanyaan. Berharap yeoja itu akan menjamunya sebagai tamu dan memperkenalkannya pada eomma dan appa-nya.
Sementara Yeon Young, ia terdiam, menatap datar pada Taehyung, menunggu kapan namja itu akan pergi. Tidak mungkin jika ia langsung meninggalkan namja itu di luar sendirian.
                Seketika hembusan angin malam menerpa mereka tanpa suara sama sekali. Menciptakan keanehan bagi mereka masing-masing.
“Apa?” tanya Yeon Young dengan alis berkerut.
“Ee.. e.. bukan kah kau seharusnya… ah aniy aniy aniy!!. Algaesseoyo, aku akan pulang sekarang” dan pada akhirnya Taehyung menyerah.
 “Annyeooonng Yeon Young-ah…” lambainya sembari berjalan ke depan dengan gummy smile-nya yang berbentuk love. Yeon Young juga melambai padanya dengan malas-malasan.
                Ketika namja itu menghilang dari sorot pupilnya, ia langsung masuk dan mendorong gerbang halamannya sampai tertutup rapat.
~~~
“Ah.. ia sungguh keterlaluan. Bahkan berterima kasih saja tidak.. aish.. Yeon Young-ah.., sikapmu itu membuatku merasa di bully.. yaakk… mwoo…”
Trrrdd~~
                Belum habis Taehyung menggerutu di sepanjang jalan, sebuah pesan muncul di LCD tablet putihnya. Ia pun membukanya.
Gomawo, lain kali hantarkan aku lagi nae
 Taehyung menghentikan langkahnya dan membelalakan kedua matanya melihat pesan dengan nomor baru tersebut.
“J Jung Yeon Young?? Benarkah ini kau?? Hei darimana ia mendapatkan nomorku?? Bukankah aku belum pernah memberikan padanya?” ia berbicara sendiri di tepi jalan raya itu.
Nugusaeyo??
                Secepatnya Taehyung membalas pesan tanpa nama itu. Dan tanpa berlama-lama balasan pun muncul. Ia segera membukanya.
Yeon Young
“Mwo??? Jung Yeon Young?? YEEEEEEEEEIIII………………….” Taehyung berteriak nyaring di tengah-tengah kota itu.
                Tidak ingin mendapat kesialan lagi, Taehyung datang tepat waktu. Ketika sampai di bangkunya, ia heran melihat bangku Yeon Young yang hanya terdapat tasnya.
“Yeon Young eodiga?” Taehyung mencoba bertanya pada Hakyo dan Jungkook yang tengah bercengkrama.
“Molla..” respon Jungkook sambil mengangkat kedua bahunya.
“Hm, mungkin di ruang club.. coba saja” aju Hakyo.
Sedikit informasi Hakyo mengetahui bahwa Yeon Young memiliki darah seni di bidang musik. Itulah mengapa ia berani mengatakan yeoja itu berada di club yang ia pilih.
“Ah okay! gamsahaeyooooo…..” teriak Taehyung sambil berlari menuju pintu keluar.
~~~
                Karna merasa datang terlalu dini dan tidak ada yang harus di lakukan di kelas, Yeon Young melarikan dirinya ke club musik yangia pilih. Tidak berbeda dengan club musiknya ketika ia berada di sekolahnya yang dulu, hanya saja ruangan yang sekaranglebih besar dan alat-alat musiknya lengkap.
                Suara alunan piano yang keluar dari tiap tuts yang Yeon Young tekan dengan teratur menghasilkan ketenangan yang mendalam hingga ia sendiri dapat menikmatinya. Dengan membawakan lagu Cry Cry milik T-ara, yeoja itu akhirnya benar-benar dapat merasakan bagaimana harunya inti dari lagu tersebut. Yeon Young merasakan kedua matanya akan mengeluarkan sesuatu, nae.. ia ingin menangis. Ia coba mengerjapkan matanya sambil tetap bernyanyi, berusaha menahan air yang ingin terjatuh itu. Dan tanpa sengaja matanya mengarah ke kaca ruangan club itu, tepat terarah pada namja yang sedang menatapnya dengan tatapan tertegun dan posisi sebagian tubuh atasnya tengah menempel di kaca tersebut.
                Melihat keadaan itu Yeon Young langsung menghentikan aktivitasnya. Namja yang terlihat seperti cicak itu tidak lain Taehyung. Seketika ia langsung bertepuk tangan dengan semangat tinggi, lalu ia segera masuk dan menemui Yeon Young yang hanya menatapnya dengan tatapan sayu.
“Wuuuaaa…. heeoll daebak… daebakidaa…..” puji Taehyung menatap Yeon Young dengan senyum sumringah.
“Palli lanjutkan lagi Yeon Young-ah, palli palli palli!” paksa Taehyung.
“Aniya” tolak yeoja itu enteng.
Taehyung POV~
                Aku tidak percaya yeoja seperti dia mempunyai suara begitu merdu dan permainan musiknya tidak ada celah sama sekali. Tapi ketika ku suruh untuk melakukannya ia tidak mau, sepertinya aku mulai mengenal seperti apa sifat Yeon Young. Ia yeoja yang santai, tapi keras kepala.
                Tiba-tiba saja tanpa ku paksa lagi, dengan sendirinya Yeon Young memainkan piano itu, hanya saja ia tidak bernyanyi seperti tadi. Aku tersenyum lebar melihatnya dan segera duduk di sampingnya. Ku perhatikan wajah kecilnya dari samping dengan rambut hitam yang terikat rapi di belakang.
“Apa orang tuamu pemusik, eoh?” tanyaku ingin tahu.
                Yeon Young membiarkan pertanyaanku terabaikan karna sibuk dengan permainannya. Meskipun begitu aku tetap tersenyum sambil memperhatikannya.
                Dari jarak sedekat ini. Aku.. aku sungguh.. sungguh.. sungguh……. Ingin menciumnya. Nae.. aku tidak tahu kenapa aku ingin melakukannya. Ku gumpal kedua tanganku gemas, bagaimana aku harus melakukannya pada yeoja ini. Meskipun ia sangat baik hati, tapi aku yakin tangan kecilnya akan menamparku ketika aku melakukan hal ini.
Ku teguk air liurku dengan susah payah, layaknya menelan batu berukuran jempol kaki manusia dewasa. Dan sedikit demi sedikit aku mendekatkan kepalaku, aku tidak perduli jika ia mengetahui taktik ku ini. Dalam sekejap aku akan langsung mendaratkan bibirku di pipi mulusnya, aku akan melakukannya……..
Bel berdering~~~
                OH SHIT!!!! Bel berdering dan Yeon Young menghentikan permainannya. Taktik ku gagal, ia menutup piano itu dan segera beranjak dari bangku panjang ini. Sebelum melangkah, ia berbalik dan menatapku.
“Kajja, Kim Taehyung” panggilnya pelan. Meskipun ia mengatakan itu tanpa senyuman, aku sudah merasa seperti melayang.
“Geurae.. kajja :D”
Taehyung POV end~
~~
                Saat pulang sekolah. Tiba-tiba saja di tengah perjalanan Taehyung ingat dengan ice cream 30 cm itu. Tidak bisa melakukannya kemarin malam, iya yakin malamini pasti bisa.
“Yeon Young-ah kajja beli ice cream itu lagi.. kau kan sudah bilang lain kali saja.. nae? Jebal..” mohon Taehyung tanpa ragu-ragu lagi. Sekarang ia lebih leluasa bersikap manja pada Yeon Young.
“Nae.. tapi jangan lama. Aku sudah mengantuk” Yeon Young mengucak pelan mata kanannya.
“Tenang saja.. hanya sebentar^^”
                Ketika sampai di kedai es krim tersebut. Yeon Young menahan lengan Taehyung sebelum namja itu memesannya.
“Andwae” cegah Yeon Young. Taehyung mengerutkan alisnya bingung.
“Waeyo Yeon Young-ah?”
                Tanpa menjawab pertanyaan Taehyung. Yeon Young langsung mengajak Taehyung ke kedai es crim yang bentuknya lebih umum. Dan yeoja itu memesan dua es crim coklat. Satunya segera ia berikan ke tangan Taehyung.
“Yak, aku tidak menginginkan yang ini arraseo?” ujar Taehyung cemberut.
“Apa kau ingin es crim mu berakhir di tanah lagi eoh?” tanya Yeon Young sedikit gusar.
“Aniyo.. tapi aku menginginkannya..” sahut Taehyung tetap pada pendiriannya.
“Apa alasanmu ingin membeli yang itu?”
                Seketika Taehyung terdiam karna pertanyaan Yeon Young yang satu itu. Ia tersenyum kecil sambil menekuk wajahnya menandakan ada sesuatu tersembunyi di benaknya.
“Eobseoyo.. hehehe.. keundae.. gomapta. Aku jadi malu karna akhirnya kau sendiri yang mentraktirku” namja itu tersenyum lebar.
                Yeon Young hanya bisa menatap wajah Taehyung dengan ekspresi penuh pertanyaan. Ia langsung melangkahkan kedua kakinya meninggalkan Taehyung.
“Yak, uri anae.. gidaryo..!” teriak Taehyung sumringah. Kata-katanya itu sontak membuat langkah kaki Yeon Young terhenti. Yeoja itu menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam.
“Apa katamu?” ujar yeoja itu terdengar pelan, tapi mengerikan.
                Taehyung hanya tertawa kecil sambil menggaruk tengkuknya untuk basa-basi. Melihatnya bertingkah aneh seperti itu Yeon Young kembali melanjutkan jalannya.
~~~
                Pagi itu pukul sudah menunjukkan 08.04 KST. Taehyung sudah menduga-duga jika yeoja yang sudah di tunggunya sejak tadi tidak hadir hari ini. Ia mendudukan dirinya ke atas meja belajarnya dan menoleh ke luar kaca jendela, berharap ia melihat yeoja itu lewat.
“Jung Yeon Young sakit hari ini” suara Dongyoo membuat Taehyung beranjak dari tempat duduknya dan membuatnya menatap yeoja itu yang sedang berhadapan dengan Yooongi, sekretaris kelas tersebut.
“Jinjayo?” Taehyung menemui Dongyoo dengan wajah tidak percaya.
“Geurae, ia menghubungiku pagi-pagi sekali” jawab Dongyoo.
“Sakit karna apa?” tanya namja itu kembali. Dongyoo duduk di bangkunya lalu memainkan tablet putihnya.
“Mollaseo, yang ku tahu ia sedang tidak enak badan”
“Ah, eomma” gerutu Taehyung kecil dan kata-kata itu kerap ia katakan.
~~~
                Ke esokan harinya. Yeon Young kembali bersekolah dan ia tidak menyangka ternyata sekarang ia datang terlalu siang, tidak seperti biasanya. Sampai di kelas, para haksaeng tentunya sudah penuh berkeliaran ke sana kemari. Tetapi ia tetap berdiri di depan pintu, lantasan melihat di bangkunya ada yeoja lain yang duduk di sana. Yeoja yang akhir-akhir ini selalu menduduki peringkat satu di kelas tersebut, Kim Raein.
“Yak Jung Yeon Young! Kajja masuk, buat apa kau berdiri di sana” teriak Hoseok dengan ekspresi evil smirknya.
                Mendengar teriakan Hoseok yang memang nyaring itu, Taehyung yang tengah mengerjakan sesuatu dengan Raein langsung mengangkat kepalanya menatap ke pintu.
“O, Yeon Young-ah kau sudah masuk?” ia langsung berdiri dari kursinya.
                Yeon Young langsung berjalan sebelum Taehyung datang menemuinya. Ia tahu sekarang kelas mereka mendapat tugas kelompok dan dirinya tidak mendapatkan pasangan. Jadi ia duduk di mana kursi Raein sedang kosong.
“Yeon Young-ah eottokhae?” kata Taehyung yang berjongkok dan menaruh dagunya di atas meja yeoja itu.
“Molla” jawab Yeon Young ketus dan yeoja itu malah sibuk sendiri dengan pekerjaannya, sengaja mengacuhkan Taehyung.
“Yak pergilah, ini sudah terlanjur di tentukan oleh seonsaengnim. Aku akan membantumu Yeon-ssi” Hakyo datang dan berusaha membantu yeoja itu, meskipun sebenarnya ia sudah mempunyai kelompok sendiri.
“Aa Yeon Young-ah mian..” mohon Taehyung.
“Sudahlah, ia tidak akan memperdulikanmu” usir Hakyo sambil mendorong pelan tubuh Taehyung.
~~
                Malam harinya, Yeon Young datang ke tempat sauna dengan membawa buku pelajarannya. Sengaja ia tidak mengerjakan di rumah karna merasa bosan.
Di sekitar orang-orang yang tengah bercengkrama dan sebagainya, Yeon Young dengan tekun mengerjakan tugas yang seharusnya berkelompok itu dengan sendirian, di temani headset yang menyumpal kedua telinganya.
15 Menit Kemudian~
                Ia terdiam, di tatapnya datar buku pelajaran yang ada di hadapannya. Di dalam hati ia merutuki “Michigetta!!, aku menyerah mengerjakan soal-soal ini, eottokhae?? Besok sudah di kumpul, aaah..!!”. Berkali-kali ia menggaruk kepalanya karna hanya bisa mengerjakan 5 soal dari 50 soal.
~~
V POV
                Dari kejauhan, sejak tadi mataku tidak berhenti memperhatikan yeoja yang tengah membelakangiku saat ini, ia sungguh terlihat begitu frustasi sejak tadi. Penasaran tentunya, lebih baik aku menemuinya. Siapa tahu aku bisa mendekatinya.
“Annyeonghaseo” sapaku formal.
                Entah siapa dia aku tidak perduli. Apa salahnya seorang namja mendekati seorang yeoja, lagi pula hanya ia satu-satunya yeoja yang seumuranku di tempat ini.
                Ia mengangkat wajahnya, dan mwo??.
“Annyeonghaseo”
                Bukankah dia teman Taehyung yang saat itu pernah ke rumah?. Ah kebetulan, aku memang ingin mengenalnya lebih jauh.
“Kau teman Taehyung kan? V imnida^^” aku duduk di depannya dan mengulurkan tanganku padanya.
“Ne aku sudah tahu, Yeon Young imnida” ia tersenyum padaku. Tapi sepertinya itu hanya terpaksa, ck!.
                Yeon Young kembali menatapi buku-bukunya dengan wajah kesal. Pasti ia tengah kesusahan, itu sangat jelas terlihat.
“Ingin ku bantu?” tawarku.
“Ah tentu saja. Ige ige.. juseyo.. tolong kerjakan ini V-ah. Jebaal..”
                Dengan mudahnya ia menyurungkan semua perkakas sekolahnya padaku, lalu setelah itu ia menidurkan tubuhnya ke lantai. Jadi ia menganggapku malaikat penolong untuknya hari ini? Dan ia bisa bersantai begitu??. Aah jinja..
“Baiklah, tidak masalah” jawabku lalu mulai mengerjakannya.
                Kami sama-sama terdiam. Ia memandang kosong dengan tubuh yang ia miringkan tepat ke arahku. Sengaja aku tidak menegurnya.
“Neomu himdeuro.. sudah sejak tadi aku mengerjakan tugas itu dan aku hanya dapat 5 soal.. hah, seharusnya aku tidak mengerjakan semua itu..” ujarnya berbicara pelan, ia juga terlihat sangat mengantuk. Aku tidak percaya ternyata ia tidak sependiam yang aku pikir.
“Jadi ini tugas kelompok eoh?” tanyaku terheran sambil menatapnya yang tengah melamun.
“Geurae.. ini karna kembaranmu. Ia lebih memilih haksaeng lain dari pada aku, padahal aku teman sebangkunya sendiri. Aku sungguh membeci hal ini, bukankah seharusnya ia menghubungiku?. Ia sendiri yang mengatakan jika aku istrinya, ne.. ia pernah memanggilku dengan sebutan itu. Tapi apa yang ia lakukan sekarang eoh?? Haiish jinja!”
                V sedikit menahan tawanya mendengar penjelasan dari yeoja tersebut.
“Mwo? Aah Taehyung memang seperti itu. Terkadang ia langsung melakukan sebuah tindakan tanpa berpikir terlebih dahulu. Aku sendiri sangat membencinya, ia kembaran yang sangat menyebalkan”
Aku tidak sadar kami jadi saling sharing satu sama lain, dan yang di bicarakan adalah Taehyung, mahluk pluto itu.
Kami kembali terdiam. Aku tengah focus menyelesaikan tugas milik yeoja itu, dan dia? sudah tertidur.. aku membiarkannya. Kasihan juga melihatnya.
~~
Trrrdd~~trrrddd~~trrrdd~~
                Tabletnya bergetar, sebuah panggilan masuk. Ia terbangun dan langsung mengangkatnnya.
“Yeobboseyo.. ne, ne arraseo, ne sebentar lagi, tinggal 2 soal lagi. Ne eomma arraseo.. annyeong..” setelah menutup teleponnya. Ia pun duduk.
“Apakah sudah, V-ah?” tanyannya dengan mata sayu.
“Ne, ini tinggal nomor 50” jawabku tanpa menatapnya karna sibuk menulis.
“Aah jeongmal gomawo.. tidak ada Taehyung, tapi kau datang dengan sendiri. Gomawo Kim Taeyoung” ucapnya berulang kali.
                Ia menyebutku Kim Taeyoung? Baru kali ini ada seseorang yang menyebutku dengan nama real ku. Neomu joha..
“Keut..” tuturku lalu menutup buku tulisnya dan menyerahkan padanya.
“Ah sekali lagi terima kasih, aku sudah membayangkan besok akan di hukum lagi karna tidak mengerjakan tugas” katanya sambil membenahi buku-bukunya ke dalam tas hitamnya.
“Cheonma.. aku senang bisa membantumu” aku tersenyum puas.
“Aku pulang, annyeong~” lambainya lesu.
“Jamsimman, biar ku hantarkan saja. Ini sudah larut” aku menggandeng tubuh kecilnya.
“Ah benar juga. Aku tidak ingin tubuhku di colek oleh namja-namja tua dan berlumut. Aku benar-benar masih polos arraseo!” jelasnya sambil berjalan.
                Heeol.. entah ia sedang bermimpi atau apa. Tapi perkataannya hampir membuatku tertawa terbahak-bahak, hanya saja ku tahan.
“Ne ne.. kau aman denganku” aku mengacak rambutnya yang agak lembab.
V POV end
~~
                Setiba di rumah. V langsung berjalan menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya. Dan saat itu pula Taehyung juga menuruni anak tangga.
“Dari mana saja kau Hyung?” tegur Taehyung sambil mengacak rambut basahnya dengan handuk kecil.
“Menghantarkan Yeon Young pulang” jawab V dingin tetap melanjutkan jalannya.
“MWOOO???” Taehyung langsung berbalik menatap tidak percaya pada V.
                V pun menghentikan langkahnya dan ikut berbalik. Ia tersenyum simpul.
“Kau berhasil membuatnya tersiksa hari ini”
“Mworago?? Aah!! Yang terpenting sekarang, kenapa bisa-bisanya kau berduaan dengannya eoh??!” tanya Taehyung dengan nada agak tinggi.
“Ku pikir kami tidak sengaja bertemu. Ia tengah mengerjakan tugasnya sendirian di sauna, dan ia tampak frustasi karna tugas itu. Jadi, apa salahnya aku membantunya. Lagi pula, kau sendiri tidak mau bekerja sama dengannya” ujar V dengan maksud menyinggung.
“Mwo?? Dia sendirian pergi ke sauna?? Kenapa ia tidak menghubungiku?? Aku bersedia membantunya kapan pun!”
“Ia terlanjur sakit hati padamu” sambung V cepat lalu ia langsung meninggalkan Taehyung di tangga tersebut.
                Taehyung terdiam di tangga itu. Ia jadi serba salah, timbul di benaknya ingin menghubungi yeoja itu. Tapi ia kalah dengan nyalinya, ia merasa bahwa ia benar-benar sudah menyakiti Yeon Young. Wajahnya berubah jadi sedih saat itu juga.
~~
Taehyung POV
            Pagi ini, aku dan Yeon Young sama-sama saling diam di tempat duduk kami. Ia pastinya tidak akan menegurku dalam keadaan seperti ini, aku tahu yang ia rasakan. Aku juga masih sangat sakit karna mengingat ia berduaan dengan V hyung. Ingin menegurnya, tapi.. aaah!! Mollaseo!!!
“Annyeonghaseo…!”
                Tiba-tiba saja aktifitas kami di kejutkan oleh Go saem. Ia seonsaengnim yang memerintahkan kami mengerjakan tugas kelompok kemarin. Beliau datang, dan sesuai dengan peraturan. Kami pun harus duduk sebangku dengan kelompok kami. Semua haksaeng bertukar tempat duduk.
                Ku lirik Yeon Young dengan cepat pergi dari sampingku, sifatnya membuatku ingin meledak saat ini. Ia benar-benar tidak mengerti..
“Annyeong..” sapa Raein yang baru saja duduk di tempat Yeon Young.
“Annyeong^^” aku tersenyum palsu padanya.
Taehyung POV end
~~
Yeon Young POV
                Hari ini sekolah di pulangkan pukul 15.00 KST. Karna sejak tadi aku berada di ruang klub, jadi aku langsung keluar saja dari sekolah ini.
Baru saja aku belok di koridor L, mataku tidak sengaja menangkap bayangan dua manusia yang tengah berjalan di lantai bawah. Sebuah pemandangan yang sangat memuakkan. Taehyung masih saja berduaan dengan yeoja itu, ooh jadi ia sudah mendapatkan pengganti ku?. Atau ia sudah membenciku karna aku mengacuhkannya??. Arraseo, mulai sekarang aku tidak akan mendekatinya lagi.
Yeon Young POV end
~~
                Next day. Yeon Young baru saja menyelesaikan makannya di kantin pada jam istirahat. Ia akan kembali ke ruang klubnya, tempat penghindaran diri dari orang-orang yang menyenangkan untuknya.
Di lain tempat~
                Jimin, Jungkook, dan Taehyung tengah berbicang-bincang ketika selesai memasukan seragam olahraga mereka di locker masing-masing.
“Yak, aku punya pertanyaan” mula Jimin dengan senyum evil.
“Mwo?” tanya Jungkook dan Taehyung berbarengan.
“Siapa orang yang paling kalian sayangi sekarang?”
“Nan, Lee Hakyo. Ehehehe…” ujar Jungkook malu-malu.
“Ah kau dari dulu terus seperti itu. Lalu kapan kau akan menjadikannya yeojachingu eoh?” Jimin sedikit kesal pada temannya yang satu itu.
“Aah aku takut.. takut ia menolakku eottae??” Jungkook.
“Aniy, aku tahu ia juga suka padamu. Hahaha” Jimin.
“Baiklah, aku akan mencobanya malam ini. Fighting Kookie-ah.. lalu kau sendiri??” tanya Jungkook kembali menatap tajam pada Jimin.
“Aku?? Bukankah aku sudah lama berpacaran dengan Dongyoo eoh??”
“Ehehe aku lupa..” Jungkook menggaruk tengkuknya.
Di lain tempat~
                Yeon Young yang memang ingin menuju ruang klub. Tiba-tiba saja langkahnya terhenti tepat di koridor L. Ia tidak sengaja melihat Taehyung bersama Jimin dan Jungkook yang tengah berbincang-bincang di depan locker. Yeon Young tidak sengaja mendengar percakapan mereka.
“Hey, siapa orang yang paling kau sayangi sekarang?” Jimin beralih bertanya pada Taehyung. Seperti mengancam penjahat untuk jujur.
“Aku tahu jawabannya, pasti Yeon Young” sambung Jungkook terkekeh.
“Hm… aniyo! Dia bukanlah orang yang paling ku sayang” jawab Taehyung.
DEG!~
Mendengar itu hati Yeon Young terasa seperti berperang. Tidak ingin mendengar lebih panjang, ia langsung pergi begitu saja.
~~
                Sepulang sekolah. Yeon Young berniat ingin membeli makanan ringan untuk mengganjal perutnya yang tengah kosong itu. Dan ketika sampai di market, tidak sengaja ia bertemu dengan V. Jadi mereka bersama-sama menghabiskan makanan yang mereka beli, sambil duduk di taman kota.
                Mereka saling bertukar cerita satu sama lain. Entah kenapa dengan V, Yeon Young tidak canggung sama sekali. Sebaliknya malah dirinyalah yang banyak berbicara di banding V yang terlihat begitu cool.
                Dari arah lain, Taehyung terlihat berjalan sendirian dan juga masih tetap memakai seragam sekolahnya. Karna ia suka melihat-lihat di kiri-kanannya, Taehyung melihat Yeon Young bersama V tersebut. Ia kembali geram, sontak ia pun tidak ingin tinggal diam dan langsung menemui mereka.
“YAK!!!” sergah Taehyung nyaring tepat di depan Yeon Young dan V.
                Tanpa segan-segan Taehyung langsung meraih tangan Yeon Young dan menariknya hingga yeoja itu berdiri di sampingnya. Lalu Taehyung segera membawa yeoja itu pergi, meninggalkan saudara kembarnya sendirian di sana.
                Ketika sudah 5 langkah Taehyung berjalan meninggalkan V di taman tersebut, ia berbalik lagi menatap pada namja tersebut.
“Jangan dekati Yeon Young lagi”         ujarnya ketus tapi masih terlihat lucu.
                Setelah itu ia langsung pergi. V hanya tersenyum melihat kelakuan Taehyung.
“Aah kau sudah dewasa sekarang Taehyung-ah..” gumamnya sambil tersenyum simpul.
~~
                Taehyung tetap menggenggam tangan Yeon Young sambil berjalan dengan tempo yang agak cepat. Yeon Young tampak kewalahan mengikutinya. Sampai saat ini, yeoja itu tidak memberontak. Ia bukanlah yeoja yang suka berbicara kasar, hanya saja sifatnya terlihat sedikit arrogant.
                Mereka berjalan melewati lapangan basket umum. Yeon Young tahu namja yang tengah kesal itu akan membawanya ke tepi sungai Han. Tapi ia sudah tidak tahan dengan perlakuan Taehyung. Ia berusaha melepaskan genggaman tangan besar Taehyung.
“Wae?? kau ingin lari eoh? Tidak akan..” ujar Taehyung tetap menariknya.
“Aniya, aku lelah Taehyung-ah. Lepaskan” Yeon Young masih tetap berusaha membuka jari-jari namja itu. Taehyung tetap dengan pendiriannya.
“Taehyung-ah jebal..”
                Dan akhirnya Taehyung melepaskan lengan Yeon Young dengan paksa. Ia menatap tajam tepatnya ke mata yeoja itu. Lalu pada akhirnya mereka saling tatap menatap, tanpa berbicara sama sekali.
                Menatap wajah Taehyung, tentu saja membuatnya kembali teringat dengan ia yang kerap bersama Raein. Membuatnya kembali teringat perkataan namja itu bahwa dirinya bukanlah yang paling Taehyung sayangi. Hingga kedua matanya mulai berkaca-kaca, tetapi ia berusaha keras menahannya. Dan detik selanjutnya, Yeon Young berbalik, lalu mulai melangkahkan kakinya untuk pergi.
                Tapi dengan respon cepat, Taehyung menarik kembali tangan Yeon Young, lalu menarik tengkuk yeoja itu dan
CHUP~
Taehyung mencium bibirnya. Yeon Young membelalakkan kedua matanya, ia tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya, tidak sama sekali. Begitu pula dengan Taehyung, baru kali ini ia seberani itu mencium yeoja. Sebelumnya, berpacaran saja ia tidak berpengalaman. Dan malam itu Taehyung lah yang melakukannya, di tengah-tengah lapangan basket umum yang hanya di terangi lampu di tepi lapangannya.
                Ciuman itu, hanya sebatas menempel saja, tidak lebih. Taehyung pun menjauhkan kepalanya, dan tangannya tidak ingin melepaskan lengan Yeon Young lagi. Ia dapat melihat kedua pipi Yeon Young memerah karna ulahnya.
“Apa ada yang salah denganku?” mula Taehyung dengan ekspresi innocentnya.
                Yeon Young hanya diam dan menatap kosong ke arah lain.
“Tolong jawab pertanyaanku~” ujar Taehyung lagi dan berhasil membuat yeoja itu menatapnya dengan ekspresi andalannya.
“Kenapa kau terus mengejarku, bukankah masih ada seseorang yang lebih kau sayangi dariku?”
                Mendengar jawaban dari Yeon Young, Taehyung sedikit membelalakkan kedua bola matanya.
“A apa maksudmu?” ulang Taehyung tidak mengerti.
                Yeon Young kembali terdiam. Di dalam otaknya sebuah memori yang menyedihkan kembali membuat jantungnya terasa tidak berdetak lagi.
“Yeon Young-ah aku tidak mengerti perasaanmu” ungkap Taehyung jujur, dan kali ini ia menghilangkan tatapan sinisnya.
“Pergi dan temuilah orang yang paling kau sayangi itu. Aku mendengarnya, kau mengatakan itu pada Jungkook dan Jimin. Cepat tinggalkan aku, kau membosankan!” kata yeoja itu hampir mengeluarkan air matanya.
                Ketika itu juga Taehyung mulai tahu. Ia terdiam dan tampak terlihat berpikir sejenak. Mencoba meneelaah apa maksud kata-kata dari Yeon Young.
Flash Back~
“Hm… aniyo! Dia bukanlah orang yang paling ku sayang”
Mendengar itu hati Yeon Young terasa seperti berperang. Tidak ingin mendengar lebih panjang, ia langsung pergi begitu saja.
“Jinjayo?? geurom nugundae??” tanya Jungkook kaget.
“Uri eomma. Aku sangat menyayanginya.. karna ia selalu memperhatikanku tanpa pamrih”  jelas Taehyung sembari menampilkan sederetan gigi rapinya.
“Ah.. aku pikir ada yeoja lain yang kau suka selain Yeon Young” Jimin mengelus dadanya lega.
“Nae, kau membuatku panik” Jungkook terkekeh sendiri.
Taehyung tersadar akan kejadian kemarin. Lalu kembali ia menatap yeoja itu.
“Yeon Young-ah, jadilah Eomma-ku sekarang” kata Taehyung tanpa pikir panjang.
Tiba-tiba saja raut muka Yeon Young yang awalnya kesal, kini tampak kebingungan.
“Jadilah Eomma-ku,. Eomma yang akan selalu memperhatikan dan perhatian padaku. Eomma dari anak-anak ku kelak. Dengan itu kau akan jadi orang pertama yang ku sayangi, ku cintai” ungkap Taehyung dengan senyuman yang terukir kembali di bibirnya.
“Jadi, maksudmu saat itu..”
“Nae, orang yang paling ku sayangi itu uri eomma. Maka jadilah Eomma ku mulai saat ini, maksudku, terimalah lamaranku Yeon Young-ah. Dari itu tidak akan ada yang bisa mendampingimu, dan kau hanya milikku” lanjut Taehyung. Ia tidak berpikiran apa yang katakan itu sangat gila dan benar-benar gila untuk seukuran anak SMA seperti mereka.
Yeon Young terdiam menatap tepat lekat pada mata Taehyung. Ia sudah tidak bisa berkata-kata karna namja itu. Taehyung menarik kembali tubuh yeoja itu, lalu memeluknya dalam.
“Sampai saat ini kau tidak mau mengakuinya juga eoh?” tanya Taehyung dengan nada sedikit kesal.
“Sa, saranghae Kim Taehyung. Kau tahu aku memang pendiam, tapi bukan berarti aku tidak memperdulikanmu, percayalah” dan dengan kepercayaan yang ada, Yeon Young akhirnya mengakuinya.
                Abursd~. Hanya satu kata yang dapat mendefinisikan karakter mereka berdua yaitu aneh. Taehyung yang di kenal aneh dengan segala kelakuannya, yang dapat menjadi senormal mungkin dan se idiot mungkin. Dan Yeon Young yang di kenal dengan karakter pendiam dan formalnya, tetapi ia juga bisa berubah menjadi sebaliknya.
THE END~





Tidak ada komentar:

Posting Komentar